Tentunya kita sering mendengar kata metabolisme. Apa sebetulnya metabolisme? Banyak juga yang sering menganggap kurus dan gemuk seseorang dikaitkan dengan cepat dan lambatnya proses metabolisme. Benarkah demikian?
Metabolisme secara umum diartikan sebagai proses perubahan biokimiawi untuk menghasilkan energi yang terjadi di dalam tubuh. Metabolisme sendiri berasal dari kata metabole dari bahasa Yunani yang mempunyai arti berubah. Metabolisme berdasarkan prosesnya dibedakan menjadi 2 macam yaitu : anabolisme atau sintesis( pembentukan ) dan katabolisme atau pemecahan .
A. ANABOLISME
Adalah reaksi biokimia yang menyusun senyawa sederhana menjadi senyawa yang lebih kompleks. Proses anabolisme membutuhkan energi, baik dari cahaya atau energi kimia. Energi ini tidak akan hilang karena terikat dan tersimpan dalam senyawa kompleks yang terbentuk. Energi lain yang dibutuhkan juga berasal dari hasil reaksi katabolisme berupa ATP untuk mengaktifkan senyawa-senyawa sederhana yang selanjutnya diubah menjadi senyawa kompleks. Jika proses sintesis lebih cepat dari proses pemecahannya maka organisme akan mengalami pertumbuhan.
Anabolisme yang menggunakan energi cahaya sebagai sumber energinya dikenal dengan istilah fotosintesis dan anabolisme yang menggunakan energi kimia sebagai sumber energinya disebut kemosintesis
fotosintesis
Pada tumbuhan karbohidrat disintesis atau dibentuk dari senyawa anorganik CO2 dan H2O melalui proses fotosintesis dengan bantuan cahaya matahari yang terjadi dalam sel klorofil. kloroplas berperan dalam penyerapan sinar matahari.
Fotosintesis mengubah karbondioksida dan air dengan bantuan sinar matahari menjadi karbohidrat dan oksigen. Oksigen sebagai hasil samping dari proses fotosintesis. Proses fotosintesis yang terjadi di kloroplas berlangsung 2 tahap reaksi, yaitu reaksi terang ( memerlukan cahaya ) dan reaksi gelap ( tidak memerlukan cahaya ).
Tumbuhan dapat mensintesis senyawa anorganik menjadi senyawa organik yang lebih kompleks seperti polisakarida , protein dan lipid di dalam sel, karena itu tumbuhan disebut autotrof. Sedangkan hewan dan manusia sebagai heterotrof hanya sebagai konsumen yang tidak dapat menyusun senyawa organik sendiri
Anabolisme lemak pada tumbuhan berasal dari konversi karbohidrat terjadi di kloroplas, prolastid biji dan akar. Nitrogen yang diambil dari unsur hara dalam tanah melalui akar adalah sebagai bahan sintesis klorofil, protein dan asam amino sehingga dibutuhkan dalam jumlah yang besar bagi tanaman.
kemosintesis
Kemosintesis juga terjadi pada organisme autotrof untuk menghasilkan zat-zat organik dari zat anorganik dengan bantuan energi kimia. Energi kimia ini berasal dari reaksi oksidasi. Mikroorganisme dan bakteri autotrof yang tidak mempunyai klorofil memperoleh energi dari hasil oksidasi senyawa-senyawa tertentu.
Contoh bakteri besi memperoleh energi kimia dengan oksidasi Fe2+ menjadi Fe3+. Bakteri nitrosomonas dan micrococcus memperoleh energi dengan cara mengoksidasi NH3 menjadi asam nitrit.
glukoneogenesis
Anabolisme juga bisa terjadi melalui proses biokimiawi dalam tubuh melalui proses glukoneogenesis yaitu pembentukan senyawa organik, tetapi bukan seperti pada organisme autotrof yang mengubah senyawa anorganik menjadi organik. Proses glukonogenesis adalah pembentukan glukosa dari senyawa-senyawa non karbohidrat seperti lemak dan protein.
Glukonogenesis terjadi jika sumber energi dari karbohidrat tidaktersedia lagi. Maka tubuh akan menggunakan lemak sebagai sumber energi. Jika lemak juga tidak tersedia, barulah memecah protein untuk energi yang sesungguhnya protein berperan pokok sebagai pembangun tubuh.
Tahap glukonogenesis dari bahan lipid maupun protein:
1. Lemak atau lipid terpecah menjadi komponen penyusunnya yaitu asam lemak dan gliserol. Asam lemak dioksidasi menjadi asetil ko-A kemudian masuk ke dalam siklus krebs, xsementara gliserol masuk dalam jalur glikolisis.
2. Untuk protein, asam-asam amino penyusunnya akan masuk ke dalam siklus krebs.
B. KATABOLISME
Adalah reaksi biokimia dalam tubuh untuk mengubah zat gizi yang telah diserap sel-sel tubuh menjadi bentuk energi yang selanjutnya digunakan dalam aktibitas sehari-hari. Katabolisme dibedakan menjadi dua yaitu : respirasi dan fermentasi
Karbohidrat, protein dan lemak akan diuraikan menjadi senyawa yang lebih sederhana yaitumenjadi senyawa-senyawa penyusunnya.
Karbohidrat sederhana akan melalui proses glikolisis untuk menghasilkan energi. Lemak akan melalui proses hidrolisis kemudian glikolisis. Protein akan diubah menjadi asam-asam amino dan melalui oksidasi diubah lagi menjadi urea dan karbondioksida untuk menghasilkan energi.
Reaksi katabolisme yang menghasilkan energi berlebih yang dibutuhkan untuk proses anabolisme akan disimpan dalam bentuk lemak atau glikogen.
Lalu apakah kegemukan berhubungan dengan proses metabolisme tubuh?
Dari yang telah kita ketahui pada bahasan di atas, metabolisme tidak secara langsung dapat mempengaruhi kegemukkan seseorang. Proses pembentukkan energi akan efektif jika energi yang dihasilkan sesuai dengan yang digunakkan, karena kelebihan energi akan disimpan menjadi lemak dalam tubuh. Perbanyaklah konsumsi protein,yang meuntut energi lebih banyak, kurangi karbohidrat dan lemak serta rutin melakukan aktivitas olah raga untuk meningkatkan metabolisme tubuh dan mengurangi energi berlebih dalam tubuh.
Penyebab kegemukkan juga bukan hanya disebabkan metabolisme tubuh. Faktor seperti hormon, penyakit juga dapat mempengaruhinya.
respirasi
Tujuan utama proses katabolisme adalah membebaskan energi yang ada dalan senyawa kompleks. Respirasi yaitu suatu proses pembebasan energi yang tersimpan dalam zat sumber dengan menggunakan oksigen. Dari respirasi dihasilkan energi kimia ATP untuk aktivitas, gerak dan pertumbuhan. Contoh reaksi ini adalah proses katabolisme glukosa yanng melaui tiga tahap yaitu : glikolisis, siklus krebs dan transpor elektron
fermentasi
Yaitu proses pembongkaran senyawa kompleks tanpa menggunakan oksigen. Proses ini disebut juga respirasi anaerob. Fermentasi ini terjadi karena tidak adanya oksigen atau kandungan oksigen yang kurang emadai untuk melakukan katabolisme. Berdasarkan hasil akhirnya, fermetasi ini ada dua macam yaitu : fermentasi aasam laktat yang menghasilkan asam laktat dan fementasi alkohol yang menghasilkan alkohol.
Enzim mempunyai pengaruh besar dalam proses metabolisme. Dalam proses metabolisme enzim bertugas sebagai katalisator yang mempercepat terjadinya reaksi. Reaksi-reaksi kimia yang berlangsung beberapa minggu atau bulan di laboratorium secara normal dapat terjadi hanya beberapa detik saja di bawah pengaruh enzim dalam tubuh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar