Cari Blog Ini

Selasa, 13 Maret 2018

PANGAN FUNGSIONAL DAN HERBAL

Bukan hanya kebutuhan dasar manusia yang kita kenal sebagai kebutuhan primer, sekunder dan tersier, makanan pun memiliki ketiga fungsi tersebut, yang berperan sebagai fungsi primer, sekunder dan tersier.

1. Primer (Primary Function)

Sebagai kebutuhan primer, makanan berfungsi untuk memenuhi kebutuhan gizi dasar bagi tubuh, jika kita tidak memenuhi kebutuhan dasar ini, dikatakan sebagai kekurangan gizi, padahal gizi yang cukup sangat dibutuhkan tubuh sebagai sumber energi untuk dapat melakukan aktivitas sehari-hari. Kekurangan gizi tidak selalu dialami oleh orang-orang pada kelompok tingkat ekonomi menengah ke bawah. Pola makan tidak sehat atau diet yang terlalu ketat juga dapat menyebabkan kekurangan gizi. Perlu adanya kesadaran bagi setiap individu untuk memenuhi kebutuhan dasar terhadap pangan agar dapat menjalankan aktivitas hariannya dengan lebih baik.

2. Sekunder ( Secondary Function)

Penampilan dan citarasa pangan memiliki fungsi yang tidak kalah pentingnya agar dapat diterima konsumen dengan baik. Fungsi ini merupakan fungsi sekunder bagi pangan dalam memikat daya tarik konsumen dengan memberikan nilai tambah pada pangan melalui proses pengolahan. Bahan tambahan makanan (additional food) biasanya ditambahkan untuk tujuan ini dalam pengolahan atau pengemasan.
Pangan olahan membutuhkan bahan tambahan juga untuk kepentingan distribusi dan meningkatkan daya simpan.

3. Tersier ( Tertiery Function )

Pemenuhan gizi yang baik, tampilan dan cita rasa tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan manusia terhadap pangan. Kesehatan pun menjadi faktor penting apakah makanan tersebut "acceptable", diterima atau tidak oleh konsumen. Masyarakat saat ini mulai kritis terhadap kualitas makanan yang dikonsumsinya dalam peran nya sebagai pendukung faktor kesehatan.
Saat ini makanan yang dipopulerkan untuk pemenuhan kebutuhan kesehatan dikenal sebagai "pangan fungsional" yang memiliki manfaat terhadap kesehatan dan kebugaran tubuh.

Pangan Fungsional

Pangan fungsional adalah makanan yang dapat memberikan tambahan fungsi yang sering dikaitkan dengan kesehatan dan pencegahan terhadap penyakit terutama penyakit degeneratif seperti jantung, hipertensi, diabetes, osteoporosis dan kanker.
Pangan fungsional ( Functional Food ) pertama kali digunakan di Jepang pada Tahun 1984 dan dengan seiring kesadaran masyarakat akan pentingnya kualitas hidup maka konsep pangan fungsional mulai diterima oleh masyarakat Indonesia secara luas pada tahun 2005.
Definisi Pangan Fungsional menurut Badan POM adalah "pangan secara alami atau melalui proses mempunyai fungsi fisiologis yang bermanfaat bagi kesehatan ( berdasarkan kajian ilmiah) dikonsumsi sebagai layaknya makanan/ minuman. Karakteristik sensori dapat diterima konsumen dan tidak memberikan efek samping pada jumlah tertentu".
Di Indonesia pada tahun 2005 ditetapkan peraturan Kepala Badan POM Nomor HK.00.05.52.0685 tentang Ketentuan Pokok Pengawasan Pangan Fungsional.

Syarat-Syarat makanan Fungsional :

- Harus berupa produk pangan bukan kapsul, tablet atau bubuk, mengandung senyawa bioaktif tertentu yang berasal dari bahan alami
- Harus merupakan bahan yang dikonsumsi dari bagian diet sehari-hari
- Dapat meningkatkan mekanisme pertahanan biologis, mencegah dan memulihkan penyakit tertentu serta memperlambat proses penuaan dini.

Fenomena pangan fungsional mendorong para industriawan untuk membuat makanan dan minuman yang memenuhi kriteria sebagai pangan fungsional.
Ada 2 macam sumber pangan yang dapat dijadikan pangan fungsional yaitu tradisional dan modern baik yang berasal dari tumbuhan atau hewan.

1. Pangan Fungsional Tradisional

Indonesia : beras kencur, temulawak, kunyit-asam, dadih, sekoteng, bandrek, tape, tempe,dll.
Mancanegara : yoghurt, kefir, koumiss, dll.

2. Pangan Fungsional Modern

- Pangan tanpa lemak, rendah kolesterol dan trigliserida.
- Permen yang mengandung vitamin dan mineral.
- Minuman sumber energi
- Susu untuk diet
- Cereal yang diperkaya serat, dll

Herbal

Menurut wikipedia Herbal adalah tanaman atau tumbuhan yang mempunyai kegunaan atau nilai dalam pengobatan. Semua jenis tanaman yang mengandung bahan atau zat aktif yang berguna untuk pengobatan bisa digolongkan sebagai herbal. Herbal kadang disebut juga sebagai tanaman obat sehingga dalam perkembangannya dimasukkan sebagai salah satu bentuk pengobatan alternatif.
Berbeda dengan pangan fungsional yang berupa makanan atau minuman hasil olahan yang telah difortifikasi. Meskipun dikonsumsi dengan tujuan yang sama yaitu untuk kesehatan, herbal merupakan bagian tanaman yang secara alami mengandung zat aktif sebagai obat tanpa proses fortifikasi atau pengayaan.


Sumber Gambar : obatnaturals.blogspot.com

Bagian tanaman yang dapat dimanfaatkan sebagai obat:

- akar (radix) : pacar air dan cempaka
- rimpang (rhizoma): kunyit, jahe, temulawak
- umbi (tuber) :bawang merah, bawang putih, teki
- bunga (flos) : jagung, cengkih
- buah ( fruktus) : delima, kapulaga mahkota dewa, kumis kucing
- biji (semen) : mahoni, saga, pinang, jamblang, pala
- kayu (ligamen) : bidara laut, cendana
- kulit kayu (cortex) :pule, kayumanis, pulosari
- batang (cauli) : kayu putih, turi, brotowali
- daun (folia) : saga, landep, miana, ketepeng
- seluruh tanaman (herba) : sambiloto, patikan, kebo, meniran

Sumber : pusatherbal/24 jam.com










Tidak ada komentar:

Posting Komentar