Menu yang Baik untuk Sarapan
Memulai aktivitas di pagi hari, tentunya diperlukan energi yang cukup untuk mendukung aktivitas yang kita lakukan. Energi yang kita butuhkan untuk melakukan aktivitas kita peroleh dari makanan. Lalu bagaimana agar makanan yang kita makan efektif dan bermanfaat bagi tubuh tanpa memberikan efek buruk terhadap kesehatan.
Kebiasaan sarapan dengan menu tradisional seperti yang banyak dilakukan, banyak mengandung jumlah karbohidrat. Seperti nasi uduk, nasi goreng, nasi kuning, lontong sayur, dll. Kebiasaan ini menjadi keliru karena kebutuhan nutrisi seimbang menjadi tidak terpenuhi. Kebutuhan kalori saat sarapan adalah 350-400 kalori. Sarapan memenuhi 15-30 % kebutuhan gizi harian tubuh.
Menu Sarapan Sehat Seimbang
Sehat seimbang terdiri dari karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral serta cairan.
Nutrisi seimbang perlu dimasukkan dalam menu sarapan anda sebagai sumber energi untuk memulai aktivitas.
Karbohidrat serat tinggi seperti roti gandum, oatmeal, sereal lebih dianjurkan daripada nasi dengan kandungan gula yang lebih tinggi. Kalaupun nasi sebagai menu, sebaiknya hanya 20% dari kebutuhan karbohidrat harian anda atau setara dengan dua helai roti atau semangkuk nasi. Kebutuhan karbohidrat sekitar 45-60 % dari total kalori yang anda butuhkan.
Protein seperti daging, ikan, telur, ayam, tahu dan tempe juga baik sebagai menu sarapan anda. Protein lebih membuat anda tahan lapar dibandingkan dengan karbohidrat yang justru semakin banyak dikonsumsi akan semakin terasa cepat lapar.
Kebutuhan vitamin dan mineral didapat dari sayuran dan buah, baik dimakan langsung atau bisa berupa jus atau smoothie. Bisa juga dibuat fresh salad campuran antara buah dan sayur.
Susu, teh, kopi atau air putih bisa dimasukkan dalam menu sarapan anda sebagai sumber cairan yang dibutuhkan.
Efek Sarapan dengan Tinggi Karbohidrat
Dalam proses metabolisme, karbohidrat dirubah menjadi gula untuk menghasilkan energi yang dibutuhkan tubuh. Jika jumlah karbohidrat yang dikonsumsi terlalu banyak, maka pencernaan akan bekerja keras. Hal ini akan memicu rasa kantuk. Dan karena otak kita fokus bekerja pada sistem pencernaan, maka aliran darah ke otak juga menjadi kurang, akibatnya dalam bekerja pun menjadi tidak semangat , terasa lemas dan malas.
Indeks Glikemik dalam nasi relatif tinggi, sehingga gula dalam darah menjadi tinggi dan bisa menurun dengan cepat, kenaikkan dan penurunan gula darah yang cepat ini menyebabkan tubuh menjadi terasa cepat lapar. Biasanya sebelum waktu makan siang, perut sudah terasa lapar. Alhasil camilan, gorengan dan jajanan menjadi sasaran. Semakin jauh dari pola makan seimbang, jika hal ini terus dilakukan.
Sembelit atau konstipasi bisa terjadi jika serat yang kita konsumsi kurang. Asupan nutrisi lain pun menjadi kurang karena rasa kenyang dari jumlah berlebih dari karbohidrat yang kita konsumsi membuat kita enggan untuk memilih makanan lain sebagai sumber tambahan nutrisi.
Berat badan juga akan semakin bertambah jika kita melakukan sarapan dengan jumlah karbohidrat yang tinggi tanpa diimbangi dengan serat dan nutrisi lainnya.
Mulailah hari anda dengan sarapan yang seimbang nutrisi, agar hari anda pun dimulai dengan kondisi badan dan fikiran yang fit dalam memulai aktivitas harian anda dengan penuh semangat dan berenergi. Kegiatan anda pun menjadi berjalan baik dan maksimal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar