Cari Blog Ini

Selasa, 17 Juli 2018


MSG Merusak Otak, Benarkah?


MSG adalah kepanjangan dari Monosodium Glutamat atau juga dikenal dengan Sodium Glutamat. Rumus Molekul dari MSG adalah C5H8NNaO4. Sebagai pembanding, NaCl adalah Natrium Klorida atau Sodium Klorida merupakan garam Sodium yang terikat pada atom Klorida. Sedangkan Monosodium glutamat adalah garam Natrium yang terikat pada Glutamat.

Jadi dalam MSG ada dua senyawa yang saling terikat, yaitu garam Sodium dan Glutamat. Menurut FDA (Food and Drug Administration) MSG yang kita konsumsi dipecah oleh sistem pencernaan menjadi penyusunnya, yaitu Sodium dan Gutamat. Sodium akan menjadi ion yang terlibat dalam berbagai proses kimiawi dalam tubuh dan glutamat adalah sebuah asam amino penyusun protein yang tidak dapat dihasilkan oleh tubuh. 95% glutamat yang dikosumsi akan dimetabolisme sebagai energi dan 5% sisanya untuk membentuk protein.

MSG Amankah ?

WHO merekomendasikan 6 gram per hari. KeMenKes RI menyarankan 5 gram per hari. Aman dan tidaknya tentunya bergantung pada jumlah yang dikosumsi pada batas yang direkomendasikan, tetapi jika Na dan Glutamat berlebih dalam tubuh akan dikeluarkan melalui urin.


Bikin mual dan pusing

Efek mual dan pusing disebut CRS (Chinese Restaurant Syndrome). Hal ini bisa terjadi bukan disebabkan oleh MSG tapi Glutamat. Tidak semua orang dapat mengalami efek ini jika mengkonsumsi MSG pada jumlah tertentu. Sama seperti orang yang sensitif terhadap lactosa (Lactose Intolerance)

Amerika dan Eropa mengkonsumsi glutamat sekitar 1 gram per hari. Asia 3-4 gram per hari. Dosis yang direkomedasikan FDA sekitar 30 mg/berat badan. Jadi jika BB 50 kg direkomendasikan 1,5 gram per hari.

Sumber makanan yang megandung glutamat antara lain: susu, daging, ikan, sayur dan buah-buahan.

Rasa gurih yang memperkuat rasa alami adalah peran dari glutamat tersebut, yang disebut sebagai rasa umami berbeda dari rasa manis, asam, asin dan pahit.

Apakah MSG bikin bodoh ?

Kelebihan glutamat (bukan MSG ya...) menurut hasil penelitian yang diuji coba pada tikus dapat menyebabkan kerusakan otak.
karena glutamat memiliki fungsi pada otak sebagai neurotransmiter penyampai sinyal-sinyal dari sel syaraf ke otak.

Pada tahun 1960 Washington University melakukan percobaan dengan dosis 4 gram/kg BB dapat merusak jaringan otak tikus baru lahir. Ini tentu tidak valid jika disamakan terhadap manusia yang tidak mungkin mengkonsumsi glutamat dengan dosis tersebut.

Pada tahun 1970 Bazzao, D''Elia dan Olson melakukan percobaan terhadap 11 relawan dewasa yang diberi 100 gram glutamat/hari selama 42 hari. Sampai hari ke 42 tidak terbukti adanya kerusakan struktur maupun fungsi pada sistem syaraf relawan tersebut.




Jadi....MSG masih aman dikonsumsi pada batas yang direkomendasikan. KeMenKes RI merekomendasikan 5 gram/hari. Karena kita warga Indonesia, tentu lebih bijak jika kita tidak mengkonsumsi MSG lebih dari 5 gram per hari. Tetapi bagi yang sensitif terhadap glutamat sebaiknya disesuiakan, karena glutamat yang masuk ke dalam tubuh bisa juga dari sumber makanan lain yang kita konsumsi. Begitu juga penderita hipertensi yang harus mengurangi garam dalam makanannya, sebaiknya mengurangi konsumsi MSG.




Sehat adalah salah satu faktor yang sangat penting bagi kelangsungan hidup manusia, Bijak dalam menentukan apa yang kita konsumsi adalah sebagai salah satu sikap bijak untuk menjaga kesehatan tubuh kita......

Sabtu, 07 Juli 2018

Mengganti Nasi dengan Buah, bisa kah?

"Belum makan nasi, seperti belum makan rasanya"....

Sering kita mendengar kalimat itu, yang memang menjadi kebiasaan sebagian besar masyarakat Indonesia.
Komposisi utama nasi adalah karbohidrat yang berfungsi dalam tubuh sebagai sumber energi untuk melakukan aktivitas. Menurut beberapa sumber, dalam 1 cangkir nasi sekitar 158 gram, mengandung karbohidrat sebanyak 44,5 gram, 0.6 gram serat dan menghasilkan 205 kalori.

Tetapi bukan sejumlah kalori yang membuat kita merasa kenyang, bila kita mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung gula sederhana sebanyak apapun tubuh akan tetap mencari nutrisi lain, dan akibatnya cepat terasa lapar.

Gula sederhana sebagai komponen karbohidrat utama dalam nasi, menyebabkan nasi memiliki Indeks Glikemik (IG) tinggi, membuat kadar gula dalam darah menjadi tinggi sehingga memiliki efek yang buruk terhadap kesehatan. IG dari nasi yaitu 70 dan sebagai pembanding, singkong memiliki IG yang lebih rendah yaitu 55.

Selain dapat meningkatkan kadar gula darah, mengkonsumsi nasi berlebihan akan menyebabkan obesitas, karena kelebihan gula yang kita konsumsi akan disimpan dalam jaringan adiposa di bawah permukaan kulit, sebagai energi cadangan bagi tubuh.

Prinsip diet tanpa nasi

Kebanyakan orang beranggapan bahwa mengurangi asupan karbohidrat dapat mengurangi berat badan, hal itu tidak selamanya benar karena karbohidrat tetap dibutuhkan tubuh baik yang sederhana maupun karbohidrat kompleks, agar metabolisme berjalan optimal. Jadi sebaiknya bukan mengurangi kebutuhan karbohidrat, tetapi mengurangi karbohidrat sederhana dan menggantikannya dengan memilih jenis karbohidrat yang baik bagi tubuh.

Memperkaya karbohidrat kompleks, seperti serat dalam menu harian justru disarankan. Semua manfaat baik serat memberikan efek yng baik bagi kesehatan. Serat dapat melancarkan sistem pencernaan, mengontrol kolesterol, dan gula darah.
Biji-bijian, gandum, sereal, sayuran dan buah adalah sumber pangan yang kaya dengan kandungan karbohidrat kompleks.

Buah Menggantikan Nasi


Serat yang ada dalam buah sangat baik bagi sumber karbohidrat tubuh. Selain serat buah juga mengandung gula sederhana yang dapat memenuhi kebutuhan karbohidrat tubuh. Ada dua faktor yang dapat meningkatkan kadar gula dalam darah yaitu Indeks Glikemik dan Jenis Karbohidrat.

Buah-buuahan memiliki IG dan beban glikemik yang relatif lebih rendah dibandingkan dengan nasi putih.
Sebagai catatan: jika indeks glikemik glukosa adalah 100, maka:

indeks glikemik rendah adalah ≤ 55
indeks glikemik sedang adalah 56 -69
indeks glikemik tinggi adalah ≥ 70

Buah-buahan memiliki IG rata-rata sebesar 25-70, sedangkan nasi putih sekitar 70-89.

Referensi: http://diabetesmelitus.org/daftar-indeks-glikemik-makanan/
DiabetesMelitus.org

Apakah anda ingin mencoba? Sehat adalah pilihan. Jika anda ingin memilih sehat, pola hidup sehat adalah kata kunci yang wajib untuk dilakukan. Pilih menu sehat harian anda, lakukan olahraga teratur, istirahat cukup dan selalu berfikir positif.
Berikan semua hal yang positif bagi jiwa dan raga anda untuk memberikan apa yang menjadi haknya. Selamat mencoba :)

Sabtu, 28 April 2018

GLIKOLISIS

Glikolisis adalah proses biokimiawi dalam sel tubuh yang memecah glukosa untuk menghasilkan energi yang akan digunakan sebagai aktivitas kita sehari-hari.

Gampangnya begini, bukankah kita sering bilang bahwa makanan itu sebagai sumber energi? Buktinya kalau gak makan badan terasa lemas, gak ada tenaga. Gimana kita mau beraktivitas? wong kalau lemes, melek aja susah... hehehe hiperbola banget ya?

Kalau kita sering mendengar istilah metabolisme, yaa proses glikolisis inilah salah satu jalur metabolisme utama (Central Metabolic Pathway). Kenapa disebut salah satu? yaa karena metabolisme itu banyak jalurnya dan kenapa disebut utama? Karena jalur glikolisis menghasilkan prekursor-prekursor yang dibutuhkan untuk kepentingan jalur metabolisme lain.

Kalau dipikir rumit, proses metabolisme ini memang sangat rumit. Jadi ya jangan dipikir rumit...xixixi
Intinya adalah jika kita ingin mendapatkan energi dari makanan sumber karbohidrat yang kita konsumsi, energi yang terikat secara kimia dalam senyawa karbohidrat harus dikeluarkan dengan cara dirombak atau dipecah. Karena jika tidak dirombak gak akan bisa diserap oleh sel tubuh. Padahal kita tahu, sel tubuh itu sebagai penyusun tubuh terkecil dengan ukuran nya aja pake satuan mikron !! 1 mikron itu adalah 1 per satu juta mm....ckckckck kebayang kan gimana kecilnya.

Dan proses glikolisis untuk memecah senyawa karbohidrat dalam mengeluarkan energi ini terjadinya ya di dalam sel itu, tepatnya di dalam sitoplasma.

Tahapan Proses Glikolisis

Ada beberapa tahapan dalam proses glikolisis, supaya gampang memahaminya yuk sambil kita lihat gambar prosesnya. Lho katanya memecah karbohidrat, tapi kenapa ya di gambar prosesnya diawali oleh senyawa glukosa?

Begini, glukosa itu adalah penyusun senyawa kompleks karbohidrat. Glukosa juga bagian dari karbohidrat yang lebih sederhana. Dalam proses pencernaan yang panjang, karbohidrat yang kita makan dirombak melalui proses kimiawi oleh enzim ptialin dalam saluran pencernaan mulai dari mulut, kerongkongan, lambung, dan sampai pada usus 12 jari.

Sebelum masuk proses glikolisis, karbohidrat dipecah dulu menjadi glukosa dalam sistem pencernaan. Glukosa yang terbentuk, sekarang bisa diserap oleh sel yang selanjutnya dipecah lagi untuk mengeluarkan energi.

Nah, tambah bingung? :) lihat gambar dan sekarang kita lihat juga bagaimana tahapan prosesnya satu per satu.




Kalau kita lihat pada tahap awal, glikolisis membutuhkan energi dalam bentuk ATP, namun selanjutnya dihasilkan juga energi sebagai tujuan utamanya proses glikolisis sendiri. Bahkan bisa untuk membayar hutang ATP diawal dan sisanya untuk digunakan untuk fungsi lainnya. Oh iya, ATP adalah molekul yang memiliki unsur C, H, O, N dan P yang menyimpan dan menstraspor energi dalam sel.


1. Tahap pertama, glukosa akan diubah menjadi glukosa 6-fosfat oleh enzim hexokinase.

2. Tahap ini membutuhkan energi dari ATP (adenosin trifosfat). ATP yang telah melepaskan energi yang disimpannya akan berubah menjadi ADP.

3. Glukosa 6-fosfat akan diubah menjadi fruktosa 6-fosfat yang dikatalisis oleh enzim fosfohexosa isomerase.
Fruktosa 6-fosfat akan diubah menjadi fruktosa 1,6-bifosfat, reaksi ini dikatalisis oleh enzim fosfofruktokinase. Dalam reaksi ini dibutuhkan energi dari ATP.

4. Fruktosa 1,6-bifosfat (6 atom C) akan dipecah menjadi gliseraldehida 3-fosfat (3 atom C) dan dihidroksi aseton fosfat (3 atom C). Reaksi tersebut dikatalisis oleh enzim aldolase.

5. Satu molekul dihidroksi aseton fosfat yang terbentuk akan diubah menjadi gliseraldehida 3-fosfat oleh enzim triosa fosfat isomerase. Enzim tersebut bekerja bolak-balik, artinya dapat pula mengubah gliseraldehida 3-fosfat menjadi dihdroksi aseton fosfat.

6. Gliseraldehida 3-fosfat kemudian akan diubah menjadi 1,3-bifosfogliserat oleh enzim gliseraldehida 3-fosfat dehidrogenase. Pada reaksi ini akan terbentuk NADH. NADH adalah singakatan dari Nikotinamida Adenina Dinukleotida = H (Hidrogen). NAD ini merupakan koenzim, sebuah molekul energi tinggi dalam sel yang diperlukan untuk menghasilkan energi ATP.


7. 1,3 bifosfogliserat akan diubah menjadi 3-fosfogliserat oleh enzim fosfogliserat kinase. Para reaaksi ini akan dilepaskan energi dalam bentuk ATP.

8. 3-fosfogliserat akan diubah menjadi 2-fosfogliserat oleh enzim fosfogliserat mutase.

9. 2-fosfogliserat akan diubah menjadi fosfoenol piruvat oleh enzim enolase.

10.Fosfoenolpiruvat akan diubah menjadi piruvat yang dikatalisis oleh enzim piruvat kinase. Dalam tahap ini juga dihasilkan energi dalam bentuk ATP.

Dari penjelasan gambar di atas, ya seperti itulah proses pemecahan glukosa untuk mengeluarkann energi yang ada di dalamnya. Satu molekul glukosa yang terdiri dari 6 Carbon menghasilkan 2 molekul asam piruvat di akhir proses. Dan ada paling tidak 6 jenis enzim yang terlibat di sana untuk membantu mempersingkat proses glikolisis.

Secara singkat sih reaksi seperti di bawah ini :

C6H12O6 + 2 NAD + + 2 ADP + 2 P —–> 2 asam piruvat (CH3 (C = O) COOH + 2 ATP + 2 NADH + 2 H+

Jadi dari pemecahan glukosa dihasilkan 2 molekul asam piruvat, 2 energi ATP yang bisa kita gunakan untuk aktivitas, 2 NADH dan Hidrogen.

Asam piruvat yang dihasilkan merupakan senyawa kimia yang bereperanan penting dalam menghasilkan energi. Jika ada oksigen cukup asam piruvat ini akan diubah menjadi asetil ko-A yang selanjutkan akan masuk ke dalam siklus krebs sebagai lanjutan dari proses glikolisis dan terjadi dalam mitokondia sel, bukan di sitoplasma lagi seperti glikolisis.

Kalau dijelaskan satu persatu, nanti gak abis-abis deh, stop dulu penjelasan tentang glikolisis biar gak tambah pusing...karena yang nulis juga udah pusing wkwkwwk...Pada artikel selanjutnya saja kita bahas materi yang masih terkait proses biokimiawi tubuh kita....





Rasa syukur tak pernah henti jika kita pelajari begitu rumitnya dan detailnya semua proses yang Dia ciptakan
Kita sebagai manusia hanya bisa mempelajari dan menjaga semua proses alam yang terjadi agar tidak menyimpang dari apa yang seharusnya....





Jumat, 27 April 2018

Metabolisme

Tentunya kita sering mendengar kata metabolisme. Apa sebetulnya metabolisme? Banyak juga yang sering menganggap kurus dan gemuk seseorang dikaitkan dengan cepat dan lambatnya proses metabolisme. Benarkah demikian?

Metabolisme secara umum diartikan sebagai proses perubahan biokimiawi untuk menghasilkan energi yang terjadi di dalam tubuh. Metabolisme sendiri berasal dari kata metabole dari bahasa Yunani yang mempunyai arti berubah. Metabolisme berdasarkan prosesnya dibedakan menjadi 2 macam yaitu : anabolisme atau sintesis( pembentukan ) dan katabolisme atau pemecahan .

A. ANABOLISME

Adalah reaksi biokimia yang menyusun senyawa sederhana menjadi senyawa yang lebih kompleks. Proses anabolisme membutuhkan energi, baik dari cahaya atau energi kimia. Energi ini tidak akan hilang karena terikat dan tersimpan dalam senyawa kompleks yang terbentuk. Energi lain yang dibutuhkan juga berasal dari hasil reaksi katabolisme berupa ATP untuk mengaktifkan senyawa-senyawa sederhana yang selanjutnya diubah menjadi senyawa kompleks. Jika proses sintesis lebih cepat dari proses pemecahannya maka organisme akan mengalami pertumbuhan.

Anabolisme yang menggunakan energi cahaya sebagai sumber energinya dikenal dengan istilah fotosintesis dan anabolisme yang menggunakan energi kimia sebagai sumber energinya disebut kemosintesis

fotosintesis

Pada tumbuhan karbohidrat disintesis atau dibentuk dari senyawa anorganik CO2 dan H2O melalui proses fotosintesis dengan bantuan cahaya matahari yang terjadi dalam sel klorofil. kloroplas berperan dalam penyerapan sinar matahari.



Fotosintesis mengubah karbondioksida dan air dengan bantuan sinar matahari menjadi karbohidrat dan oksigen. Oksigen sebagai hasil samping dari proses fotosintesis. Proses fotosintesis yang terjadi di kloroplas berlangsung 2 tahap reaksi, yaitu reaksi terang ( memerlukan cahaya ) dan reaksi gelap ( tidak memerlukan cahaya ).

Tumbuhan dapat mensintesis senyawa anorganik menjadi senyawa organik yang lebih kompleks seperti polisakarida , protein dan lipid di dalam sel, karena itu tumbuhan disebut autotrof. Sedangkan hewan dan manusia sebagai heterotrof hanya sebagai konsumen yang tidak dapat menyusun senyawa organik sendiri

Anabolisme lemak pada tumbuhan berasal dari konversi karbohidrat terjadi di kloroplas, prolastid biji dan akar. Nitrogen yang diambil dari unsur hara dalam tanah melalui akar adalah sebagai bahan sintesis klorofil, protein dan asam amino sehingga dibutuhkan dalam jumlah yang besar bagi tanaman.


kemosintesis

Kemosintesis juga terjadi pada organisme autotrof untuk menghasilkan zat-zat organik dari zat anorganik dengan bantuan energi kimia. Energi kimia ini berasal dari reaksi oksidasi. Mikroorganisme dan bakteri autotrof yang tidak mempunyai klorofil memperoleh energi dari hasil oksidasi senyawa-senyawa tertentu.

Contoh bakteri besi memperoleh energi kimia dengan oksidasi Fe2+ menjadi Fe3+. Bakteri nitrosomonas dan micrococcus memperoleh energi dengan cara mengoksidasi NH3 menjadi asam nitrit.

glukoneogenesis

Anabolisme juga bisa terjadi melalui proses biokimiawi dalam tubuh melalui proses glukoneogenesis yaitu pembentukan senyawa organik, tetapi bukan seperti pada organisme autotrof yang mengubah senyawa anorganik menjadi organik. Proses glukonogenesis adalah pembentukan glukosa dari senyawa-senyawa non karbohidrat seperti lemak dan protein.

Glukonogenesis terjadi jika sumber energi dari karbohidrat tidaktersedia lagi. Maka tubuh akan menggunakan lemak sebagai sumber energi. Jika lemak juga tidak tersedia, barulah memecah protein untuk energi yang sesungguhnya protein berperan pokok sebagai pembangun tubuh.

Tahap glukonogenesis dari bahan lipid maupun protein:

1. Lemak atau lipid terpecah menjadi komponen penyusunnya yaitu asam lemak dan gliserol. Asam lemak dioksidasi menjadi asetil ko-A kemudian masuk ke dalam siklus krebs, xsementara gliserol masuk dalam jalur glikolisis.

2. Untuk protein, asam-asam amino penyusunnya akan masuk ke dalam siklus krebs.

B. KATABOLISME

Adalah reaksi biokimia dalam tubuh untuk mengubah zat gizi yang telah diserap sel-sel tubuh menjadi bentuk energi yang selanjutnya digunakan dalam aktibitas sehari-hari. Katabolisme dibedakan menjadi dua yaitu : respirasi dan fermentasi

Karbohidrat, protein dan lemak akan diuraikan menjadi senyawa yang lebih sederhana yaitumenjadi senyawa-senyawa penyusunnya.

Karbohidrat sederhana akan melalui proses glikolisis untuk menghasilkan energi. Lemak akan melalui proses hidrolisis kemudian glikolisis. Protein akan diubah menjadi asam-asam amino dan melalui oksidasi diubah lagi menjadi urea dan karbondioksida untuk menghasilkan energi.

Reaksi katabolisme yang menghasilkan energi berlebih yang dibutuhkan untuk proses anabolisme akan disimpan dalam bentuk lemak atau glikogen.

Lalu apakah kegemukan berhubungan dengan proses metabolisme tubuh?

Dari yang telah kita ketahui pada bahasan di atas, metabolisme tidak secara langsung dapat mempengaruhi kegemukkan seseorang. Proses pembentukkan energi akan efektif jika energi yang dihasilkan sesuai dengan yang digunakkan, karena kelebihan energi akan disimpan menjadi lemak dalam tubuh. Perbanyaklah konsumsi protein,yang meuntut energi lebih banyak, kurangi karbohidrat dan lemak serta rutin melakukan aktivitas olah raga untuk meningkatkan metabolisme tubuh dan mengurangi energi berlebih dalam tubuh.
Penyebab kegemukkan juga bukan hanya disebabkan metabolisme tubuh. Faktor seperti hormon, penyakit juga dapat mempengaruhinya.


respirasi

Tujuan utama proses katabolisme adalah membebaskan energi yang ada dalan senyawa kompleks. Respirasi yaitu suatu proses pembebasan energi yang tersimpan dalam zat sumber dengan menggunakan oksigen. Dari respirasi dihasilkan energi kimia ATP untuk aktivitas, gerak dan pertumbuhan. Contoh reaksi ini adalah proses katabolisme glukosa yanng melaui tiga tahap yaitu : glikolisis, siklus krebs dan transpor elektron

fermentasi

Yaitu proses pembongkaran senyawa kompleks tanpa menggunakan oksigen. Proses ini disebut juga respirasi anaerob. Fermentasi ini terjadi karena tidak adanya oksigen atau kandungan oksigen yang kurang emadai untuk melakukan katabolisme. Berdasarkan hasil akhirnya, fermetasi ini ada dua macam yaitu : fermentasi aasam laktat yang menghasilkan asam laktat dan fementasi alkohol yang menghasilkan alkohol.

Enzim mempunyai pengaruh besar dalam proses metabolisme. Dalam proses metabolisme enzim bertugas sebagai katalisator yang mempercepat terjadinya reaksi. Reaksi-reaksi kimia yang berlangsung beberapa minggu atau bulan di laboratorium secara normal dapat terjadi hanya beberapa detik saja di bawah pengaruh enzim dalam tubuh.












Jumat, 13 April 2018

Bakteri dalam Pembusukan Makanan dan Penyebab Penyakit

Makanan mengandung nutrisi yang lengkap untuk kebutuhan manusia sebagai sumber energi dan untuk mempertahankan hidupnya. Tidak hanya manusia saja yang memanfaatkan nutrisi yang ada dalam bahan pangan, bakteri juga memanfaatkannya untuk pertumbuhan dan kelangsungan hidupnya.

Pertumbuhan bakteri dalam bahan pangan menyebabkan perubahan fisik maupun kimiawi. Perubahan ini dapat meningkatakan daya cerna, mengawetkan makanan seperti dalam proses fermentasi sehingga menguntungkan bagi manusia. Bakteri ini dimanfaatkan secara luas oleh industri pangan untuk meningkatkan nilai gizi dan daya simpan produk pangan.

Perubahan dalam makanan karena pertumbuhan bakteri juga dapat mengakibatkan kerusakan secara fisik dan kimiawi sehingga tidak lagi layak untuk dikonsumsi. Kerusakan ini yang sering disebut dengan pembusukan. Bakteri pembuat busuk pada makanan disebut dengan bakteri patogen.

Makanan yang telah mengalami pembusukan tidak layak lagi untuk dikonsumsi karena selain secara fisik menimbulkan bau dan mengalami perubahan tekstur, juga dihasilkan racun atau toksin yang dapat membahayakan kesehatan.

Toksin yang dihasilkan dari proses pembusukan bakteri bisa menginfeksi tubuh dan menyebabkan penyakit menular seperti : tifus, kolera, TBC, dll

Makanan yang terkontaminasi bakteri dapat menyebabkan penyakit, baik terinfeksi ataupun gangguan pencernaan. Sumber kontaminan bakteri dapat berasal dari sumber asal lingkungan bahan makanan misalnya tempat tumbuhnya, bisa dari tanah, air, serangga, tikus dan juga bisa didapat selama proses pengolahan, dari alat pengolahan, manusia dll.

Penanganan yang tidak baik dan tidak higienis selama awal proses sampai penyajian dapat menyebabkan terkontaminasinya makanan dari bakteri patogen penyebab penyakit.

Jenis-Jenis Bakteri Patogen :

Pseudomonas

Pseudomonas menyebabkan kerusakan makanan dengan mengubah molekul lemak dan protein, sehingga makanan menjadi berlendir dan berbau.Beberapa Pseudomonas dapat menghasilkan pigmen hitam dan biru.

Penyakit yang dapat ditimbulkan Pseudomonas adalah infeksi kornea, infeksi urinarius dan infeksi jaringan paru yaitu dari jenis Pseudomonas aeruginosa.

Escherichia

Jenis Escherichia hanya ada satu yaitu Escherichia coli, yang ditemukan dalam saluran usus hewan dan manusia dan sering terdapat pada feses. E. coli dijadikan indikator tercemarnya air dalam rumah tangga.

Bakteri ini menghasilkan toksin yang dapat menyebabkan infeksi pada saluran pencernaan yang menyebabkan diare,mual, muntah, kram pada perut dan infeksi pada usus kecil.

Salmonella

Salmonella bisa terdapat pada udara, air, tanah, kotoran manusia. Sumber bakteri ini berasal dari unggas, telur, susu, dan binatang laut.

Salmonella selain dapat menyebabkan gastrointestinal (gangguan perut) juga dapat menyebabkan penyakit tifus. oleh bakter Salmonella typhii dan paratifus oleh bakteri Salmonella paratyphii.

Shigella

Bakteri Shigella dysenteriae menyebabkan penyakit disentri pada manusia melalui makanan dan air yang terkontaminasi bakteri ini. Makanan yang sering terkontaminasi shigella adalah sayuran mentah, salad, susu dan produk olahan susu.

Disentri basiler akibat terinfeksi oleh Shigella dysenteriae menunjukkan gejala diare dan pendarahan pada saluran cerna.

Proteus

Proteus banyak terdapat pada tanah, air, sampah dan feses. Proteus sp dapat menyebabkan kebusukan pada daging, telur dan makanan laut.

Proteus merusak makanan dengan mengubah molekul protein dalam makanan tersebut dan menyebabkan infeksi bagi orang yang mengkonsumsi makanan yang terkontaminasi bakteri proteus. Jenis bakteri Proteus penyebab infeksi antara lain Proteus vulgaris penyebab infeksi pada saluran kemih. Proteus morganii menyebabkan diare pada anak-anak.

Staphylococcus

Bakteri ini secara alami terdapat pada kulit tangan dan hidung. Dalam jumlah yang normal biasanya tidak menyebabkan infeksi.Tetapi terkadang dalam jumlah yang dapat mengkontaminasi dapat menyebabkan infeksi yang serius.

Staphylococcus aureus dapat menyebabkan menyebabkan penyakit pada kulit dan bakterimia yaitu terdapatnya sejumlah bakteri pada saluran darah dengan gejala demam dan tekanan darah rendah.

Streptococcus

Bakteri ini banyak terdapat di lingkungan sekitar kita, sehingga mudah menyerang siapa saja. Banyak jenis bakteri ini yang bersifat patogen dengan banyak cara untuk menginfeksi manusia.

Penularannya dapat melalui udara, luka, makanan, cairan tubuh dan sentuhan. Streptococcus pneumonia menyebabkan penyakit pneumonia yaitu infeksi pada paru-paru dengan gejala sesak nafas, nyeri pada dada dan batuk menahun.

Usaha untuk mencegah pertumbuhan bakteri pembusuk dalam makanan adalah dengan memberi perlakuan terhadap makanan tersebut mulai dari proses awal, pengolahan, penyimpanan sampai kepada penyajian. Pengawetan adalah proses yang dilakukan untuk pencegahan tersebut. Tujuannya adalah

1. mengurangi jumlah bakteri awal dalam makanan

Dengan cara melakukan pembersihan, pencucian pada bagian bahan pangan yang kotor, blansir sesudah pencucian dll

2. memperlambat proses pertumbuhan bakteri dalam makanan

membuat lingkungan yang tidak cocok bagi bakteri iuntuk tumbuh, dengan cara menurunkan suhu penyimpanan, menurunkan kelembaban lingkungan, menurunkan pH makanan, menghilangkan oksigen pada kemasan makanan (vakum) dan menambahkan zat pengawet penghambat pertumbuhan bakteri.

3. mempercepat fase kematian bakteri dalam makanan

Dengan cara pemanasan, pengeringan, dan irradiasi.
















Minggu, 08 April 2018

Apakah Makna dari "Back to Nature"

Sering kan kita mendengar istilah "Back to Nature" ? Apakah makna secara bijak dari kata tersebut. Apakah benar bahwa semua yang berbahan alami itu selalu baik? Apakah semua yang berbahan alami itu selalu tidak mengandung bahan kimia berbahaya? Atau sebaliknya, apakah bahan kimia buatan itu selalu berbahaya?

Bahan Kimia Apakah Selalu Berbahaya ?

Semua yang ada di sekitar kita tersusun dari unsur kimia. Jadi jangan takut jika mendengar istilah "bahan kimia". Tidak perlu terlalu jauh, air tersusun atas unsur kimia Hidrogen (H) dan Oksigen (O) yang membentuk senyawa H2O. Karbohidrat tersusun atas senyawa Karbon, Hidrogen dan Oksigen.

Jadi bahan kimia pun adalah sesuatu yang alami, karena semua penyusun bahan alam terbentuk secara alami yang diciptakan sedemikian rupa oleh Tuhan bagi kepentingan manusia.

Nah, jadi dalam hal ini manusia dituntut untuk memikirkan dan bersikap bijak dalam memanfaatkan semua sumber alami yang sudah ada untuk mengolahnya dengan benar agar dapat dimanfaatkan oleh manusia secara luas dalam memenuhi kebutuhanya tanpa merusaknya dan merugikan bagi siapa saja yang menggunakannya.

Dalam postingan sebelumnya pernah dibahas tentang senyawa racun dan antinutrisi pada bahan pangan. Jelas kan? Tidak semua bahan pangan alami juga selalu baik bagi kesehatan jika kita tidak memiliki pengetahuan tentang pengolahan dan pemanfaatannya dengan baik. Itulah mengapa manusia diberi akal oleh Nya, untuk digunakan secara maksimal dalam mencari solusi dari setiap masalah yang ada, hehehe...

Bahan Kimia Buatan

Namanya saja buatan, artinya sengaja dibuat oleh manusia untuk berbagai kepentingan. Bahan kimia buatan yang ditambahkan dalam makanan biasanya adalah pengawet, pewarna, penambah rasa, pemutih, penjernih, anti gumpal dll. Semua hal tersebut dibuat untuk kepentingan selama distribusi makanan dan untuk meningkatkan citarasa, penampakan dari makanan yang diolah dan juga untuk meningkatkan nilai gizi dari makanan.

Seberapa bahayanya zat kimia buatan tersebut diatur oleh sebuah badan atau organisasi disetiap negara, yang meneliti tentang hal tersebut untuk mengawasi pemakaian dalam jumlah di bawah ambang batas aman bagi konsumen.

Jadi jika kita melihat apakah bahan kimia itu bersifat alami atau buatan, jangan terburu-buru melihat bahwa yang alami itu selalu baik dan yang buatan itu selalu buruk. Tapi kita sendiri yang harus memanfaatkannya, mengolah dan meneliti seberapa baik dan buruk dampak dan manfaatnya bagi kepentingan manusia.

Jadi Apa itu Back to Nature ?

Kenali secara mendalam semua karakteristik kimiawi bahan pangan baik alami atau pun buatan, begitu juga karakteristik tubuh manusia sebagai pengguna bahan pangan tersebut. Keseimbangan sangat penting untuk menyatukan karakteristik keduanya agar berjalan seiring dan seirama.

Jika keseimbangan terbentuk, maka proses siklus yang terjadi dalam tubuh kita pun berjalan dengan baik tanpa merusak sistem yang ada. Jangan merusak sistem yang sudah ada, kembalikan pada pada sistem yang terbentuk secara alami agar
tidak terjadi kerusakan yang justru dapat merugikan manusia sendiri. Pengolahan modern terhadapa sumber alam dilakukan secara bijak demi berlangsungnya sistem, bukan untuk merusaknya.

Selamat mencoba dan belajar terus untuk mengenal dengan baik karakteristik sumber daya alam sekitar dan tentang tubuh anda sendiri agar bijak dalam memanfaatkan sumber daya yang disediakan oleh Nya.





Benarkah Daging Jeroan Harus Dihindari

Yang dimaksud jeroan adalah semua bagian hewan selain dari daging dan tulang, termasuk di dalamnya adalah : hati, jantung, ginjal, usus, lidah, paru dan otak. Jeroan hewan ternak memang mempunyai kelezatan tersendiri, tidak hanya dikonsumsi masyarakat Indonesia, beberapa negara lain pun menggemarinya sebagai makanan khas negara mereka atau diolah sebagai makanan tradisional.

Di Amerika Jeroan tidak dikonsumsi karena dianggap tidak baik efeknya bagi kesehatan. Berbeda dengan beberapa negara di Eropa seperti Inggris, Spanyol, Italia, Skotlandia, Yunani dan Rumania. Jepang dan Brasil pun masyarakatnya menggemari jeroan sebagai menu makanan mereka.

Beberapa negara yang mengkonsumsi jeroan mengolah jeroan sebagai hasil olahan campuran, bisa dijadikan steik, sosis, sate dan isian roti. Persiapan dalam pemasakan dan pengolahan yang baik sebagai kunci untuk menghasilkan olahan makanan berbahan dasar jeroan menjadi layak dikonsumsi, baik dari segi rasa maupun untuk mengurangi efek bahaya dari kandungan senyawa jeroan.

Pemilihan bahan harus yang masih terlihat segar, jangan disimpan terlalu lama dalam keadaan mentah karena jeroan mudah sekali mengalami pembusukan, dilakukan pencucian dengan air mengalir hingga benar-benar bersih dan tidak berbau, bisa menggunakan kapur sirih. Perebusan dan membuang sisa hasil rebusan untuk membuang senyawa berbahaya, dll.


Manfaat Jeroan Bagi Tubuh

Jeroan banyak megandung nutrisi yang dibutuhkan tubuh seperti karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral.



Sumber: apasajalah.wordpress.com

Dari Tabel dapat terlihat bahwa jeroan merupakan sumber protein yang baik karena mengandung semua jenis asam amino. Juga merupakan sumber yang baik bagi kebutuhan protein, vitamin dan mineral.

Protein dibutuhkan tubuh mengganti sel-sel jaringan tubuh yang rusak, membentuk otot dan sumber energi. Mineral seperti zat besi dan seng penting dalam penyembuhan luka dan meningkatkan jumlah sel darah merah bagi penderita anemia. Vitamin dapat membantu sistem kekebalan tubuh, vitamin B 12 dapat mendukung kesehatan sistem syaraf.

Bahaya Mengkonsumsi Jeroan

Kolesterol tinggi pada jeroan berbahaya jika dikonsumsi berlebihan dan memicu penyakit degeneratif seperti hipertensi, arterosklerosis dan jantung.

Fungsi hati dan ginjal pada hewan sama dengan fungsi pada hati dan ginjal pada manusia, yaitu untuk menyaring racun-racun dan senyawa yang tidak dibutuhkan tubuh. Karena itu hati dan ginjal banyak mengandung racun logam-logam berat seperti unsur-unsur merkuri, arsenik, timah, selenium dan kadmium. Banyak kotoran yang terdapat pada jeroan seperti usus dan babat, kita tidak pernah tahu apa yang mereka makan. Parasit bisa terdapat pada jeroan sebagai penyebab berbagai infeksi yang mengganggu kesehatan tubuh.

Cara Bijak Mengkonsumsi Jeroan

Setelah mengetahui manfaat dan bahaya konsumsi jeroan, apakah anda masih ingin mengkonsumsinya? Perlu cara yang bijak dalam mengolah dan mengkonsumsi jeroan agar mengurangi resiko terhadap kesehatan. Imbangi makan jeroan dengan makan sayuran dan buah-buahan, sebagai sumber serat untuk mengurangi kadar kolesterol.

Bagi penderita asam urat dan kolesterol tinggi sebaiknya menghindarinya karena selain kolesterol, jeroan juga mengandung protein jenis purin yang cukup tinggi.

Pengolahan dan pemilihan bahan yang baik perlu diperhatikan juga untuk mengurangi kadar senyawa yang berbahaya dalam jeroan. Sebaiknya jangan terlalu sering jeroan dijadikan menu harian anda, cukupi kebutuhan nutrisi anda dengan berbagai variasi menu lain yang lebih sehat dan tidak berdampak buruk bagi kesehatan.



Rabu, 04 April 2018

Prinsip dalam Proses Fermentasi

Kita sering mendengar istilah fermentasi, terutama proses fermentasi pengolahan bahan pangan. Bagaimana prinsip dasar proses fermentasi itu sendiri?

Proses fermentasi sering didefinisikan sebagai penguraian senyawa karbohidrat yang memanfaatkan mikroba, dalam kondisi lingkungan yang dikendalikan. Biasanya proses fermentasi terjadi dalam kondisi anaerob atau tanpa oksigen. Tetapi ada juga yang terjadi dalam kondisi aerob atau dengan lingkungan beroksigen.

Ada empat fermentasi yang akan dibahas, yaitu: fermentasi alkohol, fermentasi asam laktat, fermentasi asam cuka dan fermentasi protease

Fermentasi Alkohol

Fermentasi alkohol atau disebut juga fermentasi etanol adalah proses pemecahan karbohidrat oleh mikroba dan menghasilkan etanol dan karbondioksida. Reaksi ini terjadi dalam kondisi tanpa oksigen sehingga disebut reaksi anaerob. Mikroba yang terlibat dalam proses fermentasi alkohol biasanya adalah sejenis jamur atau khamir yaitu Saccharomyces cereviseae ( ragi). Fermentasi yang menggunakan jenis khamir ini adalah dalam pembuatan minuman beralkohol, roti, tape, juga bahan bakar etanol.

reaksi yang terjadi dalam fermentasi alkohol :



Reaksi diawali dengan proses pemecahan karbohidrat menjadi gula, dilanjutkan dengan proses glikolisis dan singkatnya menghasilkan etanol, karbondioksida (CO2) dan energi dengan NADH sebagai koenzim. Gas karbondioksida ini yang berperan dalam pembuatan roti, akan mengembang selama proses pemanggangan dan membentuk pori-pori pada roti. Alkohol yang terbentuk juga berperan sebagai pengawet dan pemberi cita rasa pada pembuatan tape dan minuman beralkohol.

Fermentasi Asam Laktat

Pada prinsipnya proses fermentasi asam laktat sama dengan fermentasi alkohol, namun reaksi yang terbentuk dari hasil pemecahan gula adalah asam laktat, etanol dan karbondioksida.

Fermentasi asam laktat membutuhkan enzim dehidrogenase laktat yang diperoleh dari bakteri asam laktat. Teknologi pengolahan pangan yang memanfaatkan fermentasi asam laktat adalah pembuatan keju, yoghurt, yakult dan roti. Rasa asam yang ditimbulkan berasal dari asam laktat yang dihasilkan selama fermentasi.

Fermentasi asam laktat juga dapat terjadi pada hewan dan manusia jika otot kekurangan oksigen sementara energi yang harus dihasilkan banyak. Asam laktat yang terbentuk dapat membuat otot kita terasa pegal, ngilu bahkan kram. Rasa pegal berangsur akan hilang jika proses fermentasi berakhir.

Fermentasi Asam Cuka ( asam asetat )

Berbeda dengan fermentasi alkohol dan asam laktat. Fermentasi asam cuka berlangsung dalam keadaan aerob atau membutuhkan oksigen. Bakteri Acetobacter aceti berperan dalam fermentasi ini. Fermentasi ini adalah lanjutan dari fermentasi alkohol yang kemudian diubah menjadi asam cuka atau asam asetat.

Reaksi kimia dari fermentasi asam cuka secara umum sperti dibawah ini:

C2H5OH + O2 ----> CH3COOH + H2O

Alkohol dalam keadaan oksigen yang cukup difermentasi menghasilkan asam cuka (CH3COOH) dan air (H2O).

Fermentasi Protease

Fermentasi protease biasanya menggunakan jamur jenis kapang seperti Rhizopus dalam pembuatan tempe dan tauco,Aspergillus dalam pembuatan kecap dengan bahan dasar kacang kedelai. Jenis jamur ini menghasilkan enzim protease yang memecah protein dalam kedelai menjadi senyawa yang lebih sederhana, yaitu asam-asam amino bebas. Senyawa sederhana yang terbentuk karena proses fermentasi dapat meningkatkan nilai gizi, karena meningkatkan daya cerna sehingga mudah diserap tubuh dalam proses pencernaan.







Senyawa Antinutrisi dan Racun dalam Bahan Pangan

Kandungan zat berbahaya dalam bahan pangan terkadang tidak kita sadari keberadaannya, karena tidak semua bahan pangan mengandung toksin dan secara kasat mata tidak terlihat dan kadang tidak memberikan aroma yang berbau. Makanan yang kita hindari karena bahayanya biasanya disampaikan oleh orang tua secara turun temurun sebagai tradisi dan budaya. Tetapi walaupun masyarakat mengetahuinya, mereka tetap mengkonsumsinya karena berbagai alasan, bisa karena kesukaan karena kelezatannya, terpaksa atau tradisi. Masyarakat tetap melakukannya karena kandungan toksin bahan pangan umumnya bisa hilang selama proses persiapan seperti pengelupasan, pencucian, pengirisan dan perendaman.

Selain mengandung nutrisi, bahan pangan pun mengandung senyawa antinutrisi yang mempengaruhi pencernaan. Senyawa antinutrisi mempengaruhi penyerapan makanan dalam proses pencernaan. Keberadaannya dapat mengganggu nutrisi yang diserap tubuh sehingga tubuh menjadi kekurangan nutrisi tertentu.


Senyawa Antinutrisi

Senyawa antinutrisi secara alami terdapat dalam bahan pangan untuk mempertahankan diri terhadap serangan hama, tetapi mempunyai efek negatif terhadap manusia. Antinutrisi dapat menghambat aktivitas beberapa enzim dalam pencernaan, sehingga mengganggu penyerapan nutrisi di dalam tubuh.

Bebarapa senyawa antinutrisi dibedakan dalam 3 kelompok yaitu : antiprotein, antimineral dan antivitamin

antiprotein termasuk kedalamnya adalah zat tanin, asam fitat, dan antitripsin. Umumnya zat ini terdapat dalam kacang-kacangan, polong-polongan, biji-bijian, serealia, beberapa sayuran dan umbi-umbian.

antimineral seperti fitat mengganggu penyerapan zat besi, terdapat pada padi, kedelai dan koro.
oksalat terdapat pada seledri, peterseli dan bayam, penyebab rasa nyeri pada sendi.
tanin senyawa golongan polifenol, dapat mengikat zat besi umumnya terdapat pada teh.


antivitamin dapat menghambat penyerapan vitamin dalam tubuh antara lain : avidin ( antibiotin ) pada telur, antipiridoksin menghambat vitamin B 6, terdapat pada biji-bijian mentah, niasinogen mengganggu ketersediaan niasin, banyak terdapat pada jagung, askorbase menghambat penyerapan vitamin C, terdapat pada labu, ketimun, apel, selada, kol, kacang hijau, kacang kapri, wortel, kentang, pisang dan tomat, tiaminase menghambat penyerapan vitamin B 1, terdapat pada ikan mentah, lipoksidase menghambat penyerapan vitamin A, terdapat pada kacang-kacangan, antivitamin D terdapat pada bungkil kedelai dan antivitamin E terdapat pada polong-polongan.

Semua zat antinutrisi di atas dapat berkurang, bahkan hilang selama proses persiapan dan pengolahan. Pemanasan dapat menonaktifkan senyawa antinutrisi, tapi perlu juga dipertimbangkan cara pengolahan yang baik untuk tidak merusak zat nutrisi yang dibutuhkan.



Senyawa beracun dalam bahan pangan

Jenis-jenis senyawa beracun alami yang terdapat dalam bahan pangan antara lain adalah solanin, chaconine, asam oksalat, asam sianida, asam jengkolat

Solanin

Solanin dan chaconine termasuk dalam golongan senyawa glikoalkaloid dan secara alami terdapat dalam kentang pada bagian manapun termasuk daun, buah dan umbi. Kadarnya rendah di dalam kentang dan tidak menimbulkan efek negatif bagi manusia, kecuali kentang yang sudah berwarna hijau, bertunas dan secara fisik telah rusak oleh mikroba akan memiliki kadar glikoalkaloid tinggi yang menyebabkan sakit perut, mual dan muntah serta rasa terbakar di mulut.

asam oksalat

asam oksalat banyak terdapat pada bayam, dengan kadar tinggi dapat menyebabkan defisiensi kalsium, iritasi pencernaan karena asam kuat dan dapat menyebabkan pembentukan batu ginjal. Hindari konsumsi senyawa ini terlalu banyak.

Asam Sianida (HCN)

HCN terdapat pada biji almond, aprikot, apel, biji shorgum, kara dan singkong dengan bentuk senyawa yang berbeda. Kandungan sianida yang mematikan adalah 0,5- 3,5 mg HCN/kg berat badan. Bila dicerna, HCN sangat cepat masuk ke dalam saluran darah.

Kadar sianida rata-rata dalam singkong manis di bawah 50 mg/kg berat. Menurut FAO singkong dengan kadar sianida 50 mg/ kg masih aman unutk dikonsumsi manusia. HCN dalam singkong berbentuk glikosida sianogenik dengan nama linamarin yang jika terurai menjadi hidrogen sianida yang beracun.

Pengupasan kulit, pengeringan, perendaman, fermentasi dalam pengolahan dapat mengurangi kandungan sianida pada singkong atau bahkan menghilangkannya. Perebusan atau pemanasan juga dapat menginaktivkan enzim yang mengubah senyawa linamarin dalam singkong menjadi HCN yang berbahaya.

HCN berbahaya karena dapat merusak sistem kardiovaskular, sistem pernafasan dan sistem syaraf pusat pada manusia.

Asam Jengkolat ( Jen- colic Acid )

Terdapat pada jengkol, dapat menyebabkan keracunan yang ditandai mual dan susah buang air kecil. Ketahanan seseorang terhadap asam jengkolat berbeda-beda. Jumlah asam jengkolat dalam biji jengkol adalah 1-2 % dari berat bijinya.

Asam jengkolat sangat sukar larut dalam air, pada pH urin yang asam, asam jengkolat dapat mengkristal di ginjal. Racun jengkol ini dapat dikurangi dengan proses perendaman, perebusan dan pemanasan. Memasak jengkol sampai matang dapat memecah kandungan asam jengkolat dan mengurangi konsentrasinya. Hindari makan jengkol dalam keadaan mentah dan berlebihan.

Kandungan senyawa racun dan antinutrisi pada bahan pangan biasanya terdapat dalam jumlah yang rendah dan tidak membahayakan bagi orang yang kesehatannya normal. Proses pengolahanpun mengurangi dan dapat menghilangkan senyawa tersebut. Variasi makanan dalam menu harian dan proses pengolahan perlu diperhatikan untuk mencegah kemungkinan berbahayanyan senyawa racun tersebut.


Sabtu, 31 Maret 2018

Pentingnya Sarapan yang Ideal

Menu yang Baik untuk Sarapan

Memulai aktivitas di pagi hari, tentunya diperlukan energi yang cukup untuk mendukung aktivitas yang kita lakukan. Energi yang kita butuhkan untuk melakukan aktivitas kita peroleh dari makanan. Lalu bagaimana agar makanan yang kita makan efektif dan bermanfaat bagi tubuh tanpa memberikan efek buruk terhadap kesehatan.

Kebiasaan sarapan dengan menu tradisional seperti yang banyak dilakukan, banyak mengandung jumlah karbohidrat. Seperti nasi uduk, nasi goreng, nasi kuning, lontong sayur, dll. Kebiasaan ini menjadi keliru karena kebutuhan nutrisi seimbang menjadi tidak terpenuhi. Kebutuhan kalori saat sarapan adalah 350-400 kalori. Sarapan memenuhi 15-30 % kebutuhan gizi harian tubuh.

Menu Sarapan Sehat Seimbang

Sehat seimbang terdiri dari karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral serta cairan.
Nutrisi seimbang perlu dimasukkan dalam menu sarapan anda sebagai sumber energi untuk memulai aktivitas.

Karbohidrat serat tinggi seperti roti gandum, oatmeal, sereal lebih dianjurkan daripada nasi dengan kandungan gula yang lebih tinggi. Kalaupun nasi sebagai menu, sebaiknya hanya 20% dari kebutuhan karbohidrat harian anda atau setara dengan dua helai roti atau semangkuk nasi. Kebutuhan karbohidrat sekitar 45-60 % dari total kalori yang anda butuhkan.

Protein seperti daging, ikan, telur, ayam, tahu dan tempe juga baik sebagai menu sarapan anda. Protein lebih membuat anda tahan lapar dibandingkan dengan karbohidrat yang justru semakin banyak dikonsumsi akan semakin terasa cepat lapar.

Kebutuhan vitamin dan mineral didapat dari sayuran dan buah, baik dimakan langsung atau bisa berupa jus atau smoothie. Bisa juga dibuat fresh salad campuran antara buah dan sayur.

Susu, teh, kopi atau air putih bisa dimasukkan dalam menu sarapan anda sebagai sumber cairan yang dibutuhkan.

Efek Sarapan dengan Tinggi Karbohidrat

Dalam proses metabolisme, karbohidrat dirubah menjadi gula untuk menghasilkan energi yang dibutuhkan tubuh. Jika jumlah karbohidrat yang dikonsumsi terlalu banyak, maka pencernaan akan bekerja keras. Hal ini akan memicu rasa kantuk. Dan karena otak kita fokus bekerja pada sistem pencernaan, maka aliran darah ke otak juga menjadi kurang, akibatnya dalam bekerja pun menjadi tidak semangat , terasa lemas dan malas.

Indeks Glikemik dalam nasi relatif tinggi, sehingga gula dalam darah menjadi tinggi dan bisa menurun dengan cepat, kenaikkan dan penurunan gula darah yang cepat ini menyebabkan tubuh menjadi terasa cepat lapar. Biasanya sebelum waktu makan siang, perut sudah terasa lapar. Alhasil camilan, gorengan dan jajanan menjadi sasaran. Semakin jauh dari pola makan seimbang, jika hal ini terus dilakukan.

Sembelit atau konstipasi bisa terjadi jika serat yang kita konsumsi kurang. Asupan nutrisi lain pun menjadi kurang karena rasa kenyang dari jumlah berlebih dari karbohidrat yang kita konsumsi membuat kita enggan untuk memilih makanan lain sebagai sumber tambahan nutrisi.

Berat badan juga akan semakin bertambah jika kita melakukan sarapan dengan jumlah karbohidrat yang tinggi tanpa diimbangi dengan serat dan nutrisi lainnya.

Mulailah hari anda dengan sarapan yang seimbang nutrisi, agar hari anda pun dimulai dengan kondisi badan dan fikiran yang fit dalam memulai aktivitas harian anda dengan penuh semangat dan berenergi. Kegiatan anda pun menjadi berjalan baik dan maksimal.

Selasa, 27 Maret 2018

Manfaat Biji Mahoni Bagi Kesehatan

Dibalik Cerita Tentang Biji Mahoni

Berawal saat mencari jamu di pasar Beringharjo, dimana di sana banyak dijual berbagai macam jamu-jamuan. Sudut mata tertarik pada benda coklat kering seperti kayu, tapi ringan yang ada disamping saya, karena belum pernah saya melihatnya. Ibu penjual jamu menjelaskan, setelah saya menanyakannya. Benda itu adalah biji mahoni yang menurut pengalamannya, bisa menyembuhkan suaminya yang menderita wasir. Pendarahan hebat yang dialaminya berkurang dan akhirnya sembuh karena mengkonsumsi biji mahoni secara rutin sebanyak dua butir per hari. Begitulah penjelasan ibu penjual jamu dan pada akhirnya saya pun tertarik untuk mencobanya, hehehe...Saya berpikir yang sudah akut saja bisa sembuh, apalagi jika hanya mengalami pembengkakan pada pembuluh darah vena seperti yang saya alami.

Setelah banyak mencari informasi, saya beranikan diri untuk mencoba mengkonsumsi biji mahoni sebanyak 2 butir per hari. Ternyata setelah rutin saya minum selama hampir 2 minggu, pembengkakan pun mulai berkurang dan sampai saat ini tidak pernah mengalami pembengkakan lagi yang tentunya dibarengi dengan rutin konsumsi sayuran dan menjaga pola hidup sehat. Untuk mencegah terjadinya pembengkakan kembali.

Komponen Bioaktif Biji Mahoni

Dalam sebuah jurnal disebutkan kandungan bahan aktif ekstrak biji mahoni antara lain flavonoid, alkaloid, terpenoid, cardiac glcosides, saponin dan volatil oil. Menurut Sahgal et al (2009) 1 gram biji mahoni mengandung flavonoid sebesar +/- 2,5 mg.

Penelitian biji mahoni untuk pengobatan pertama kali dilakukan oleh seorang ahli biokimia DR. Larry Brookes tahun 1990. Dan banyak penelitian dilakukan terhadap komponen flavonoid yang berperan sebagai antioksidan dalam berbagai pencegahan penyembuhan penyakit.

flavonoid

Flavonoid termasuk dalam kelompok senyawa fenol yag berperan dalam tumbuhan sebagai pigmen, zat warna merah, ungu, biru serta kuning. Dalam perannya bagi manusia flavonoid berfungsi sebagai antioksidan yang dapat memusnahkan radikal bebas dan racun di dalam tubuh.

Sebuah penelitian oleh Dr. Felix Kasim dan timnya, dikatakan Hiperglikemia pada penderita diabetes mengakibatkan stress oksidatif, sehingga kebutuhan akan antioksidan meningkat.
Antioksidan dari komponen flavonoid dari biji mahoni telah banyak diguanakan sebagai herbal untuk penderita diabetes. Hasil penelitian menunjukkan penurunan yang signifikan sebelum dan sesudah mengkonsumsi biji mahoni dalam bentuk kapsul dengan dosis 1,005 mg/ kapsul sebanyak 3 x 1 sesudah makan.

Penelitian lain mengatakan aktivitas antioksidan pada flavonoid mampu menangkap radikal bebas, sehingga menyebabkan perbaikan pada kerusakan jaringan sel beta pankreas dan dapat meningkatkan produksi insulin, akibatnya gula darah menjadi terkontrol.

Manfaat lain dari komponen flavonoid yang dilaporkan adalah :

- dapat menurunkan hipertensi,
- meningkatkan sirkulasi darah
- mencegah arterosklerosis
- mencegah peradangan
- menghentikan pendarahan
- meringankan sakit
- menurunkan kolesterol

Kemampuan flavonoid untuk mencegah peradangan dan menghentikan pendarahan inilah yang terbukti mengurangi pembengkakan dan pendarahan pada wasir sesuai cerita ibu penjual jamu di atas. Mungkin penelitian lebih lanjut diperlukan untuk melihat seberapa besar efek penyembuhannya serta dosis yang diperlukan. Senyawa anti inflamasi atau anti peradangan biasanya bekerja menginaktivasi enzim dan protein yang memediasi terjadinya proses peradangan. Hal ini pun harus ditinjau kembali.

Saponin

Saponin juga memiliki kemampuan meningkatkan sensitivitas hormon insulin untuk mengontrol kadar gula dalam darah. Dia memiliki karakteristik seperti buih sabun jika dilarutkan dalam air dan memiliki rasa pahit. Biji mahoni yang pahit berasal dari saponin yang terkandung didalamnya.

Manfaat lain dari saponin adalah :

- zat anti kanker
- anti jamur
- anti inflamasi atau anti peradangan
- mengurangi lemak dalam darah
- mengobati alergi dan asma
- mencegah insomnia

Efek Samping yang Ditimbulkan

Kelebihan konsumsi flavonoid dan saponin dilaporkan dapat memicu terbentuknya kolesterol di cairan empedu, mengganggu kerja ginjal, menekan syaraf ulu hati yang menyebabkan mual, merusak dinding pembuluh darah, gangguan saluran pencernaan dan memberi efek alergi.

Untuk mencegah terjadinya efek buruk yang ditimbulkan, sebaiknya kita mengkonsumsi biji mahoni ini sesuai dengan yang dianjurkan pada batas aman.

- dalam bentuk serbuk maksimal 150-200 mg/ hari
- dalam bentuk suplemen kemasan : serbuk instan, kapsul, minyak disesuaikan dengan aturan dosis pada kemasan
- dalam bentuk biji sebaiknya 1 biji/ hari
- tidak dianjurkan bagi balita dan anak-anak.





Jumat, 23 Maret 2018

Mengenal Lemak Jenuh dan Lemak Trans juga Mengapa Konsumsinya Harus Dibatasi

Lemak Jenuh

Bentuk Molekul

Kita sering mendengar istilah asam lemak jenuh (saturated fatty acid) dan asam lemak tidak jenuh (unsaturated fatty acid). Asam lemak merupakan molekul penyusun lemak itu sendiri.
Berdasarkan bentuk molekulnya lemak dibagi menjadi lemak jenuh dan tidak jenuh. Dikatakan jenuh karena tidak memiliki ikatan rangkap pada atom C (Carbon), semua ikatan atom sudah terikat pada atom lainnya. Ikatan berbentuk tunggal. Sedangkan lemak tidak jenuh, masih mempunyai ikatan atom C yang tidak terikat pada atom lain, berbentuk rangkap tidak tunggal.



Sumber Gambar : Meilyssach.blogspot.com

Perbedaan ikatan atom C inilah yang juga mempengaruhi sifat-sifat kimiawi lemak tersebut. Lemak jenuh biasanya berbentuk padat pada suhu ruang dan kebanyakan berasal dari sumber hewani seperti susu, daging, telur dll. Sedangkan lemak tidak jenuh biasanya berbentuk cair pada suhu ruang dan disebut dengan minyak. Kebanyakan sumber lemak tidak jenuh berasal dari lemak nabati seperti minyak zaitun, minyak wijen, alpukat, kacang-kacangan, dll. Tapi bukan berarti semua pangan nabati mengandung lemak tidak jenuh, minyak sawit sebagai bahan baku minyak goreng bahkan mengandung hampir 50 % lemak jenuh. hal inilah sebagai salah satu alasan untuk mengurangi makan-makanan gorengan yang digoreng dengan minyak sawit.

Minyak dan lemak sangat penting bagi tubuh sebagai sumber energi yang cukup baik karena memiliki nilai kalori lebih tinggi dibandingkan karbohidrat dan protein, selain itu juga sebagai sumber dan pelarut vitamin A, D E dan K dan fungsi vital lainnya. Tetapi jika dikonsumsi secara berlebih justru akan berdampak buruk bagi kesehatan tubuh.

lemak jenuh banyak mengandung kolesterol yang akan menyumbat arteri dan penyebab penyakit degeneratif seperti jantung, hipertensi, arterosklerosis sehingga harus dibatasi jumlah yang kita konsumsi. Berbeda dengan lemak tidak jenuh yang dikenal juga dengan lemak baik, yang justru membantu menurunkan kolesterol dalam darah.


Kebutuhan lemak jenuh adalah sekitar 5%-7% dari total kalori per hari atau 13-16 gram per hari (120-140 kalori/hari).

Lemak Trans


Sumber Gambar : Slideshare.net

Berdasarkan gambar di atas, lemak trans adalah termasuk jenis lemak tidak jenuh. Mengapa harus dibatasi konsumsinya, padahal lemak tidak jenuh baik bagi tubuh?
Keberadaan ikatan rangkap pada lemak tidak jenuh itu, menjadikan lemak tersebut berbentuk trans dan cis. Trans berbentuk lurus pada ikatan rangkapnya dan cis berbentuk bengkok pada ikatan rangkapnya.

Lemak trans dapat diproses dari lemak cair menjadi padat untuk kepentingan industri untuk mengubah sifat fisikokimiawi lemak, meningkatkan masa simpan, meningkatkan citarasa, dll. Hidrogenasi adalah proses yang digunakan untuk mengubah minyak cair menjadi padat dengan menambahkan Hidrogen ke dalam ikatan rantainya. Contoh produk yang melalui proses hidrogenasi adalah margarin, shortening, cocco butter, hydrogenated oil, dll.

Produk makanan yang dijual di toko dan restoran saat ini banyak yang menggunakan lemak trans dalam pengolahannya, seperti es krim, biskuit, puding, kentang goreng, keripik, saus tomat, saus sambal dan masih banyak lagi.

Lemak trans ini dalam darah dapat meningkatkan LDL atau kolesterol jahat dan menurunkan HDL atau kolesterol baik, sehingga efek yang ditimbulkan sama dengan lemak jenuh. Jika dikonsumsi berlebih dapat menyebabkan penyakit jantung, obesitas, hipertensi dan arterosklerosis.

Perbanyaklah konsumsi lemak tidak jenuh yang dapat meningkatkan HDL dalam darah dibandingkan lemak yang dapat memicu penyakit degeneratif, jangan lupa lakukan olahraga teratur untuk menyeimbangkan asupan energi dari makanan yang kita konsumsi.




Selasa, 20 Maret 2018

Trigliserida, Kolesterol dan Fitosterol

Trigliserida

Adalah jenis lemak yang merupakan sisa dari hasil metabolisme lemak, karbohidrat, protein dan disimpan di dalam jaringan adiposa atau sel-sel lemak yang terdapat di bawah permukaan kulit dan di antara organ-organ tubuh, disimpan sebagai cadangan energi jika dibutuhkan. Maka jika seseorang mengkonsumsi kalori dengan jumlah yang melebihi kebutuhannya, ia akan memiliki kadar trigliserida yang tinggi dan ini beresiko terhadap penyakit degeneratif. Jumlah trigliserida dalam darah sebaiknya < 150 mg/ dL. Karena trigliserida juga merupakan hasil sisa pembakaran dari selain lemak, yaitu karbohidrat dan protein, maka bukan saja konsumsi lemak berlebih yang dapat meningkatkan kadar trigliserida dalam darah. Kelebihan kalori yang berasal dari karbohidrat dan protein, juga dapat meningkatkan trigliserida, karena jika berlebih, karbohidrat dan protein juga dapat dikonversi menjadi lemak dalam tubuh sebagai trigliserida. Karbohidrat yang kita makan dirubah menjadi glikogen dalam proses metabolisme, jika berlebih sisanya akan disintesis di hati menjadi trigliserida, dan ditransport oleh lipoprotein ke jaringan, disimpan di jaringan adiposa sebagai cadangan energi jika dibutuhkan. Protein diubah menjadi asam amino dalam proses proses metabolisme. Dalam sintesis trigliserida dari protein, asam amino diubah menjadi asetil koenzim-A yang kemudian di hati diubah menjadi trigliserida dan disimpan dalam jaringan adiposa sebagai energi cadangan. Kelebihan trigliserida akan beresiko terhadap penyakit jantung dan stroke.
Sumber Gambar : barifbrave.wordpress.com

Kolesterol

Kolesterol dalam tubuh berasal dari dua sumber yaitu dari hasil metabolisme lemak yang kita konsumsi dan dari hasil produksi hati. Hati memproduksi kolesterol sebanyak 80% dari kebutuhan tubuh, jadi hanya 20% saja yang bisa kita penuhi dari makanan.
Kolesterol dimanfaatkan tubuh untuk membuat hormon, vitamin D dan membantu sistem pencernaan. Kolesterol dalam darah membentuk ikatan dengan protein sebagai lipoprotein, sehingga kolesterol dibedakan menjadi 2 macam yaitu High Density Lipoprotein ( HDL) yang dikenal sebagai kolesterol baik dan Low Density Lipoprotein ( LDL) yang dikenal sebagai kolesterol jahat.
Kolesterol baik HDL lebih banyak mengandung protein daripada kolesterol dan berfungsi membantu menjaga kadar kolesterol jahat LDL dalam darah, tetapi masing-masing mempunyai tugas yang berbeda, HDL mengangkut kolesterol dari arteri ke hati, LDL sebaliknya.
Faktor genetis sangat mempengaruhi kadar kolesterol dalam darah seseorang, jika memiliki keturunan dengan reseptor LDL yang tidak baik maka ia akan beresiko memiliki kadar kolesterol LDL yang tinggi.
Kadar kolesterol total dalam darah, sebaiknya < 200 mg/ dL . Rekomendasi untuk HDL > 40-60 mg/ dL dan LDL < 100-130 mg/dL. Merubah pola hidup sehat dengan memilih makanan yang sehat, olah raga secara teratur dapat mengurangi resiko penyakit yang disebabkan oleh tingginya kadar kolesterol darah seperti jantung koroner dan arterosklerosis.
Sumber Gambar : Anisah1502.blogsot.com

Fitosterol

Fitosterol memiliki rantai carbon lebih pendek dari kolesterol. Berbeda dengan kolesterol yang sebagian berasal dari sumber pangan hewani, fitosterol berasal dari pangan nabati. Memiliki perbedaan pada ikatan carbon C 24 dengan kolesterol. Biasannya berada dalam jumlah yang sedikit pada tubuh, karena lebih sulit dicerna dibanding kolesterol dan diekskresi lebih cepat oleh hati.
Fitosterol dapat membantu meningkatkan HDL dalam darah, dan menghambat kanker usus. Sumber fitosterol dapat berasal dari kacang-kacangan, sereal, margarin. Kadar fitosterol dalam darah sebaiknya 0,3-1,7 mg/ dL.




Minggu, 18 Maret 2018

Senyawa Bioaktif Pangan

Selain berfungsi sebagai sumber nutrisi bagi tubuh, beberapa senyawa alami yang terdapat dalam bahan pangan memiliki fungsi lain bagi tubuh, terutama terhadap efek kesehatan yang saat ini mulai banyak mendapat perhatian masyarakat luas.Senyawa bioaktif ini disebut juga nutraceuticals.

Flavonoid

Flavonoid adalah senyawa bioaktif yang banyak ditemukan pada bahan makanan nabati. Lebih dari 2000 flavonoid yang berasal dari tumbuhan telah diidentifikasi. Namun secara umum dibagi dalam kelompok : antosianin, flavonol dan flavon. Dalam bentuk molekul senyawa flavonoid terdiri dari 15 atom karbon.

Sumber Gambar : Lurj.org


Flavonoid berfugsi sebagai senyawa antioksidan yang melawan radikal bebas dengan menyumbangkan atom Hidrogennya. Senyawa ini merupakan kelompok senyawa fenol yang berperan sebagai pigmen atau zat warna merah, ungu dan biru serta kuning pada tumbuh-tumbuhan.
Peran flavonoid bagi kesehatan manusia adalah sebagai antioksidan, mencegah penuaan dini, anti kanker, mencegah asterosklerosis, efektif mengusir virus dan penangkal berbagai penyakit.
Sumber flavonoid dapat ditemukan pada tumbuh-tumbuhan. Banyak terdapat pada buah dan sayur seperti :jeruk, berry, strawberry, blueberry, kacang-kacangan, bayam, teh, coklat dan anggur.

Saponin

Saponin juga merupakan senyawa bioaktif yang memiliki efek farmakologi. Saponin adalah jenis glikosida yang banyak terdapat pada tumbuhan dan memiliki karakteristik seperti buih, memiliki rasa pahit dan mudah larut dalam air tetapi tidak larut dalam eter.
Saponin banyak ditemukan pada berbagai jenis tanaman, seperti almond, kacang mete, kacang tanah, biji wijen, biji bunga matahari, biji mahoni, dll.
Dalam sebuah studi tentang " Pengaruh Saponin Kedelai Pada Pertumbuhan Sel Kanker Usus Besar Manusia" oleh Taipei Medical University bahwa Saponin kedelai efektif dalam mencegah kanker usus dengan mempengaruhi morfologi sel, enzim poliferase sel dan pertumbuhan sel. Saponin juga memiliki tindakan penghambatan yang kuat terhadap kerusakan DNA yang diinduksi karsinogen (senyawa penyebab kanker).




Fungsi lain dari saponin adalah sebagai anti jamur, anti inflamasi (anti peradangan) yang dalam beberapa kasus dimanfaatkan untuk penyembuhan peradangan pada gejala ambeien dan dapat meningkatkan sensitivitas insulin (untuk diabetes tipe II) dengan meningkatkan homeostatis glukosa, sehingga kadar gula darah menjadi terkontrol

Serat Pangan (Dietary Fiber)

Serat pangan merupakan jenis karbohidrat kompleks dalam bentuk polisakarida yang terdapat pada dinding sel. Jenis karbohidrat yang tidak dapat dicerna oleh pencernaan manusia inilah yang disebut dengan serat pangan.
Serat pangan ada 2 macam :

1. Serat Larut Air ( Soluble Dietary Fiber)

Yaitu serat pangan yang secara umum dapat menmbantu menjaga kesehatan pencernaan, melancarkan BAB, mengendalikan kadar glukosa darah, mengurangi kolesterol, mengendalikan berat badan dan meningkatkan imunitas. Serat ini ada tiga macam : Selullosa, hemiselullosa, lignin (zat kayu). Serat ini banyak terdapat pada sayuran dan buah-buahan.

2. Serat Tidak Larut Air (Insoluble Dietary Fiber)

Yaitu serat yang lengket dan dapat menyerap air. yang termasuk jenis ini adalah pektin, gum , musilago dan beberapa hemiselullosa yang banyak terdapat pada kacang-kacangan, umbi-umbian sereal, beras.



Sumber Gambar : manfaat.co.id

Meskipun serat pangan adalah termasuk dalam kelompok karbohidrat, namun karbohidrat ini tidak dapat menghasilkan energi dalam proses pencernaan. Enzim selulase yang dibutuhkan utuk mengurai jenis karbohidrat ini tidak dimiliki oleh manusia, sehingga lewat saja. Tetapi manfaatnya sangat dibutuhkan tubuh baik serat yang larut maupun yang tidak larut.
yaitu membantu kesehatan pencernaan kita dan beberapa manfaat lain yang telah disebutkan di atas.

FOS ( Frukto Oligosakarida ) dan GOS ( Galakto Oligosakarida )

Frukto dan Galakto oligosakarida adalah jenis karbohidrat yang lebih sederhana daripada serat pangan tetapi sama-sama tidak dapat dicerna oleh enzim-enzim pencernaan manusia. Manfaat dari senyawa FOS dan GOS adalah dapat meningkatkan populasi bakteri baik dalam usus manusia sehingga pertumbuhan bakteri seperti Escherichia Coli dan Streptococcus faecalis dapat ditekan.
Secara alami FOS dan GOS terdapat pada kedelai, bawang merah dan putih, asparagus. Jumlah yang dikonsumsi per hari dari bahan alami tersebut tidak dapat memenuhi kebutuhan, maka perlu dilakukan pengolahan atau fermentasi terhadap bahan alami sumber FOS dan GOS.
Pangan tradisional Indonesia seperti tempe, tape, brem, tauco dan acar banyak mengandung FOS dan GOS. ASI juga terbukti banyak mengandung FOS dan GOS sehingga usus bayi yang minum ASI akan didominasi oleh mikroflora baik. Oligosakarida pada ASI mencapai 10-12 mg/ liter. FOS dan GOS banyak difortifikasi pada susu formula untuk bayi, tapi ASI tetap sumber FOS dan GOS terbaik bagi kebutuhan bayi.
Di dalam saluran cerna oligosakarida akan difermentasi oleh bakteri untuk menghasilkan energi dan meningkatkan penyerapan air di usus besar. Hasil dari fermentasi tersebut adalah beberapa asam lemak yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri phatogen yang merugikan.

DHA ( Docosahexaenoic Acid ) dan AA (Arachidonic Acid )

DHA adalah termasuk ke dalam asam lemak rantai panjang dan termasuk ke dalam kelompok lemak omega-3 dengan panjang ikatan karbon 22 dengan 6 ikatan rangkap. AA memiliki panjang rantai karbon 20 dengan 4 ikatan rangkap dan termasuk ke dalam kelompok lemak omega-6. Penamaan omega-3 atau 6 sebenarnya menunjukkan letak ikatan rangkap pada atom C (carbon ) . Omega 3 berarti terdapat ikatan rangkappada atom C no 3.
DHA adalah sebagai penyusun utama otak dan retina. Bayi yang masih dalam masa pertumbuhan memerlukan DHA agar perkembangan otak dan retinanya berkembang dengan baik.
AA juga berperan penting dalam perkembangan otak, berfungsi juga sebagai zat imunitas yang menjaga berbagai penyakit, pembekuan darah dan fungsi vital lainnya.
Sumber DHA dan AA adalah alga, minyak ikan, salmon, tuna, herring, makarel, unggas dan kuning telur.


Sumber Gambar : eatwithyourbrain.weebly.com

Mengingat manfaat AA dan DHA yang sangat penting bagi bayi dan anak-anak, senyawa tersebut banyak difortifikasi pada makanan bayi atau susu formula untuk memenuhi kebutuhannya. Bagaimanapun ASI merupakan sumber makanan terbaik bagi bayi yang tidak dapat digantikan oleh apapun.

Sabtu, 17 Maret 2018

Nutrisi Pangan Hasil Olahan

NUTRISI PADA MAKANAN YANG DIMASAK TERLALU LAMA

Memasak bahan makanan adalah proses pengolahan yang mempunyai beberapa tujuan dan manfaat. Untuk beberapa bahan pangan, akan memiliki nilai gizi yang lebih tinggi dibandingkan jika dikonsumsi dalam keadaan mentah, contoh lycopen pada buah tomat.
Tujuan lain dalam proses pengolahan adalah agar makanan lebih mudah dicerna, memperbaiki warna, aroma dan tekstur juga memperpanjang daya simpan. Proses pengolahan dapat menginaktifan atau membunuh mikroorganisme pembusuk pada bahan makanan.Beberapa metode proses pengolahan makanan adalah dengan perebusan, pemanggangan, menumis, menggoreng dan mengukus. Masing-masing metode proses pengolahan itu memiliki karakteristik yang berbeda, dari media pemanas yang digunakan air atau minyak, suhu pemanas yang digunakan dll. Semua itu akan mempengaruhi kandungan nutrisi pada makanan hasil olahannya.

.

Vitamin larut air (A, beberapa vit B dan C), vitamin larut lemak (A, D, E dan K), Mineral (Kalium, Kalsium, Natrium, Magnesium) akan berkurang selama proses pemasakan. Sedangkan zat antioksidan dan beberapa komponnen bioaktif justru dapat meningkat selama proses pemasakan. Sangat penting untuk memilih metode memasak yang tepat, tergantung pada kandungan nutrisi bahan makanan yang diolah untuk memaksimalkan kualitas gizi dari makanan.
Secara umum memasak dengan waktu yang singkat, suhu pengolahan yang rendah dan jumlah media pemanas minimal akan menghasilkan kualitas makanan hasil olahan yang lebih baik.


Sumber Gambar : lifestyle.kompas.com

Kamis, 15 Maret 2018

Penyakit Degeneratif

Penyakit Degeneratif adalah penyakit yang disebabkan oleh gaya hidup yang tidak sehat dan mengiringi selama terjadinya proses penuaan. Penyakit degeneratif ini menyebabkan kerusakan jaringan dan organ tubuh yang semakin memburuk dari waktu ke waktu, sehingga dapat menurunkan sistem kekebalan.
Berbeda dengan penyakit yang disebabkan oleh infeksi, akibat masuknya mikroba pathogen dan bersifat menular. Penyebab utamanya adalah bakteri, jamur, virus dan parasit.

Beberapa jenis penyakit degeneratif :

1. Alzheimer

Pikun yang mulai menyerang usia senja atau demensia mungkin masih wajar, tetapi jika sangat parah tentu harus diwaspadai karena termasuk ke dalam penyakit alzheimer. Alzheimer adalah jenis kepikunan yang dapat melumpuhkan pikiran dan kecerdasan seseorang yang ditunjukkan kemunduran fungsi intelektual dan emosional secara progresif dan perlahan, sehingga mengganggu kegiatan sosial.
Kerusakan jaringan otak sebagai penyebab alzheimer. Selain dari faktor genetik, keseimbangan nutrisi juga menjadi penyebab penyakit ini dan wanita lebih beresiko daripada pria.
Pencegahan kepikunan dapat diatasi dengan mengkonsumsi makanan yang kaya antioksidan dalam perannya untuk membantu proses regenerasi sel.

2. Kanker


Faktor genetik bukan satu-satunya penyebab penyakit kanker. Pola hidup yang tidak sehat justru sebagai penyebab utamanya. Di Indonesia kanker menjadi penyebab kematian keenam setelah infeksi, kurang gizi, kecelakaan, kardiovaskuler dan penyakit degeneratif lainnya.
Tahap awal kanker sudah mulai ketika ada kontaminasi bahan kimia berbahaya yang masuk ke dalam sel kemudian tumbuh dan berkembang membentuk jaringan ganas dan menyebar ke seluruh tubuh.
Karsinogen atau senyawa penyebab kanker bisa berasal dari hormon pertumbuhan ayam dan sapi, zat pengawet ikan,zat pewarna pada makanan, pestisida pada sayur dan buah-buahan juga obat-obat tertentu. Asap kendaraan bermotor, rokok, minuman beralkohol juga memicu pembentukan radikal bebas penyebab kanker.

3. Parkinson

Parkinson adalah kondisi dimana penderita tidak mampu mengontrol aktivitas otot-otot tubuh dengan baik. Degenerasi sel saraf pada otot bagian tengah yang berfungsi mengatur pergerakan tubuh sebagai penyebab penyakit ini.
Penderita parkinson kebanyakan laki-laki dan yang sudah memasuki usia lanjut. Penyebabnya adalah dari faktor genetis, polusi dari karbon monoksida, karbondisulfida dan pesisida. Polutan ini yang menyebabkan terbentuknya radikal bebas dalam tubuh. Konsumsi makanan yang kaya antioksidan lagi-lagi yang dapat mencegah proses terbentuknya radikal bebas.
Hindari kontak langsung dengan bahan kimia polutan yang dapat merusak sel syaraf, hindari polusi udara, hindari trauma di kepala dan hindari stress.

4. Diabetes

Penyebab diabetes adalah kadar insulin yang tidak terkontrol. Hormon insulin ini berperan dalam mengontrol kadar gula di dalam darah, yang mengubah gula menjadi energi dan disebarkan ke seluruh tubuh. Selama pankreas masih memproduksi insulin yang cukup, kadar gula darah masih dapat terkontrol. Sebaliknya jika insulin tidak mencukupi maka glukosa tidak dapat dipecah menjadi energi,sehingga kadar gula menjadi meningkat (hiperglikemia). Insulin yang berlebih di dalam tubuh pun sama bahayanya karena dapat menyebabkan tubuh kekurangan kadar gula (hipoglikemia).
Penyakit diabetes memang tidak dapat disembuhkan, pengobatan yang dilakukan adalah dengan tujuan untuk mengontrol kadar gula yang tepat dan mengurangi faktor resiko komplikasi. Pola hidup sehat sangat dibutuhkan untuk menekan terpicunya gejala diabetes, yaiu: dengan mengkonsumsi makanan yang dapat meningkatkan kemampuan reseptor insulin, meningkatkan produksi insulin, menjaga kadar gula darah, mengurangi makanan berlemak, utamakan konsumsi sayuran, kurangi porsi makan terutama yang mengandung gula tinggi, istirahat dan olahraga yang cukup dan teratur.

5. Osteoporosis

Keadaan dimana kualitas kepadatan tulang menurun dan menyebabkan tulang menjadi keropos dan rentan retak. Pencegahan dengan mengkonsumsi makanan yang kaya kalsium, zat besi, tembaga, seng, magnesium, mangan dan selenenium. Olahraga teratur selalu menjadi hal penting yang harus dilakukan untuk mencegah penyakit degeneratif.

6, Arterosklerosis


Sumber Gambar : obatginjaltradisional.com


Kolesterol yang menumpuk dalam pembuluh darah menyebabkan terjadi plak, dinding arteri menjadi tebal dan tidak lentur. Hal ini memicu serangan jantung secara mendadak.
Hindari makanan yang meningkatkan kadar kolesterol LDL (Low Density Lipoprotein) dan perbanyak makan makanan yang meningkatkan HDL (High Density Liporotein) seperti : buah, sayur, biji-bijian, minyak zaitun dan kurangi makan makanan manis, asin, kafein, nikotin dan makanan yang berbahan pengawet






Rabu, 14 Maret 2018

Manfaat Olahraga

Olahraga sangat bermanfaat bagi tubuh jika dilakukan dengan tepat dan terukur. Diperlukan tekad yang kuat untuk melakukannya secara konsisten. Agar tidak bosan olahraga bisa dilakukan sambil berekreasi bersama keluarga misalnya renang, bersepeda, lari, dll. Sekaligus memperkenalkan pentingnya manfaat olahraga kepada anak-anak sejak usia dini.


Photo koleksi pribadi :)


Manfaat Olahraga Bagi Tubuh

1. Meningkatkan kualitas tidur

Hindari olahraga yang mendekati jam tidur, karena justru akan menimbulkan gangguan insomnia.

2. Tubuh Terlihat Bugar

Otot yang digunakan untuk melakukan aktivitas akan kembali rileks dengan berolahraga dan tubuh menjadi terlihat bugar.

3. Menghilangkan Stress

Aktivitas fisik yang dilakukan dengan berolahraga dapat membuat pikiran menjadi fresh sehingga memiliki kecenderungan dapat menyesuaikan kondisi emosi yang lebih baik.

4. Meningkatkan Metabolisme Tubuh

Metabolisme adalah proses perubahan makanan menjadi bentuk energi. Tubuh manusia dirancang untuk bertahan terhadap kekurangan makanan. Jadi saat asupan kalori menurun, tubuh manusia otomatis akan menurunkan metabolisme dan dengan turunnya metabolisme tubuh, proses pembakaran cadangan lemak dalam tubuh melambat, jadi pengurangan porsi makan tidak menjamin keberhasilan diet seseorang. Olahraga sebagai kegiatan pendukung untuk meningkatkan metabolisme, dan tubuh tentunya akan lebh banyak membakar kalori.

5. Memperlancar Aliran Darah Dalam Tubuh

Jika berolahraga, pembuluh darah akan menjadi lebar dan aliran darah menjadi lancar. Kerja jantung secara ekstra pada saat melakukan aktivitas olahraga, membuat darah mengalir lebih cepat yang berguna agar homeostatis dalam tubuh tetap terjaga, sehingga aliran darah pun berjalan lancar.

6. Membakar Lemak Tubuh

Peningkatan proses metabolisme karena aktivitas olah raga diiringi dengan pembakaran lemak yang lebih banyak. Sebuah riset yang dilakukan oleh Belgrum National Institute of Health pada tahun 2010 kepada 12 orang pria remaja membuktikan bahwa jumlah kalori pada tubuh pria akan lebih banyak berkurang ketika mereka berolah raga dengan perut kosong.
Jika wanita ingin meningkatkan pembakaran kalori mereka, harus menunggu minimal 90 menit setelah olahraga sebelum mereka makan. Hal ini berbeda dengan pria yang lebih dianjurkan untuk berolahraga sebelum makan pagi. Karena pria lebih berotot, sedangkan wanita mempunyai lemak di pinggang , bokong dan perut. Perbedaan hormon juga menyebabkan wanita lebih baik dalam menyimpan glukosa dan membakar lemak.

Penuaan Dini

Penuaan dini adalah kondisi dimana kulit wajah terlihat lebih tua daripada usia yang sebenarnya. Hal ini disebabkan karena karakteristik kulit yang kering. Beberapa hal penyebab penuaan dini:

Faktor Internal

1. Kekurangan lemak dan minyak

Sel kulit terbentuk dari lemak tak jenuh seperti omega 3 dan omega 6. Kulit kering terjadi jika keseimbangan kadar lemak atau minyak terganggu. Maka konsumsi lemak dan minyak seimbang sangat diperlukan tubuh dan sebaiknya pilih lemak yang tidak mengandung kolesterol jahat.

2. Genetis

Faktor gen atau keturunan juga mempengaruhi penuaan dini pada seseorang, sebaliknya awet muda juga bisa dipengaruhi oleh faktor genetis.

3. Stress

Saat stress seluruh otot di wajah menjadi tegang yang menyebabkan kulit wajah menjadi keriput. Proses regenerasi kulit menjadi terhambat akibat produksi melanin akibat stress. Melanin adalah pigmen kulit yang fungsinya melindungi kulit dari paparan sinar UV.
Otak yang bekerja lebih keras akibat stress akan kekurangan nutrisi yang seharusnya digunakan untuk regenerasi kulit. Akibatnya kulit menjadi lebih cepat keriput.

4. Konsumsi Gula Berlebih

Ahli nutrisi dari Sidney Australia, Michele Clevalley Hedge mengatakan : konsumsi gula putih berlebih bisa membentuk molekul-molekul yang bisa merusak tubuh. Molekul berbahaya ini disebut Advanced Glycation End Products (AGEs) yang merusak kolagen dan elastin, sebuah komponen penting yang menjaga kulit tetap kenyal. AGEs juga bisa mengurangi kadar antioksidan dalam tubuh.

5. Posisi Tidur

Posisi telentang adalah posisi yang dianjurkan untuk mencegah kulit keriput. Sebab, posisi telentang membuat kulit wajah tidak tertekan. Hindari posisi miring atau tengkurap yang dapat melakukan penekanan pada area kulit wajah, yang dapat mengurangi asupan oksigen ke kulit.

6. Ekspresi Wajah

Melakukan gerakan berulang pada wajah dapat menimbulkan garis-garis halus. Untuk mengembalikan garis yang bersifat permanen akibat berkurangnya kelenturan kulit agak sulit, sehingga dapat menimbulkan kerutan. Senam wajah banyak dilakukan orang, untuk mengatasi hal ini.

Faktor Eksternal

1. Merokok

Nikotin pada rokok adalah "vasokonstriktor" yaitu suatu zat yang dapat menghambat aliran darah ke organ tubuh, salah satunya kulit. Proses regenerasi kulit menjadi tidak berjalan baik.

2. Sinar Matahari

Sinar UV dapat merusak elastisitas kulit, bahkan mampu menyebabkan penurunan fungsi kekebalan kulit sehingga membuat pertumbuhan sel kulit menjadi tidak normal dan menyebabkan kanker. Sebaiknya jika bepergian menggunakan sunblock untuk menghindari paparan sinar UV secara langsung.

3. Polusi

Polutan atau senyawa kimia penyebab polusi merupakan radikal bebas yang berperan dalam proses kerusakan kulit dan memyebabkan kulit kusam, kering dan keriput.

4. Obat-Obatan dan Pestisida Kimia

Obat- obatan tertentu dapat meningkatkan produksi radikal bebas, seperti antibiotika kelompok quinoid (nitrofurantoin), obat kanker seperti bleomycin, anthracyclines (adriamycin) dan methotrexate, yang memiliki aktivitas prooksidan, molekul yang bersifat radikal bebas.
Pestisida menyebabkan kerusakan organ tubuh seperti mutasi gen dan gangguan syaraf pusat, selain itu residu kimia yang tertinggal dalam produk pertanian memicu proses penuaan dini. Pencucian dengan air bersih yang mengalir dapat meminimalisir terpaparnya kandungan pestisida pada sayur dan buah yang akan dikonsumsi.

Sumber: kesehatan-kulit.com


Selasa, 13 Maret 2018

Seputar Kesehatan

ANTIOKSIDAN

Antioksidan merupakan molekul yang mampu memperlambat dan mencegah proses oksidasi molekul lain. Oksidasi adalah reaksi kimia yang dapat menghasilkan radikal bebas, sehingga memicu reaksi berantai yang dapat merusak sel (wikipedia).
Komponen kimia yang berperan sebagai antioksidan adalah senyawa golongan fenolik dan polifenolik yang banyak terdapat pada tumbuh-tumbuhan. Dalam bahan pangan antara lain dalam bentuk vitamin E, vitamin C dan karotenoid.

Antioksidan berdasarkan sumber

1. Antioksidan Alami

Ditemukan pada sayuran, buah-buahan, tumbuhan berkayu, metabolit sekunder dari golongan alkaloid, flavonoid, saponin, kuinon, tanin steroid/triterpenoid. Sumber antioksidan alami berasal dari tumbuhan dan hewan dan umumnya mempunyai gugus hidroksi dalam struktur molekulnya. Antioksidan alami yang berasal dari tumbuhan adalah senyawa fenolik berupa golongan flavonoid, turunan asam sinamat, kumarin, tokoferol dan asam organik polifungsional.
Senyawa fenolik tersebar di seluruh bagian tumbuhan baik pada kayu, biji, daun, buah, akar, bunga maupun serbuk sari. Kemampuan flavonoid dalam mereduksi radikal bebas saat ini banyak diteliti dalam perannya sebagai antioksidan dan antiradikal bebas.

Sumber : apotekeranda.com

2. Antioksidan Sintetik

Dibuat dari bahan-bahan kimia seperti Butylated hidroxy-anilose (BHA), Butylated Hydroxy-Toluene (BHT), Propylgallate (PG) yang ditambahkan pada makanan untuk mencegah ketengikan akibat kerusakan lemak.

3. Antioksidan Yang Dibuat Tubuh

Antioksidan ini berupa enzim, antara lain superoksidadismutase, glutationeperoxidase, peroxidase dan katalase.

RADIKAL BEBAS

Sering disebut juga oksidan, merupakan molekul-molekul reaktif di dalam tubuh dan dapat merusak biomolekul penting di dalam sel-sel, termasuk DNA sehingga dapat menyebabkan penyakit jantung, kanker dan penuaan dini.
Radikal bebas adalah molekul yang tidak stabil di dalam sel, memiliki satu atau lebih elektron yang tidak berpasangan sehingga bersifat reaktif dalam mencari pasangan elektronnya yang biasa "dicuri" dari sel tubuh lain sehingga menimbulkan perubahan kimiawi dan merusak sel, dan jika radikal bebas sudah terbentuk dalam tubuh maka akan terjadi reaksi berantai dan jumlahnya terus bertambah.

Penyebab radikal bebas :

1. Faktor Eksternal

Sinar UV matahari antara pukul 10.00-15.00, polusi asap rokok dan pabrik, alkohol, emisi kendaraan bermotor.

2 Faktor Internal

Proses metabolisme, akibat kelebihan nutrisi seperti lemak, protein dan vitamin. Olah raga yang berlebih juga bisa jadi pemicu terbentuknya radikal bebas.



PANGAN FUNGSIONAL DAN HERBAL

Bukan hanya kebutuhan dasar manusia yang kita kenal sebagai kebutuhan primer, sekunder dan tersier, makanan pun memiliki ketiga fungsi tersebut, yang berperan sebagai fungsi primer, sekunder dan tersier.

1. Primer (Primary Function)

Sebagai kebutuhan primer, makanan berfungsi untuk memenuhi kebutuhan gizi dasar bagi tubuh, jika kita tidak memenuhi kebutuhan dasar ini, dikatakan sebagai kekurangan gizi, padahal gizi yang cukup sangat dibutuhkan tubuh sebagai sumber energi untuk dapat melakukan aktivitas sehari-hari. Kekurangan gizi tidak selalu dialami oleh orang-orang pada kelompok tingkat ekonomi menengah ke bawah. Pola makan tidak sehat atau diet yang terlalu ketat juga dapat menyebabkan kekurangan gizi. Perlu adanya kesadaran bagi setiap individu untuk memenuhi kebutuhan dasar terhadap pangan agar dapat menjalankan aktivitas hariannya dengan lebih baik.

2. Sekunder ( Secondary Function)

Penampilan dan citarasa pangan memiliki fungsi yang tidak kalah pentingnya agar dapat diterima konsumen dengan baik. Fungsi ini merupakan fungsi sekunder bagi pangan dalam memikat daya tarik konsumen dengan memberikan nilai tambah pada pangan melalui proses pengolahan. Bahan tambahan makanan (additional food) biasanya ditambahkan untuk tujuan ini dalam pengolahan atau pengemasan.
Pangan olahan membutuhkan bahan tambahan juga untuk kepentingan distribusi dan meningkatkan daya simpan.

3. Tersier ( Tertiery Function )

Pemenuhan gizi yang baik, tampilan dan cita rasa tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan manusia terhadap pangan. Kesehatan pun menjadi faktor penting apakah makanan tersebut "acceptable", diterima atau tidak oleh konsumen. Masyarakat saat ini mulai kritis terhadap kualitas makanan yang dikonsumsinya dalam peran nya sebagai pendukung faktor kesehatan.
Saat ini makanan yang dipopulerkan untuk pemenuhan kebutuhan kesehatan dikenal sebagai "pangan fungsional" yang memiliki manfaat terhadap kesehatan dan kebugaran tubuh.

Pangan Fungsional

Pangan fungsional adalah makanan yang dapat memberikan tambahan fungsi yang sering dikaitkan dengan kesehatan dan pencegahan terhadap penyakit terutama penyakit degeneratif seperti jantung, hipertensi, diabetes, osteoporosis dan kanker.
Pangan fungsional ( Functional Food ) pertama kali digunakan di Jepang pada Tahun 1984 dan dengan seiring kesadaran masyarakat akan pentingnya kualitas hidup maka konsep pangan fungsional mulai diterima oleh masyarakat Indonesia secara luas pada tahun 2005.
Definisi Pangan Fungsional menurut Badan POM adalah "pangan secara alami atau melalui proses mempunyai fungsi fisiologis yang bermanfaat bagi kesehatan ( berdasarkan kajian ilmiah) dikonsumsi sebagai layaknya makanan/ minuman. Karakteristik sensori dapat diterima konsumen dan tidak memberikan efek samping pada jumlah tertentu".
Di Indonesia pada tahun 2005 ditetapkan peraturan Kepala Badan POM Nomor HK.00.05.52.0685 tentang Ketentuan Pokok Pengawasan Pangan Fungsional.

Syarat-Syarat makanan Fungsional :

- Harus berupa produk pangan bukan kapsul, tablet atau bubuk, mengandung senyawa bioaktif tertentu yang berasal dari bahan alami
- Harus merupakan bahan yang dikonsumsi dari bagian diet sehari-hari
- Dapat meningkatkan mekanisme pertahanan biologis, mencegah dan memulihkan penyakit tertentu serta memperlambat proses penuaan dini.

Fenomena pangan fungsional mendorong para industriawan untuk membuat makanan dan minuman yang memenuhi kriteria sebagai pangan fungsional.
Ada 2 macam sumber pangan yang dapat dijadikan pangan fungsional yaitu tradisional dan modern baik yang berasal dari tumbuhan atau hewan.

1. Pangan Fungsional Tradisional

Indonesia : beras kencur, temulawak, kunyit-asam, dadih, sekoteng, bandrek, tape, tempe,dll.
Mancanegara : yoghurt, kefir, koumiss, dll.

2. Pangan Fungsional Modern

- Pangan tanpa lemak, rendah kolesterol dan trigliserida.
- Permen yang mengandung vitamin dan mineral.
- Minuman sumber energi
- Susu untuk diet
- Cereal yang diperkaya serat, dll

Herbal

Menurut wikipedia Herbal adalah tanaman atau tumbuhan yang mempunyai kegunaan atau nilai dalam pengobatan. Semua jenis tanaman yang mengandung bahan atau zat aktif yang berguna untuk pengobatan bisa digolongkan sebagai herbal. Herbal kadang disebut juga sebagai tanaman obat sehingga dalam perkembangannya dimasukkan sebagai salah satu bentuk pengobatan alternatif.
Berbeda dengan pangan fungsional yang berupa makanan atau minuman hasil olahan yang telah difortifikasi. Meskipun dikonsumsi dengan tujuan yang sama yaitu untuk kesehatan, herbal merupakan bagian tanaman yang secara alami mengandung zat aktif sebagai obat tanpa proses fortifikasi atau pengayaan.


Sumber Gambar : obatnaturals.blogspot.com

Bagian tanaman yang dapat dimanfaatkan sebagai obat:

- akar (radix) : pacar air dan cempaka
- rimpang (rhizoma): kunyit, jahe, temulawak
- umbi (tuber) :bawang merah, bawang putih, teki
- bunga (flos) : jagung, cengkih
- buah ( fruktus) : delima, kapulaga mahkota dewa, kumis kucing
- biji (semen) : mahoni, saga, pinang, jamblang, pala
- kayu (ligamen) : bidara laut, cendana
- kulit kayu (cortex) :pule, kayumanis, pulosari
- batang (cauli) : kayu putih, turi, brotowali
- daun (folia) : saga, landep, miana, ketepeng
- seluruh tanaman (herba) : sambiloto, patikan, kebo, meniran

Sumber : pusatherbal/24 jam.com