Menu yang Baik untuk Sarapan
Memulai aktivitas di pagi hari, tentunya diperlukan energi yang cukup untuk mendukung aktivitas yang kita lakukan. Energi yang kita butuhkan untuk melakukan aktivitas kita peroleh dari makanan. Lalu bagaimana agar makanan yang kita makan efektif dan bermanfaat bagi tubuh tanpa memberikan efek buruk terhadap kesehatan.
Kebiasaan sarapan dengan menu tradisional seperti yang banyak dilakukan, banyak mengandung jumlah karbohidrat. Seperti nasi uduk, nasi goreng, nasi kuning, lontong sayur, dll. Kebiasaan ini menjadi keliru karena kebutuhan nutrisi seimbang menjadi tidak terpenuhi. Kebutuhan kalori saat sarapan adalah 350-400 kalori. Sarapan memenuhi 15-30 % kebutuhan gizi harian tubuh.
Menu Sarapan Sehat Seimbang
Sehat seimbang terdiri dari karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral serta cairan.
Nutrisi seimbang perlu dimasukkan dalam menu sarapan anda sebagai sumber energi untuk memulai aktivitas.
Karbohidrat serat tinggi seperti roti gandum, oatmeal, sereal lebih dianjurkan daripada nasi dengan kandungan gula yang lebih tinggi. Kalaupun nasi sebagai menu, sebaiknya hanya 20% dari kebutuhan karbohidrat harian anda atau setara dengan dua helai roti atau semangkuk nasi. Kebutuhan karbohidrat sekitar 45-60 % dari total kalori yang anda butuhkan.
Protein seperti daging, ikan, telur, ayam, tahu dan tempe juga baik sebagai menu sarapan anda. Protein lebih membuat anda tahan lapar dibandingkan dengan karbohidrat yang justru semakin banyak dikonsumsi akan semakin terasa cepat lapar.
Kebutuhan vitamin dan mineral didapat dari sayuran dan buah, baik dimakan langsung atau bisa berupa jus atau smoothie. Bisa juga dibuat fresh salad campuran antara buah dan sayur.
Susu, teh, kopi atau air putih bisa dimasukkan dalam menu sarapan anda sebagai sumber cairan yang dibutuhkan.
Efek Sarapan dengan Tinggi Karbohidrat
Dalam proses metabolisme, karbohidrat dirubah menjadi gula untuk menghasilkan energi yang dibutuhkan tubuh. Jika jumlah karbohidrat yang dikonsumsi terlalu banyak, maka pencernaan akan bekerja keras. Hal ini akan memicu rasa kantuk. Dan karena otak kita fokus bekerja pada sistem pencernaan, maka aliran darah ke otak juga menjadi kurang, akibatnya dalam bekerja pun menjadi tidak semangat , terasa lemas dan malas.
Indeks Glikemik dalam nasi relatif tinggi, sehingga gula dalam darah menjadi tinggi dan bisa menurun dengan cepat, kenaikkan dan penurunan gula darah yang cepat ini menyebabkan tubuh menjadi terasa cepat lapar. Biasanya sebelum waktu makan siang, perut sudah terasa lapar. Alhasil camilan, gorengan dan jajanan menjadi sasaran. Semakin jauh dari pola makan seimbang, jika hal ini terus dilakukan.
Sembelit atau konstipasi bisa terjadi jika serat yang kita konsumsi kurang. Asupan nutrisi lain pun menjadi kurang karena rasa kenyang dari jumlah berlebih dari karbohidrat yang kita konsumsi membuat kita enggan untuk memilih makanan lain sebagai sumber tambahan nutrisi.
Berat badan juga akan semakin bertambah jika kita melakukan sarapan dengan jumlah karbohidrat yang tinggi tanpa diimbangi dengan serat dan nutrisi lainnya.
Mulailah hari anda dengan sarapan yang seimbang nutrisi, agar hari anda pun dimulai dengan kondisi badan dan fikiran yang fit dalam memulai aktivitas harian anda dengan penuh semangat dan berenergi. Kegiatan anda pun menjadi berjalan baik dan maksimal.
Pola hidup sehat kata kunci terjadinya keseimbangan dan keseimbangan adalah kunci untuk berlangsungnya sebuah sistem
Cari Blog Ini
Sabtu, 31 Maret 2018
Selasa, 27 Maret 2018
Manfaat Biji Mahoni Bagi Kesehatan
Dibalik Cerita Tentang Biji Mahoni
Berawal saat mencari jamu di pasar Beringharjo, dimana di sana banyak dijual berbagai macam jamu-jamuan. Sudut mata tertarik pada benda coklat kering seperti kayu, tapi ringan yang ada disamping saya, karena belum pernah saya melihatnya. Ibu penjual jamu menjelaskan, setelah saya menanyakannya. Benda itu adalah biji mahoni yang menurut pengalamannya, bisa menyembuhkan suaminya yang menderita wasir. Pendarahan hebat yang dialaminya berkurang dan akhirnya sembuh karena mengkonsumsi biji mahoni secara rutin sebanyak dua butir per hari. Begitulah penjelasan ibu penjual jamu dan pada akhirnya saya pun tertarik untuk mencobanya, hehehe...Saya berpikir yang sudah akut saja bisa sembuh, apalagi jika hanya mengalami pembengkakan pada pembuluh darah vena seperti yang saya alami.
Setelah banyak mencari informasi, saya beranikan diri untuk mencoba mengkonsumsi biji mahoni sebanyak 2 butir per hari. Ternyata setelah rutin saya minum selama hampir 2 minggu, pembengkakan pun mulai berkurang dan sampai saat ini tidak pernah mengalami pembengkakan lagi yang tentunya dibarengi dengan rutin konsumsi sayuran dan menjaga pola hidup sehat. Untuk mencegah terjadinya pembengkakan kembali.
Komponen Bioaktif Biji Mahoni
Dalam sebuah jurnal disebutkan kandungan bahan aktif ekstrak biji mahoni antara lain flavonoid, alkaloid, terpenoid, cardiac glcosides, saponin dan volatil oil. Menurut Sahgal et al (2009) 1 gram biji mahoni mengandung flavonoid sebesar +/- 2,5 mg.
Penelitian biji mahoni untuk pengobatan pertama kali dilakukan oleh seorang ahli biokimia DR. Larry Brookes tahun 1990. Dan banyak penelitian dilakukan terhadap komponen flavonoid yang berperan sebagai antioksidan dalam berbagai pencegahan penyembuhan penyakit.
flavonoid
Flavonoid termasuk dalam kelompok senyawa fenol yag berperan dalam tumbuhan sebagai pigmen, zat warna merah, ungu, biru serta kuning. Dalam perannya bagi manusia flavonoid berfungsi sebagai antioksidan yang dapat memusnahkan radikal bebas dan racun di dalam tubuh.
Sebuah penelitian oleh Dr. Felix Kasim dan timnya, dikatakan Hiperglikemia pada penderita diabetes mengakibatkan stress oksidatif, sehingga kebutuhan akan antioksidan meningkat.
Antioksidan dari komponen flavonoid dari biji mahoni telah banyak diguanakan sebagai herbal untuk penderita diabetes. Hasil penelitian menunjukkan penurunan yang signifikan sebelum dan sesudah mengkonsumsi biji mahoni dalam bentuk kapsul dengan dosis 1,005 mg/ kapsul sebanyak 3 x 1 sesudah makan.
Penelitian lain mengatakan aktivitas antioksidan pada flavonoid mampu menangkap radikal bebas, sehingga menyebabkan perbaikan pada kerusakan jaringan sel beta pankreas dan dapat meningkatkan produksi insulin, akibatnya gula darah menjadi terkontrol.
Manfaat lain dari komponen flavonoid yang dilaporkan adalah :
- dapat menurunkan hipertensi,
- meningkatkan sirkulasi darah
- mencegah arterosklerosis
- mencegah peradangan
- menghentikan pendarahan
- meringankan sakit
- menurunkan kolesterol
Kemampuan flavonoid untuk mencegah peradangan dan menghentikan pendarahan inilah yang terbukti mengurangi pembengkakan dan pendarahan pada wasir sesuai cerita ibu penjual jamu di atas. Mungkin penelitian lebih lanjut diperlukan untuk melihat seberapa besar efek penyembuhannya serta dosis yang diperlukan. Senyawa anti inflamasi atau anti peradangan biasanya bekerja menginaktivasi enzim dan protein yang memediasi terjadinya proses peradangan. Hal ini pun harus ditinjau kembali.
Saponin
Saponin juga memiliki kemampuan meningkatkan sensitivitas hormon insulin untuk mengontrol kadar gula dalam darah. Dia memiliki karakteristik seperti buih sabun jika dilarutkan dalam air dan memiliki rasa pahit. Biji mahoni yang pahit berasal dari saponin yang terkandung didalamnya.
Manfaat lain dari saponin adalah :
- zat anti kanker
- anti jamur
- anti inflamasi atau anti peradangan
- mengurangi lemak dalam darah
- mengobati alergi dan asma
- mencegah insomnia
Efek Samping yang Ditimbulkan
Kelebihan konsumsi flavonoid dan saponin dilaporkan dapat memicu terbentuknya kolesterol di cairan empedu, mengganggu kerja ginjal, menekan syaraf ulu hati yang menyebabkan mual, merusak dinding pembuluh darah, gangguan saluran pencernaan dan memberi efek alergi.
Untuk mencegah terjadinya efek buruk yang ditimbulkan, sebaiknya kita mengkonsumsi biji mahoni ini sesuai dengan yang dianjurkan pada batas aman.
- dalam bentuk serbuk maksimal 150-200 mg/ hari
- dalam bentuk suplemen kemasan : serbuk instan, kapsul, minyak disesuaikan dengan aturan dosis pada kemasan
- dalam bentuk biji sebaiknya 1 biji/ hari
- tidak dianjurkan bagi balita dan anak-anak.
Berawal saat mencari jamu di pasar Beringharjo, dimana di sana banyak dijual berbagai macam jamu-jamuan. Sudut mata tertarik pada benda coklat kering seperti kayu, tapi ringan yang ada disamping saya, karena belum pernah saya melihatnya. Ibu penjual jamu menjelaskan, setelah saya menanyakannya. Benda itu adalah biji mahoni yang menurut pengalamannya, bisa menyembuhkan suaminya yang menderita wasir. Pendarahan hebat yang dialaminya berkurang dan akhirnya sembuh karena mengkonsumsi biji mahoni secara rutin sebanyak dua butir per hari. Begitulah penjelasan ibu penjual jamu dan pada akhirnya saya pun tertarik untuk mencobanya, hehehe...Saya berpikir yang sudah akut saja bisa sembuh, apalagi jika hanya mengalami pembengkakan pada pembuluh darah vena seperti yang saya alami.
Setelah banyak mencari informasi, saya beranikan diri untuk mencoba mengkonsumsi biji mahoni sebanyak 2 butir per hari. Ternyata setelah rutin saya minum selama hampir 2 minggu, pembengkakan pun mulai berkurang dan sampai saat ini tidak pernah mengalami pembengkakan lagi yang tentunya dibarengi dengan rutin konsumsi sayuran dan menjaga pola hidup sehat. Untuk mencegah terjadinya pembengkakan kembali.
Komponen Bioaktif Biji Mahoni
Dalam sebuah jurnal disebutkan kandungan bahan aktif ekstrak biji mahoni antara lain flavonoid, alkaloid, terpenoid, cardiac glcosides, saponin dan volatil oil. Menurut Sahgal et al (2009) 1 gram biji mahoni mengandung flavonoid sebesar +/- 2,5 mg.
Penelitian biji mahoni untuk pengobatan pertama kali dilakukan oleh seorang ahli biokimia DR. Larry Brookes tahun 1990. Dan banyak penelitian dilakukan terhadap komponen flavonoid yang berperan sebagai antioksidan dalam berbagai pencegahan penyembuhan penyakit.
flavonoid
Flavonoid termasuk dalam kelompok senyawa fenol yag berperan dalam tumbuhan sebagai pigmen, zat warna merah, ungu, biru serta kuning. Dalam perannya bagi manusia flavonoid berfungsi sebagai antioksidan yang dapat memusnahkan radikal bebas dan racun di dalam tubuh.
Sebuah penelitian oleh Dr. Felix Kasim dan timnya, dikatakan Hiperglikemia pada penderita diabetes mengakibatkan stress oksidatif, sehingga kebutuhan akan antioksidan meningkat.
Antioksidan dari komponen flavonoid dari biji mahoni telah banyak diguanakan sebagai herbal untuk penderita diabetes. Hasil penelitian menunjukkan penurunan yang signifikan sebelum dan sesudah mengkonsumsi biji mahoni dalam bentuk kapsul dengan dosis 1,005 mg/ kapsul sebanyak 3 x 1 sesudah makan.
Penelitian lain mengatakan aktivitas antioksidan pada flavonoid mampu menangkap radikal bebas, sehingga menyebabkan perbaikan pada kerusakan jaringan sel beta pankreas dan dapat meningkatkan produksi insulin, akibatnya gula darah menjadi terkontrol.
Manfaat lain dari komponen flavonoid yang dilaporkan adalah :
- dapat menurunkan hipertensi,
- meningkatkan sirkulasi darah
- mencegah arterosklerosis
- mencegah peradangan
- menghentikan pendarahan
- meringankan sakit
- menurunkan kolesterol
Kemampuan flavonoid untuk mencegah peradangan dan menghentikan pendarahan inilah yang terbukti mengurangi pembengkakan dan pendarahan pada wasir sesuai cerita ibu penjual jamu di atas. Mungkin penelitian lebih lanjut diperlukan untuk melihat seberapa besar efek penyembuhannya serta dosis yang diperlukan. Senyawa anti inflamasi atau anti peradangan biasanya bekerja menginaktivasi enzim dan protein yang memediasi terjadinya proses peradangan. Hal ini pun harus ditinjau kembali.
Saponin
Saponin juga memiliki kemampuan meningkatkan sensitivitas hormon insulin untuk mengontrol kadar gula dalam darah. Dia memiliki karakteristik seperti buih sabun jika dilarutkan dalam air dan memiliki rasa pahit. Biji mahoni yang pahit berasal dari saponin yang terkandung didalamnya.
Manfaat lain dari saponin adalah :
- zat anti kanker
- anti jamur
- anti inflamasi atau anti peradangan
- mengurangi lemak dalam darah
- mengobati alergi dan asma
- mencegah insomnia
Efek Samping yang Ditimbulkan
Kelebihan konsumsi flavonoid dan saponin dilaporkan dapat memicu terbentuknya kolesterol di cairan empedu, mengganggu kerja ginjal, menekan syaraf ulu hati yang menyebabkan mual, merusak dinding pembuluh darah, gangguan saluran pencernaan dan memberi efek alergi.
Untuk mencegah terjadinya efek buruk yang ditimbulkan, sebaiknya kita mengkonsumsi biji mahoni ini sesuai dengan yang dianjurkan pada batas aman.
- dalam bentuk serbuk maksimal 150-200 mg/ hari
- dalam bentuk suplemen kemasan : serbuk instan, kapsul, minyak disesuaikan dengan aturan dosis pada kemasan
- dalam bentuk biji sebaiknya 1 biji/ hari
- tidak dianjurkan bagi balita dan anak-anak.
Jumat, 23 Maret 2018
Mengenal Lemak Jenuh dan Lemak Trans juga Mengapa Konsumsinya Harus Dibatasi
Lemak Jenuh
Bentuk Molekul
Kita sering mendengar istilah asam lemak jenuh (saturated fatty acid) dan asam lemak tidak jenuh (unsaturated fatty acid). Asam lemak merupakan molekul penyusun lemak itu sendiri.
Berdasarkan bentuk molekulnya lemak dibagi menjadi lemak jenuh dan tidak jenuh. Dikatakan jenuh karena tidak memiliki ikatan rangkap pada atom C (Carbon), semua ikatan atom sudah terikat pada atom lainnya. Ikatan berbentuk tunggal. Sedangkan lemak tidak jenuh, masih mempunyai ikatan atom C yang tidak terikat pada atom lain, berbentuk rangkap tidak tunggal.
Sumber Gambar : Meilyssach.blogspot.com
Perbedaan ikatan atom C inilah yang juga mempengaruhi sifat-sifat kimiawi lemak tersebut. Lemak jenuh biasanya berbentuk padat pada suhu ruang dan kebanyakan berasal dari sumber hewani seperti susu, daging, telur dll. Sedangkan lemak tidak jenuh biasanya berbentuk cair pada suhu ruang dan disebut dengan minyak. Kebanyakan sumber lemak tidak jenuh berasal dari lemak nabati seperti minyak zaitun, minyak wijen, alpukat, kacang-kacangan, dll. Tapi bukan berarti semua pangan nabati mengandung lemak tidak jenuh, minyak sawit sebagai bahan baku minyak goreng bahkan mengandung hampir 50 % lemak jenuh. hal inilah sebagai salah satu alasan untuk mengurangi makan-makanan gorengan yang digoreng dengan minyak sawit.
Minyak dan lemak sangat penting bagi tubuh sebagai sumber energi yang cukup baik karena memiliki nilai kalori lebih tinggi dibandingkan karbohidrat dan protein, selain itu juga sebagai sumber dan pelarut vitamin A, D E dan K dan fungsi vital lainnya. Tetapi jika dikonsumsi secara berlebih justru akan berdampak buruk bagi kesehatan tubuh.
lemak jenuh banyak mengandung kolesterol yang akan menyumbat arteri dan penyebab penyakit degeneratif seperti jantung, hipertensi, arterosklerosis sehingga harus dibatasi jumlah yang kita konsumsi. Berbeda dengan lemak tidak jenuh yang dikenal juga dengan lemak baik, yang justru membantu menurunkan kolesterol dalam darah.
Kebutuhan lemak jenuh adalah sekitar 5%-7% dari total kalori per hari atau 13-16 gram per hari (120-140 kalori/hari).
Lemak Trans
Sumber Gambar : Slideshare.net
Berdasarkan gambar di atas, lemak trans adalah termasuk jenis lemak tidak jenuh. Mengapa harus dibatasi konsumsinya, padahal lemak tidak jenuh baik bagi tubuh?
Keberadaan ikatan rangkap pada lemak tidak jenuh itu, menjadikan lemak tersebut berbentuk trans dan cis. Trans berbentuk lurus pada ikatan rangkapnya dan cis berbentuk bengkok pada ikatan rangkapnya.
Lemak trans dapat diproses dari lemak cair menjadi padat untuk kepentingan industri untuk mengubah sifat fisikokimiawi lemak, meningkatkan masa simpan, meningkatkan citarasa, dll. Hidrogenasi adalah proses yang digunakan untuk mengubah minyak cair menjadi padat dengan menambahkan Hidrogen ke dalam ikatan rantainya. Contoh produk yang melalui proses hidrogenasi adalah margarin, shortening, cocco butter, hydrogenated oil, dll.
Produk makanan yang dijual di toko dan restoran saat ini banyak yang menggunakan lemak trans dalam pengolahannya, seperti es krim, biskuit, puding, kentang goreng, keripik, saus tomat, saus sambal dan masih banyak lagi.
Lemak trans ini dalam darah dapat meningkatkan LDL atau kolesterol jahat dan menurunkan HDL atau kolesterol baik, sehingga efek yang ditimbulkan sama dengan lemak jenuh. Jika dikonsumsi berlebih dapat menyebabkan penyakit jantung, obesitas, hipertensi dan arterosklerosis.
Perbanyaklah konsumsi lemak tidak jenuh yang dapat meningkatkan HDL dalam darah dibandingkan lemak yang dapat memicu penyakit degeneratif, jangan lupa lakukan olahraga teratur untuk menyeimbangkan asupan energi dari makanan yang kita konsumsi.
Bentuk Molekul
Kita sering mendengar istilah asam lemak jenuh (saturated fatty acid) dan asam lemak tidak jenuh (unsaturated fatty acid). Asam lemak merupakan molekul penyusun lemak itu sendiri.
Berdasarkan bentuk molekulnya lemak dibagi menjadi lemak jenuh dan tidak jenuh. Dikatakan jenuh karena tidak memiliki ikatan rangkap pada atom C (Carbon), semua ikatan atom sudah terikat pada atom lainnya. Ikatan berbentuk tunggal. Sedangkan lemak tidak jenuh, masih mempunyai ikatan atom C yang tidak terikat pada atom lain, berbentuk rangkap tidak tunggal.
Sumber Gambar : Meilyssach.blogspot.com
Perbedaan ikatan atom C inilah yang juga mempengaruhi sifat-sifat kimiawi lemak tersebut. Lemak jenuh biasanya berbentuk padat pada suhu ruang dan kebanyakan berasal dari sumber hewani seperti susu, daging, telur dll. Sedangkan lemak tidak jenuh biasanya berbentuk cair pada suhu ruang dan disebut dengan minyak. Kebanyakan sumber lemak tidak jenuh berasal dari lemak nabati seperti minyak zaitun, minyak wijen, alpukat, kacang-kacangan, dll. Tapi bukan berarti semua pangan nabati mengandung lemak tidak jenuh, minyak sawit sebagai bahan baku minyak goreng bahkan mengandung hampir 50 % lemak jenuh. hal inilah sebagai salah satu alasan untuk mengurangi makan-makanan gorengan yang digoreng dengan minyak sawit.
Minyak dan lemak sangat penting bagi tubuh sebagai sumber energi yang cukup baik karena memiliki nilai kalori lebih tinggi dibandingkan karbohidrat dan protein, selain itu juga sebagai sumber dan pelarut vitamin A, D E dan K dan fungsi vital lainnya. Tetapi jika dikonsumsi secara berlebih justru akan berdampak buruk bagi kesehatan tubuh.
lemak jenuh banyak mengandung kolesterol yang akan menyumbat arteri dan penyebab penyakit degeneratif seperti jantung, hipertensi, arterosklerosis sehingga harus dibatasi jumlah yang kita konsumsi. Berbeda dengan lemak tidak jenuh yang dikenal juga dengan lemak baik, yang justru membantu menurunkan kolesterol dalam darah.
Kebutuhan lemak jenuh adalah sekitar 5%-7% dari total kalori per hari atau 13-16 gram per hari (120-140 kalori/hari).
Lemak Trans
Sumber Gambar : Slideshare.net
Berdasarkan gambar di atas, lemak trans adalah termasuk jenis lemak tidak jenuh. Mengapa harus dibatasi konsumsinya, padahal lemak tidak jenuh baik bagi tubuh?
Keberadaan ikatan rangkap pada lemak tidak jenuh itu, menjadikan lemak tersebut berbentuk trans dan cis. Trans berbentuk lurus pada ikatan rangkapnya dan cis berbentuk bengkok pada ikatan rangkapnya.
Lemak trans dapat diproses dari lemak cair menjadi padat untuk kepentingan industri untuk mengubah sifat fisikokimiawi lemak, meningkatkan masa simpan, meningkatkan citarasa, dll. Hidrogenasi adalah proses yang digunakan untuk mengubah minyak cair menjadi padat dengan menambahkan Hidrogen ke dalam ikatan rantainya. Contoh produk yang melalui proses hidrogenasi adalah margarin, shortening, cocco butter, hydrogenated oil, dll.
Produk makanan yang dijual di toko dan restoran saat ini banyak yang menggunakan lemak trans dalam pengolahannya, seperti es krim, biskuit, puding, kentang goreng, keripik, saus tomat, saus sambal dan masih banyak lagi.
Lemak trans ini dalam darah dapat meningkatkan LDL atau kolesterol jahat dan menurunkan HDL atau kolesterol baik, sehingga efek yang ditimbulkan sama dengan lemak jenuh. Jika dikonsumsi berlebih dapat menyebabkan penyakit jantung, obesitas, hipertensi dan arterosklerosis.
Perbanyaklah konsumsi lemak tidak jenuh yang dapat meningkatkan HDL dalam darah dibandingkan lemak yang dapat memicu penyakit degeneratif, jangan lupa lakukan olahraga teratur untuk menyeimbangkan asupan energi dari makanan yang kita konsumsi.
Selasa, 20 Maret 2018
Trigliserida, Kolesterol dan Fitosterol
Trigliserida
Adalah jenis lemak yang merupakan sisa dari hasil metabolisme lemak, karbohidrat, protein dan disimpan di dalam jaringan adiposa atau sel-sel lemak yang terdapat di bawah permukaan kulit dan di antara organ-organ tubuh, disimpan sebagai cadangan energi jika dibutuhkan. Maka jika seseorang mengkonsumsi kalori dengan jumlah yang melebihi kebutuhannya, ia akan memiliki kadar trigliserida yang tinggi dan ini beresiko terhadap penyakit degeneratif. Jumlah trigliserida dalam darah sebaiknya < 150 mg/ dL. Karena trigliserida juga merupakan hasil sisa pembakaran dari selain lemak, yaitu karbohidrat dan protein, maka bukan saja konsumsi lemak berlebih yang dapat meningkatkan kadar trigliserida dalam darah. Kelebihan kalori yang berasal dari karbohidrat dan protein, juga dapat meningkatkan trigliserida, karena jika berlebih, karbohidrat dan protein juga dapat dikonversi menjadi lemak dalam tubuh sebagai trigliserida. Karbohidrat yang kita makan dirubah menjadi glikogen dalam proses metabolisme, jika berlebih sisanya akan disintesis di hati menjadi trigliserida, dan ditransport oleh lipoprotein ke jaringan, disimpan di jaringan adiposa sebagai cadangan energi jika dibutuhkan. Protein diubah menjadi asam amino dalam proses proses metabolisme. Dalam sintesis trigliserida dari protein, asam amino diubah menjadi asetil koenzim-A yang kemudian di hati diubah menjadi trigliserida dan disimpan dalam jaringan adiposa sebagai energi cadangan. Kelebihan trigliserida akan beresiko terhadap penyakit jantung dan stroke.
Sumber Gambar : barifbrave.wordpress.com
Kolesterol
Kolesterol dalam tubuh berasal dari dua sumber yaitu dari hasil metabolisme lemak yang kita konsumsi dan dari hasil produksi hati. Hati memproduksi kolesterol sebanyak 80% dari kebutuhan tubuh, jadi hanya 20% saja yang bisa kita penuhi dari makanan.
Kolesterol dimanfaatkan tubuh untuk membuat hormon, vitamin D dan membantu sistem pencernaan. Kolesterol dalam darah membentuk ikatan dengan protein sebagai lipoprotein, sehingga kolesterol dibedakan menjadi 2 macam yaitu High Density Lipoprotein ( HDL) yang dikenal sebagai kolesterol baik dan Low Density Lipoprotein ( LDL) yang dikenal sebagai kolesterol jahat.
Kolesterol baik HDL lebih banyak mengandung protein daripada kolesterol dan berfungsi membantu menjaga kadar kolesterol jahat LDL dalam darah, tetapi masing-masing mempunyai tugas yang berbeda, HDL mengangkut kolesterol dari arteri ke hati, LDL sebaliknya.
Faktor genetis sangat mempengaruhi kadar kolesterol dalam darah seseorang, jika memiliki keturunan dengan reseptor LDL yang tidak baik maka ia akan beresiko memiliki kadar kolesterol LDL yang tinggi.
Kadar kolesterol total dalam darah, sebaiknya < 200 mg/ dL . Rekomendasi untuk HDL > 40-60 mg/ dL dan LDL < 100-130 mg/dL. Merubah pola hidup sehat dengan memilih makanan yang sehat, olah raga secara teratur dapat mengurangi resiko penyakit yang disebabkan oleh tingginya kadar kolesterol darah seperti jantung koroner dan arterosklerosis.
Sumber Gambar : Anisah1502.blogsot.com
Fitosterol
Fitosterol memiliki rantai carbon lebih pendek dari kolesterol. Berbeda dengan kolesterol yang sebagian berasal dari sumber pangan hewani, fitosterol berasal dari pangan nabati. Memiliki perbedaan pada ikatan carbon C 24 dengan kolesterol. Biasannya berada dalam jumlah yang sedikit pada tubuh, karena lebih sulit dicerna dibanding kolesterol dan diekskresi lebih cepat oleh hati.
Fitosterol dapat membantu meningkatkan HDL dalam darah, dan menghambat kanker usus. Sumber fitosterol dapat berasal dari kacang-kacangan, sereal, margarin. Kadar fitosterol dalam darah sebaiknya 0,3-1,7 mg/ dL.
Adalah jenis lemak yang merupakan sisa dari hasil metabolisme lemak, karbohidrat, protein dan disimpan di dalam jaringan adiposa atau sel-sel lemak yang terdapat di bawah permukaan kulit dan di antara organ-organ tubuh, disimpan sebagai cadangan energi jika dibutuhkan. Maka jika seseorang mengkonsumsi kalori dengan jumlah yang melebihi kebutuhannya, ia akan memiliki kadar trigliserida yang tinggi dan ini beresiko terhadap penyakit degeneratif. Jumlah trigliserida dalam darah sebaiknya < 150 mg/ dL. Karena trigliserida juga merupakan hasil sisa pembakaran dari selain lemak, yaitu karbohidrat dan protein, maka bukan saja konsumsi lemak berlebih yang dapat meningkatkan kadar trigliserida dalam darah. Kelebihan kalori yang berasal dari karbohidrat dan protein, juga dapat meningkatkan trigliserida, karena jika berlebih, karbohidrat dan protein juga dapat dikonversi menjadi lemak dalam tubuh sebagai trigliserida. Karbohidrat yang kita makan dirubah menjadi glikogen dalam proses metabolisme, jika berlebih sisanya akan disintesis di hati menjadi trigliserida, dan ditransport oleh lipoprotein ke jaringan, disimpan di jaringan adiposa sebagai cadangan energi jika dibutuhkan. Protein diubah menjadi asam amino dalam proses proses metabolisme. Dalam sintesis trigliserida dari protein, asam amino diubah menjadi asetil koenzim-A yang kemudian di hati diubah menjadi trigliserida dan disimpan dalam jaringan adiposa sebagai energi cadangan. Kelebihan trigliserida akan beresiko terhadap penyakit jantung dan stroke.
Sumber Gambar : barifbrave.wordpress.com
Kolesterol
Kolesterol dalam tubuh berasal dari dua sumber yaitu dari hasil metabolisme lemak yang kita konsumsi dan dari hasil produksi hati. Hati memproduksi kolesterol sebanyak 80% dari kebutuhan tubuh, jadi hanya 20% saja yang bisa kita penuhi dari makanan.
Kolesterol dimanfaatkan tubuh untuk membuat hormon, vitamin D dan membantu sistem pencernaan. Kolesterol dalam darah membentuk ikatan dengan protein sebagai lipoprotein, sehingga kolesterol dibedakan menjadi 2 macam yaitu High Density Lipoprotein ( HDL) yang dikenal sebagai kolesterol baik dan Low Density Lipoprotein ( LDL) yang dikenal sebagai kolesterol jahat.
Kolesterol baik HDL lebih banyak mengandung protein daripada kolesterol dan berfungsi membantu menjaga kadar kolesterol jahat LDL dalam darah, tetapi masing-masing mempunyai tugas yang berbeda, HDL mengangkut kolesterol dari arteri ke hati, LDL sebaliknya.
Faktor genetis sangat mempengaruhi kadar kolesterol dalam darah seseorang, jika memiliki keturunan dengan reseptor LDL yang tidak baik maka ia akan beresiko memiliki kadar kolesterol LDL yang tinggi.
Kadar kolesterol total dalam darah, sebaiknya < 200 mg/ dL . Rekomendasi untuk HDL > 40-60 mg/ dL dan LDL < 100-130 mg/dL. Merubah pola hidup sehat dengan memilih makanan yang sehat, olah raga secara teratur dapat mengurangi resiko penyakit yang disebabkan oleh tingginya kadar kolesterol darah seperti jantung koroner dan arterosklerosis.
Sumber Gambar : Anisah1502.blogsot.com
Fitosterol
Fitosterol memiliki rantai carbon lebih pendek dari kolesterol. Berbeda dengan kolesterol yang sebagian berasal dari sumber pangan hewani, fitosterol berasal dari pangan nabati. Memiliki perbedaan pada ikatan carbon C 24 dengan kolesterol. Biasannya berada dalam jumlah yang sedikit pada tubuh, karena lebih sulit dicerna dibanding kolesterol dan diekskresi lebih cepat oleh hati.
Fitosterol dapat membantu meningkatkan HDL dalam darah, dan menghambat kanker usus. Sumber fitosterol dapat berasal dari kacang-kacangan, sereal, margarin. Kadar fitosterol dalam darah sebaiknya 0,3-1,7 mg/ dL.
Minggu, 18 Maret 2018
Senyawa Bioaktif Pangan
Selain berfungsi sebagai sumber nutrisi bagi tubuh, beberapa senyawa alami yang terdapat dalam bahan pangan memiliki fungsi lain bagi tubuh, terutama terhadap efek kesehatan yang saat ini mulai banyak mendapat perhatian masyarakat luas.Senyawa bioaktif ini disebut juga nutraceuticals.
Flavonoid
Flavonoid adalah senyawa bioaktif yang banyak ditemukan pada bahan makanan nabati. Lebih dari 2000 flavonoid yang berasal dari tumbuhan telah diidentifikasi. Namun secara umum dibagi dalam kelompok : antosianin, flavonol dan flavon. Dalam bentuk molekul senyawa flavonoid terdiri dari 15 atom karbon.
Sumber Gambar : Lurj.org
Flavonoid berfugsi sebagai senyawa antioksidan yang melawan radikal bebas dengan menyumbangkan atom Hidrogennya. Senyawa ini merupakan kelompok senyawa fenol yang berperan sebagai pigmen atau zat warna merah, ungu dan biru serta kuning pada tumbuh-tumbuhan.
Peran flavonoid bagi kesehatan manusia adalah sebagai antioksidan, mencegah penuaan dini, anti kanker, mencegah asterosklerosis, efektif mengusir virus dan penangkal berbagai penyakit.
Sumber flavonoid dapat ditemukan pada tumbuh-tumbuhan. Banyak terdapat pada buah dan sayur seperti :jeruk, berry, strawberry, blueberry, kacang-kacangan, bayam, teh, coklat dan anggur.
Saponin
Saponin juga merupakan senyawa bioaktif yang memiliki efek farmakologi. Saponin adalah jenis glikosida yang banyak terdapat pada tumbuhan dan memiliki karakteristik seperti buih, memiliki rasa pahit dan mudah larut dalam air tetapi tidak larut dalam eter.
Saponin banyak ditemukan pada berbagai jenis tanaman, seperti almond, kacang mete, kacang tanah, biji wijen, biji bunga matahari, biji mahoni, dll.
Dalam sebuah studi tentang " Pengaruh Saponin Kedelai Pada Pertumbuhan Sel Kanker Usus Besar Manusia" oleh Taipei Medical University bahwa Saponin kedelai efektif dalam mencegah kanker usus dengan mempengaruhi morfologi sel, enzim poliferase sel dan pertumbuhan sel. Saponin juga memiliki tindakan penghambatan yang kuat terhadap kerusakan DNA yang diinduksi karsinogen (senyawa penyebab kanker).
Fungsi lain dari saponin adalah sebagai anti jamur, anti inflamasi (anti peradangan) yang dalam beberapa kasus dimanfaatkan untuk penyembuhan peradangan pada gejala ambeien dan dapat meningkatkan sensitivitas insulin (untuk diabetes tipe II) dengan meningkatkan homeostatis glukosa, sehingga kadar gula darah menjadi terkontrol
Serat Pangan (Dietary Fiber)
Serat pangan merupakan jenis karbohidrat kompleks dalam bentuk polisakarida yang terdapat pada dinding sel. Jenis karbohidrat yang tidak dapat dicerna oleh pencernaan manusia inilah yang disebut dengan serat pangan.
Serat pangan ada 2 macam :
1. Serat Larut Air ( Soluble Dietary Fiber)
Yaitu serat pangan yang secara umum dapat menmbantu menjaga kesehatan pencernaan, melancarkan BAB, mengendalikan kadar glukosa darah, mengurangi kolesterol, mengendalikan berat badan dan meningkatkan imunitas. Serat ini ada tiga macam : Selullosa, hemiselullosa, lignin (zat kayu). Serat ini banyak terdapat pada sayuran dan buah-buahan.
2. Serat Tidak Larut Air (Insoluble Dietary Fiber)
Yaitu serat yang lengket dan dapat menyerap air. yang termasuk jenis ini adalah pektin, gum , musilago dan beberapa hemiselullosa yang banyak terdapat pada kacang-kacangan, umbi-umbian sereal, beras.
Sumber Gambar : manfaat.co.id
Meskipun serat pangan adalah termasuk dalam kelompok karbohidrat, namun karbohidrat ini tidak dapat menghasilkan energi dalam proses pencernaan. Enzim selulase yang dibutuhkan utuk mengurai jenis karbohidrat ini tidak dimiliki oleh manusia, sehingga lewat saja. Tetapi manfaatnya sangat dibutuhkan tubuh baik serat yang larut maupun yang tidak larut.
yaitu membantu kesehatan pencernaan kita dan beberapa manfaat lain yang telah disebutkan di atas.
FOS ( Frukto Oligosakarida ) dan GOS ( Galakto Oligosakarida )
Frukto dan Galakto oligosakarida adalah jenis karbohidrat yang lebih sederhana daripada serat pangan tetapi sama-sama tidak dapat dicerna oleh enzim-enzim pencernaan manusia. Manfaat dari senyawa FOS dan GOS adalah dapat meningkatkan populasi bakteri baik dalam usus manusia sehingga pertumbuhan bakteri seperti Escherichia Coli dan Streptococcus faecalis dapat ditekan.
Secara alami FOS dan GOS terdapat pada kedelai, bawang merah dan putih, asparagus. Jumlah yang dikonsumsi per hari dari bahan alami tersebut tidak dapat memenuhi kebutuhan, maka perlu dilakukan pengolahan atau fermentasi terhadap bahan alami sumber FOS dan GOS.
Pangan tradisional Indonesia seperti tempe, tape, brem, tauco dan acar banyak mengandung FOS dan GOS. ASI juga terbukti banyak mengandung FOS dan GOS sehingga usus bayi yang minum ASI akan didominasi oleh mikroflora baik. Oligosakarida pada ASI mencapai 10-12 mg/ liter. FOS dan GOS banyak difortifikasi pada susu formula untuk bayi, tapi ASI tetap sumber FOS dan GOS terbaik bagi kebutuhan bayi.
Di dalam saluran cerna oligosakarida akan difermentasi oleh bakteri untuk menghasilkan energi dan meningkatkan penyerapan air di usus besar. Hasil dari fermentasi tersebut adalah beberapa asam lemak yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri phatogen yang merugikan.
DHA ( Docosahexaenoic Acid ) dan AA (Arachidonic Acid )
DHA adalah termasuk ke dalam asam lemak rantai panjang dan termasuk ke dalam kelompok lemak omega-3 dengan panjang ikatan karbon 22 dengan 6 ikatan rangkap. AA memiliki panjang rantai karbon 20 dengan 4 ikatan rangkap dan termasuk ke dalam kelompok lemak omega-6. Penamaan omega-3 atau 6 sebenarnya menunjukkan letak ikatan rangkap pada atom C (carbon ) . Omega 3 berarti terdapat ikatan rangkappada atom C no 3.
DHA adalah sebagai penyusun utama otak dan retina. Bayi yang masih dalam masa pertumbuhan memerlukan DHA agar perkembangan otak dan retinanya berkembang dengan baik.
AA juga berperan penting dalam perkembangan otak, berfungsi juga sebagai zat imunitas yang menjaga berbagai penyakit, pembekuan darah dan fungsi vital lainnya.
Sumber DHA dan AA adalah alga, minyak ikan, salmon, tuna, herring, makarel, unggas dan kuning telur.
Sumber Gambar : eatwithyourbrain.weebly.com
Mengingat manfaat AA dan DHA yang sangat penting bagi bayi dan anak-anak, senyawa tersebut banyak difortifikasi pada makanan bayi atau susu formula untuk memenuhi kebutuhannya. Bagaimanapun ASI merupakan sumber makanan terbaik bagi bayi yang tidak dapat digantikan oleh apapun.
Flavonoid
Flavonoid adalah senyawa bioaktif yang banyak ditemukan pada bahan makanan nabati. Lebih dari 2000 flavonoid yang berasal dari tumbuhan telah diidentifikasi. Namun secara umum dibagi dalam kelompok : antosianin, flavonol dan flavon. Dalam bentuk molekul senyawa flavonoid terdiri dari 15 atom karbon.
Sumber Gambar : Lurj.org
Flavonoid berfugsi sebagai senyawa antioksidan yang melawan radikal bebas dengan menyumbangkan atom Hidrogennya. Senyawa ini merupakan kelompok senyawa fenol yang berperan sebagai pigmen atau zat warna merah, ungu dan biru serta kuning pada tumbuh-tumbuhan.
Peran flavonoid bagi kesehatan manusia adalah sebagai antioksidan, mencegah penuaan dini, anti kanker, mencegah asterosklerosis, efektif mengusir virus dan penangkal berbagai penyakit.
Sumber flavonoid dapat ditemukan pada tumbuh-tumbuhan. Banyak terdapat pada buah dan sayur seperti :jeruk, berry, strawberry, blueberry, kacang-kacangan, bayam, teh, coklat dan anggur.
Saponin
Saponin juga merupakan senyawa bioaktif yang memiliki efek farmakologi. Saponin adalah jenis glikosida yang banyak terdapat pada tumbuhan dan memiliki karakteristik seperti buih, memiliki rasa pahit dan mudah larut dalam air tetapi tidak larut dalam eter.
Saponin banyak ditemukan pada berbagai jenis tanaman, seperti almond, kacang mete, kacang tanah, biji wijen, biji bunga matahari, biji mahoni, dll.
Dalam sebuah studi tentang " Pengaruh Saponin Kedelai Pada Pertumbuhan Sel Kanker Usus Besar Manusia" oleh Taipei Medical University bahwa Saponin kedelai efektif dalam mencegah kanker usus dengan mempengaruhi morfologi sel, enzim poliferase sel dan pertumbuhan sel. Saponin juga memiliki tindakan penghambatan yang kuat terhadap kerusakan DNA yang diinduksi karsinogen (senyawa penyebab kanker).
Fungsi lain dari saponin adalah sebagai anti jamur, anti inflamasi (anti peradangan) yang dalam beberapa kasus dimanfaatkan untuk penyembuhan peradangan pada gejala ambeien dan dapat meningkatkan sensitivitas insulin (untuk diabetes tipe II) dengan meningkatkan homeostatis glukosa, sehingga kadar gula darah menjadi terkontrol
Serat Pangan (Dietary Fiber)
Serat pangan merupakan jenis karbohidrat kompleks dalam bentuk polisakarida yang terdapat pada dinding sel. Jenis karbohidrat yang tidak dapat dicerna oleh pencernaan manusia inilah yang disebut dengan serat pangan.
Serat pangan ada 2 macam :
1. Serat Larut Air ( Soluble Dietary Fiber)
Yaitu serat pangan yang secara umum dapat menmbantu menjaga kesehatan pencernaan, melancarkan BAB, mengendalikan kadar glukosa darah, mengurangi kolesterol, mengendalikan berat badan dan meningkatkan imunitas. Serat ini ada tiga macam : Selullosa, hemiselullosa, lignin (zat kayu). Serat ini banyak terdapat pada sayuran dan buah-buahan.
2. Serat Tidak Larut Air (Insoluble Dietary Fiber)
Yaitu serat yang lengket dan dapat menyerap air. yang termasuk jenis ini adalah pektin, gum , musilago dan beberapa hemiselullosa yang banyak terdapat pada kacang-kacangan, umbi-umbian sereal, beras.
Sumber Gambar : manfaat.co.id
Meskipun serat pangan adalah termasuk dalam kelompok karbohidrat, namun karbohidrat ini tidak dapat menghasilkan energi dalam proses pencernaan. Enzim selulase yang dibutuhkan utuk mengurai jenis karbohidrat ini tidak dimiliki oleh manusia, sehingga lewat saja. Tetapi manfaatnya sangat dibutuhkan tubuh baik serat yang larut maupun yang tidak larut.
yaitu membantu kesehatan pencernaan kita dan beberapa manfaat lain yang telah disebutkan di atas.
FOS ( Frukto Oligosakarida ) dan GOS ( Galakto Oligosakarida )
Frukto dan Galakto oligosakarida adalah jenis karbohidrat yang lebih sederhana daripada serat pangan tetapi sama-sama tidak dapat dicerna oleh enzim-enzim pencernaan manusia. Manfaat dari senyawa FOS dan GOS adalah dapat meningkatkan populasi bakteri baik dalam usus manusia sehingga pertumbuhan bakteri seperti Escherichia Coli dan Streptococcus faecalis dapat ditekan.
Secara alami FOS dan GOS terdapat pada kedelai, bawang merah dan putih, asparagus. Jumlah yang dikonsumsi per hari dari bahan alami tersebut tidak dapat memenuhi kebutuhan, maka perlu dilakukan pengolahan atau fermentasi terhadap bahan alami sumber FOS dan GOS.
Pangan tradisional Indonesia seperti tempe, tape, brem, tauco dan acar banyak mengandung FOS dan GOS. ASI juga terbukti banyak mengandung FOS dan GOS sehingga usus bayi yang minum ASI akan didominasi oleh mikroflora baik. Oligosakarida pada ASI mencapai 10-12 mg/ liter. FOS dan GOS banyak difortifikasi pada susu formula untuk bayi, tapi ASI tetap sumber FOS dan GOS terbaik bagi kebutuhan bayi.
Di dalam saluran cerna oligosakarida akan difermentasi oleh bakteri untuk menghasilkan energi dan meningkatkan penyerapan air di usus besar. Hasil dari fermentasi tersebut adalah beberapa asam lemak yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri phatogen yang merugikan.
DHA ( Docosahexaenoic Acid ) dan AA (Arachidonic Acid )
DHA adalah termasuk ke dalam asam lemak rantai panjang dan termasuk ke dalam kelompok lemak omega-3 dengan panjang ikatan karbon 22 dengan 6 ikatan rangkap. AA memiliki panjang rantai karbon 20 dengan 4 ikatan rangkap dan termasuk ke dalam kelompok lemak omega-6. Penamaan omega-3 atau 6 sebenarnya menunjukkan letak ikatan rangkap pada atom C (carbon ) . Omega 3 berarti terdapat ikatan rangkappada atom C no 3.
DHA adalah sebagai penyusun utama otak dan retina. Bayi yang masih dalam masa pertumbuhan memerlukan DHA agar perkembangan otak dan retinanya berkembang dengan baik.
AA juga berperan penting dalam perkembangan otak, berfungsi juga sebagai zat imunitas yang menjaga berbagai penyakit, pembekuan darah dan fungsi vital lainnya.
Sumber DHA dan AA adalah alga, minyak ikan, salmon, tuna, herring, makarel, unggas dan kuning telur.
Sumber Gambar : eatwithyourbrain.weebly.com
Mengingat manfaat AA dan DHA yang sangat penting bagi bayi dan anak-anak, senyawa tersebut banyak difortifikasi pada makanan bayi atau susu formula untuk memenuhi kebutuhannya. Bagaimanapun ASI merupakan sumber makanan terbaik bagi bayi yang tidak dapat digantikan oleh apapun.
Sabtu, 17 Maret 2018
Nutrisi Pangan Hasil Olahan
NUTRISI PADA MAKANAN YANG DIMASAK TERLALU LAMA
Memasak bahan makanan adalah proses pengolahan yang mempunyai beberapa tujuan dan manfaat. Untuk beberapa bahan pangan, akan memiliki nilai gizi yang lebih tinggi dibandingkan jika dikonsumsi dalam keadaan mentah, contoh lycopen pada buah tomat.
Tujuan lain dalam proses pengolahan adalah agar makanan lebih mudah dicerna, memperbaiki warna, aroma dan tekstur juga memperpanjang daya simpan. Proses pengolahan dapat menginaktifan atau membunuh mikroorganisme pembusuk pada bahan makanan.Beberapa metode proses pengolahan makanan adalah dengan perebusan, pemanggangan, menumis, menggoreng dan mengukus. Masing-masing metode proses pengolahan itu memiliki karakteristik yang berbeda, dari media pemanas yang digunakan air atau minyak, suhu pemanas yang digunakan dll. Semua itu akan mempengaruhi kandungan nutrisi pada makanan hasil olahannya.
.
Vitamin larut air (A, beberapa vit B dan C), vitamin larut lemak (A, D, E dan K), Mineral (Kalium, Kalsium, Natrium, Magnesium) akan berkurang selama proses pemasakan. Sedangkan zat antioksidan dan beberapa komponnen bioaktif justru dapat meningkat selama proses pemasakan. Sangat penting untuk memilih metode memasak yang tepat, tergantung pada kandungan nutrisi bahan makanan yang diolah untuk memaksimalkan kualitas gizi dari makanan.
Secara umum memasak dengan waktu yang singkat, suhu pengolahan yang rendah dan jumlah media pemanas minimal akan menghasilkan kualitas makanan hasil olahan yang lebih baik.
Sumber Gambar : lifestyle.kompas.com
Memasak bahan makanan adalah proses pengolahan yang mempunyai beberapa tujuan dan manfaat. Untuk beberapa bahan pangan, akan memiliki nilai gizi yang lebih tinggi dibandingkan jika dikonsumsi dalam keadaan mentah, contoh lycopen pada buah tomat.
Tujuan lain dalam proses pengolahan adalah agar makanan lebih mudah dicerna, memperbaiki warna, aroma dan tekstur juga memperpanjang daya simpan. Proses pengolahan dapat menginaktifan atau membunuh mikroorganisme pembusuk pada bahan makanan.Beberapa metode proses pengolahan makanan adalah dengan perebusan, pemanggangan, menumis, menggoreng dan mengukus. Masing-masing metode proses pengolahan itu memiliki karakteristik yang berbeda, dari media pemanas yang digunakan air atau minyak, suhu pemanas yang digunakan dll. Semua itu akan mempengaruhi kandungan nutrisi pada makanan hasil olahannya.
.
Vitamin larut air (A, beberapa vit B dan C), vitamin larut lemak (A, D, E dan K), Mineral (Kalium, Kalsium, Natrium, Magnesium) akan berkurang selama proses pemasakan. Sedangkan zat antioksidan dan beberapa komponnen bioaktif justru dapat meningkat selama proses pemasakan. Sangat penting untuk memilih metode memasak yang tepat, tergantung pada kandungan nutrisi bahan makanan yang diolah untuk memaksimalkan kualitas gizi dari makanan.
Secara umum memasak dengan waktu yang singkat, suhu pengolahan yang rendah dan jumlah media pemanas minimal akan menghasilkan kualitas makanan hasil olahan yang lebih baik.
Sumber Gambar : lifestyle.kompas.com
Kamis, 15 Maret 2018
Penyakit Degeneratif
Penyakit Degeneratif adalah penyakit yang disebabkan oleh gaya hidup yang tidak sehat dan mengiringi selama terjadinya proses penuaan. Penyakit degeneratif ini menyebabkan kerusakan jaringan dan organ tubuh yang semakin memburuk dari waktu ke waktu, sehingga dapat menurunkan sistem kekebalan.
Berbeda dengan penyakit yang disebabkan oleh infeksi, akibat masuknya mikroba pathogen dan bersifat menular. Penyebab utamanya adalah bakteri, jamur, virus dan parasit.
Beberapa jenis penyakit degeneratif :
1. Alzheimer
Pikun yang mulai menyerang usia senja atau demensia mungkin masih wajar, tetapi jika sangat parah tentu harus diwaspadai karena termasuk ke dalam penyakit alzheimer. Alzheimer adalah jenis kepikunan yang dapat melumpuhkan pikiran dan kecerdasan seseorang yang ditunjukkan kemunduran fungsi intelektual dan emosional secara progresif dan perlahan, sehingga mengganggu kegiatan sosial.
Kerusakan jaringan otak sebagai penyebab alzheimer. Selain dari faktor genetik, keseimbangan nutrisi juga menjadi penyebab penyakit ini dan wanita lebih beresiko daripada pria.
Pencegahan kepikunan dapat diatasi dengan mengkonsumsi makanan yang kaya antioksidan dalam perannya untuk membantu proses regenerasi sel.
2. Kanker
Faktor genetik bukan satu-satunya penyebab penyakit kanker. Pola hidup yang tidak sehat justru sebagai penyebab utamanya. Di Indonesia kanker menjadi penyebab kematian keenam setelah infeksi, kurang gizi, kecelakaan, kardiovaskuler dan penyakit degeneratif lainnya.
Tahap awal kanker sudah mulai ketika ada kontaminasi bahan kimia berbahaya yang masuk ke dalam sel kemudian tumbuh dan berkembang membentuk jaringan ganas dan menyebar ke seluruh tubuh.
Karsinogen atau senyawa penyebab kanker bisa berasal dari hormon pertumbuhan ayam dan sapi, zat pengawet ikan,zat pewarna pada makanan, pestisida pada sayur dan buah-buahan juga obat-obat tertentu. Asap kendaraan bermotor, rokok, minuman beralkohol juga memicu pembentukan radikal bebas penyebab kanker.
3. Parkinson
Parkinson adalah kondisi dimana penderita tidak mampu mengontrol aktivitas otot-otot tubuh dengan baik. Degenerasi sel saraf pada otot bagian tengah yang berfungsi mengatur pergerakan tubuh sebagai penyebab penyakit ini.
Penderita parkinson kebanyakan laki-laki dan yang sudah memasuki usia lanjut. Penyebabnya adalah dari faktor genetis, polusi dari karbon monoksida, karbondisulfida dan pesisida. Polutan ini yang menyebabkan terbentuknya radikal bebas dalam tubuh. Konsumsi makanan yang kaya antioksidan lagi-lagi yang dapat mencegah proses terbentuknya radikal bebas.
Hindari kontak langsung dengan bahan kimia polutan yang dapat merusak sel syaraf, hindari polusi udara, hindari trauma di kepala dan hindari stress.
4. Diabetes
Penyebab diabetes adalah kadar insulin yang tidak terkontrol. Hormon insulin ini berperan dalam mengontrol kadar gula di dalam darah, yang mengubah gula menjadi energi dan disebarkan ke seluruh tubuh. Selama pankreas masih memproduksi insulin yang cukup, kadar gula darah masih dapat terkontrol. Sebaliknya jika insulin tidak mencukupi maka glukosa tidak dapat dipecah menjadi energi,sehingga kadar gula menjadi meningkat (hiperglikemia). Insulin yang berlebih di dalam tubuh pun sama bahayanya karena dapat menyebabkan tubuh kekurangan kadar gula (hipoglikemia).
Penyakit diabetes memang tidak dapat disembuhkan, pengobatan yang dilakukan adalah dengan tujuan untuk mengontrol kadar gula yang tepat dan mengurangi faktor resiko komplikasi. Pola hidup sehat sangat dibutuhkan untuk menekan terpicunya gejala diabetes, yaiu: dengan mengkonsumsi makanan yang dapat meningkatkan kemampuan reseptor insulin, meningkatkan produksi insulin, menjaga kadar gula darah, mengurangi makanan berlemak, utamakan konsumsi sayuran, kurangi porsi makan terutama yang mengandung gula tinggi, istirahat dan olahraga yang cukup dan teratur.
5. Osteoporosis
Keadaan dimana kualitas kepadatan tulang menurun dan menyebabkan tulang menjadi keropos dan rentan retak. Pencegahan dengan mengkonsumsi makanan yang kaya kalsium, zat besi, tembaga, seng, magnesium, mangan dan selenenium. Olahraga teratur selalu menjadi hal penting yang harus dilakukan untuk mencegah penyakit degeneratif.
6, Arterosklerosis
Sumber Gambar : obatginjaltradisional.com
Kolesterol yang menumpuk dalam pembuluh darah menyebabkan terjadi plak, dinding arteri menjadi tebal dan tidak lentur. Hal ini memicu serangan jantung secara mendadak.
Hindari makanan yang meningkatkan kadar kolesterol LDL (Low Density Lipoprotein) dan perbanyak makan makanan yang meningkatkan HDL (High Density Liporotein) seperti : buah, sayur, biji-bijian, minyak zaitun dan kurangi makan makanan manis, asin, kafein, nikotin dan makanan yang berbahan pengawet
Berbeda dengan penyakit yang disebabkan oleh infeksi, akibat masuknya mikroba pathogen dan bersifat menular. Penyebab utamanya adalah bakteri, jamur, virus dan parasit.
Beberapa jenis penyakit degeneratif :
1. Alzheimer
Pikun yang mulai menyerang usia senja atau demensia mungkin masih wajar, tetapi jika sangat parah tentu harus diwaspadai karena termasuk ke dalam penyakit alzheimer. Alzheimer adalah jenis kepikunan yang dapat melumpuhkan pikiran dan kecerdasan seseorang yang ditunjukkan kemunduran fungsi intelektual dan emosional secara progresif dan perlahan, sehingga mengganggu kegiatan sosial.
Kerusakan jaringan otak sebagai penyebab alzheimer. Selain dari faktor genetik, keseimbangan nutrisi juga menjadi penyebab penyakit ini dan wanita lebih beresiko daripada pria.
Pencegahan kepikunan dapat diatasi dengan mengkonsumsi makanan yang kaya antioksidan dalam perannya untuk membantu proses regenerasi sel.
2. Kanker
Faktor genetik bukan satu-satunya penyebab penyakit kanker. Pola hidup yang tidak sehat justru sebagai penyebab utamanya. Di Indonesia kanker menjadi penyebab kematian keenam setelah infeksi, kurang gizi, kecelakaan, kardiovaskuler dan penyakit degeneratif lainnya.
Tahap awal kanker sudah mulai ketika ada kontaminasi bahan kimia berbahaya yang masuk ke dalam sel kemudian tumbuh dan berkembang membentuk jaringan ganas dan menyebar ke seluruh tubuh.
Karsinogen atau senyawa penyebab kanker bisa berasal dari hormon pertumbuhan ayam dan sapi, zat pengawet ikan,zat pewarna pada makanan, pestisida pada sayur dan buah-buahan juga obat-obat tertentu. Asap kendaraan bermotor, rokok, minuman beralkohol juga memicu pembentukan radikal bebas penyebab kanker.
3. Parkinson
Parkinson adalah kondisi dimana penderita tidak mampu mengontrol aktivitas otot-otot tubuh dengan baik. Degenerasi sel saraf pada otot bagian tengah yang berfungsi mengatur pergerakan tubuh sebagai penyebab penyakit ini.
Penderita parkinson kebanyakan laki-laki dan yang sudah memasuki usia lanjut. Penyebabnya adalah dari faktor genetis, polusi dari karbon monoksida, karbondisulfida dan pesisida. Polutan ini yang menyebabkan terbentuknya radikal bebas dalam tubuh. Konsumsi makanan yang kaya antioksidan lagi-lagi yang dapat mencegah proses terbentuknya radikal bebas.
Hindari kontak langsung dengan bahan kimia polutan yang dapat merusak sel syaraf, hindari polusi udara, hindari trauma di kepala dan hindari stress.
4. Diabetes
Penyebab diabetes adalah kadar insulin yang tidak terkontrol. Hormon insulin ini berperan dalam mengontrol kadar gula di dalam darah, yang mengubah gula menjadi energi dan disebarkan ke seluruh tubuh. Selama pankreas masih memproduksi insulin yang cukup, kadar gula darah masih dapat terkontrol. Sebaliknya jika insulin tidak mencukupi maka glukosa tidak dapat dipecah menjadi energi,sehingga kadar gula menjadi meningkat (hiperglikemia). Insulin yang berlebih di dalam tubuh pun sama bahayanya karena dapat menyebabkan tubuh kekurangan kadar gula (hipoglikemia).
Penyakit diabetes memang tidak dapat disembuhkan, pengobatan yang dilakukan adalah dengan tujuan untuk mengontrol kadar gula yang tepat dan mengurangi faktor resiko komplikasi. Pola hidup sehat sangat dibutuhkan untuk menekan terpicunya gejala diabetes, yaiu: dengan mengkonsumsi makanan yang dapat meningkatkan kemampuan reseptor insulin, meningkatkan produksi insulin, menjaga kadar gula darah, mengurangi makanan berlemak, utamakan konsumsi sayuran, kurangi porsi makan terutama yang mengandung gula tinggi, istirahat dan olahraga yang cukup dan teratur.
5. Osteoporosis
Keadaan dimana kualitas kepadatan tulang menurun dan menyebabkan tulang menjadi keropos dan rentan retak. Pencegahan dengan mengkonsumsi makanan yang kaya kalsium, zat besi, tembaga, seng, magnesium, mangan dan selenenium. Olahraga teratur selalu menjadi hal penting yang harus dilakukan untuk mencegah penyakit degeneratif.
6, Arterosklerosis
Sumber Gambar : obatginjaltradisional.com
Kolesterol yang menumpuk dalam pembuluh darah menyebabkan terjadi plak, dinding arteri menjadi tebal dan tidak lentur. Hal ini memicu serangan jantung secara mendadak.
Hindari makanan yang meningkatkan kadar kolesterol LDL (Low Density Lipoprotein) dan perbanyak makan makanan yang meningkatkan HDL (High Density Liporotein) seperti : buah, sayur, biji-bijian, minyak zaitun dan kurangi makan makanan manis, asin, kafein, nikotin dan makanan yang berbahan pengawet
Rabu, 14 Maret 2018
Manfaat Olahraga
Olahraga sangat bermanfaat bagi tubuh jika dilakukan dengan tepat dan terukur. Diperlukan tekad yang kuat untuk melakukannya secara konsisten. Agar tidak bosan olahraga bisa dilakukan sambil berekreasi bersama keluarga misalnya renang, bersepeda, lari, dll. Sekaligus memperkenalkan pentingnya manfaat olahraga kepada anak-anak sejak usia dini.
Photo koleksi pribadi :)
Manfaat Olahraga Bagi Tubuh
1. Meningkatkan kualitas tidur
Hindari olahraga yang mendekati jam tidur, karena justru akan menimbulkan gangguan insomnia.
2. Tubuh Terlihat Bugar
Otot yang digunakan untuk melakukan aktivitas akan kembali rileks dengan berolahraga dan tubuh menjadi terlihat bugar.
3. Menghilangkan Stress
Aktivitas fisik yang dilakukan dengan berolahraga dapat membuat pikiran menjadi fresh sehingga memiliki kecenderungan dapat menyesuaikan kondisi emosi yang lebih baik.
4. Meningkatkan Metabolisme Tubuh
Metabolisme adalah proses perubahan makanan menjadi bentuk energi. Tubuh manusia dirancang untuk bertahan terhadap kekurangan makanan. Jadi saat asupan kalori menurun, tubuh manusia otomatis akan menurunkan metabolisme dan dengan turunnya metabolisme tubuh, proses pembakaran cadangan lemak dalam tubuh melambat, jadi pengurangan porsi makan tidak menjamin keberhasilan diet seseorang. Olahraga sebagai kegiatan pendukung untuk meningkatkan metabolisme, dan tubuh tentunya akan lebh banyak membakar kalori.
5. Memperlancar Aliran Darah Dalam Tubuh
Jika berolahraga, pembuluh darah akan menjadi lebar dan aliran darah menjadi lancar. Kerja jantung secara ekstra pada saat melakukan aktivitas olahraga, membuat darah mengalir lebih cepat yang berguna agar homeostatis dalam tubuh tetap terjaga, sehingga aliran darah pun berjalan lancar.
6. Membakar Lemak Tubuh
Peningkatan proses metabolisme karena aktivitas olah raga diiringi dengan pembakaran lemak yang lebih banyak. Sebuah riset yang dilakukan oleh Belgrum National Institute of Health pada tahun 2010 kepada 12 orang pria remaja membuktikan bahwa jumlah kalori pada tubuh pria akan lebih banyak berkurang ketika mereka berolah raga dengan perut kosong.
Jika wanita ingin meningkatkan pembakaran kalori mereka, harus menunggu minimal 90 menit setelah olahraga sebelum mereka makan. Hal ini berbeda dengan pria yang lebih dianjurkan untuk berolahraga sebelum makan pagi. Karena pria lebih berotot, sedangkan wanita mempunyai lemak di pinggang , bokong dan perut. Perbedaan hormon juga menyebabkan wanita lebih baik dalam menyimpan glukosa dan membakar lemak.
Photo koleksi pribadi :)
Manfaat Olahraga Bagi Tubuh
1. Meningkatkan kualitas tidur
Hindari olahraga yang mendekati jam tidur, karena justru akan menimbulkan gangguan insomnia.
2. Tubuh Terlihat Bugar
Otot yang digunakan untuk melakukan aktivitas akan kembali rileks dengan berolahraga dan tubuh menjadi terlihat bugar.
3. Menghilangkan Stress
Aktivitas fisik yang dilakukan dengan berolahraga dapat membuat pikiran menjadi fresh sehingga memiliki kecenderungan dapat menyesuaikan kondisi emosi yang lebih baik.
4. Meningkatkan Metabolisme Tubuh
Metabolisme adalah proses perubahan makanan menjadi bentuk energi. Tubuh manusia dirancang untuk bertahan terhadap kekurangan makanan. Jadi saat asupan kalori menurun, tubuh manusia otomatis akan menurunkan metabolisme dan dengan turunnya metabolisme tubuh, proses pembakaran cadangan lemak dalam tubuh melambat, jadi pengurangan porsi makan tidak menjamin keberhasilan diet seseorang. Olahraga sebagai kegiatan pendukung untuk meningkatkan metabolisme, dan tubuh tentunya akan lebh banyak membakar kalori.
5. Memperlancar Aliran Darah Dalam Tubuh
Jika berolahraga, pembuluh darah akan menjadi lebar dan aliran darah menjadi lancar. Kerja jantung secara ekstra pada saat melakukan aktivitas olahraga, membuat darah mengalir lebih cepat yang berguna agar homeostatis dalam tubuh tetap terjaga, sehingga aliran darah pun berjalan lancar.
6. Membakar Lemak Tubuh
Peningkatan proses metabolisme karena aktivitas olah raga diiringi dengan pembakaran lemak yang lebih banyak. Sebuah riset yang dilakukan oleh Belgrum National Institute of Health pada tahun 2010 kepada 12 orang pria remaja membuktikan bahwa jumlah kalori pada tubuh pria akan lebih banyak berkurang ketika mereka berolah raga dengan perut kosong.
Jika wanita ingin meningkatkan pembakaran kalori mereka, harus menunggu minimal 90 menit setelah olahraga sebelum mereka makan. Hal ini berbeda dengan pria yang lebih dianjurkan untuk berolahraga sebelum makan pagi. Karena pria lebih berotot, sedangkan wanita mempunyai lemak di pinggang , bokong dan perut. Perbedaan hormon juga menyebabkan wanita lebih baik dalam menyimpan glukosa dan membakar lemak.
Penuaan Dini
Penuaan dini adalah kondisi dimana kulit wajah terlihat lebih tua daripada usia yang sebenarnya. Hal ini disebabkan karena karakteristik kulit yang kering. Beberapa hal penyebab penuaan dini:
Faktor Internal
1. Kekurangan lemak dan minyak
Sel kulit terbentuk dari lemak tak jenuh seperti omega 3 dan omega 6. Kulit kering terjadi jika keseimbangan kadar lemak atau minyak terganggu. Maka konsumsi lemak dan minyak seimbang sangat diperlukan tubuh dan sebaiknya pilih lemak yang tidak mengandung kolesterol jahat.
2. Genetis
Faktor gen atau keturunan juga mempengaruhi penuaan dini pada seseorang, sebaliknya awet muda juga bisa dipengaruhi oleh faktor genetis.
3. Stress
Saat stress seluruh otot di wajah menjadi tegang yang menyebabkan kulit wajah menjadi keriput. Proses regenerasi kulit menjadi terhambat akibat produksi melanin akibat stress. Melanin adalah pigmen kulit yang fungsinya melindungi kulit dari paparan sinar UV.
Otak yang bekerja lebih keras akibat stress akan kekurangan nutrisi yang seharusnya digunakan untuk regenerasi kulit. Akibatnya kulit menjadi lebih cepat keriput.
4. Konsumsi Gula Berlebih
Ahli nutrisi dari Sidney Australia, Michele Clevalley Hedge mengatakan : konsumsi gula putih berlebih bisa membentuk molekul-molekul yang bisa merusak tubuh. Molekul berbahaya ini disebut Advanced Glycation End Products (AGEs) yang merusak kolagen dan elastin, sebuah komponen penting yang menjaga kulit tetap kenyal. AGEs juga bisa mengurangi kadar antioksidan dalam tubuh.
5. Posisi Tidur
Posisi telentang adalah posisi yang dianjurkan untuk mencegah kulit keriput. Sebab, posisi telentang membuat kulit wajah tidak tertekan. Hindari posisi miring atau tengkurap yang dapat melakukan penekanan pada area kulit wajah, yang dapat mengurangi asupan oksigen ke kulit.
6. Ekspresi Wajah
Melakukan gerakan berulang pada wajah dapat menimbulkan garis-garis halus. Untuk mengembalikan garis yang bersifat permanen akibat berkurangnya kelenturan kulit agak sulit, sehingga dapat menimbulkan kerutan. Senam wajah banyak dilakukan orang, untuk mengatasi hal ini.
Faktor Eksternal
1. Merokok
Nikotin pada rokok adalah "vasokonstriktor" yaitu suatu zat yang dapat menghambat aliran darah ke organ tubuh, salah satunya kulit. Proses regenerasi kulit menjadi tidak berjalan baik.
2. Sinar Matahari
Sinar UV dapat merusak elastisitas kulit, bahkan mampu menyebabkan penurunan fungsi kekebalan kulit sehingga membuat pertumbuhan sel kulit menjadi tidak normal dan menyebabkan kanker. Sebaiknya jika bepergian menggunakan sunblock untuk menghindari paparan sinar UV secara langsung.
3. Polusi
Polutan atau senyawa kimia penyebab polusi merupakan radikal bebas yang berperan dalam proses kerusakan kulit dan memyebabkan kulit kusam, kering dan keriput.
4. Obat-Obatan dan Pestisida Kimia
Obat- obatan tertentu dapat meningkatkan produksi radikal bebas, seperti antibiotika kelompok quinoid (nitrofurantoin), obat kanker seperti bleomycin, anthracyclines (adriamycin) dan methotrexate, yang memiliki aktivitas prooksidan, molekul yang bersifat radikal bebas.
Pestisida menyebabkan kerusakan organ tubuh seperti mutasi gen dan gangguan syaraf pusat, selain itu residu kimia yang tertinggal dalam produk pertanian memicu proses penuaan dini. Pencucian dengan air bersih yang mengalir dapat meminimalisir terpaparnya kandungan pestisida pada sayur dan buah yang akan dikonsumsi.
Sumber: kesehatan-kulit.com
Faktor Internal
1. Kekurangan lemak dan minyak
Sel kulit terbentuk dari lemak tak jenuh seperti omega 3 dan omega 6. Kulit kering terjadi jika keseimbangan kadar lemak atau minyak terganggu. Maka konsumsi lemak dan minyak seimbang sangat diperlukan tubuh dan sebaiknya pilih lemak yang tidak mengandung kolesterol jahat.
2. Genetis
Faktor gen atau keturunan juga mempengaruhi penuaan dini pada seseorang, sebaliknya awet muda juga bisa dipengaruhi oleh faktor genetis.
3. Stress
Saat stress seluruh otot di wajah menjadi tegang yang menyebabkan kulit wajah menjadi keriput. Proses regenerasi kulit menjadi terhambat akibat produksi melanin akibat stress. Melanin adalah pigmen kulit yang fungsinya melindungi kulit dari paparan sinar UV.
Otak yang bekerja lebih keras akibat stress akan kekurangan nutrisi yang seharusnya digunakan untuk regenerasi kulit. Akibatnya kulit menjadi lebih cepat keriput.
4. Konsumsi Gula Berlebih
Ahli nutrisi dari Sidney Australia, Michele Clevalley Hedge mengatakan : konsumsi gula putih berlebih bisa membentuk molekul-molekul yang bisa merusak tubuh. Molekul berbahaya ini disebut Advanced Glycation End Products (AGEs) yang merusak kolagen dan elastin, sebuah komponen penting yang menjaga kulit tetap kenyal. AGEs juga bisa mengurangi kadar antioksidan dalam tubuh.
5. Posisi Tidur
Posisi telentang adalah posisi yang dianjurkan untuk mencegah kulit keriput. Sebab, posisi telentang membuat kulit wajah tidak tertekan. Hindari posisi miring atau tengkurap yang dapat melakukan penekanan pada area kulit wajah, yang dapat mengurangi asupan oksigen ke kulit.
6. Ekspresi Wajah
Melakukan gerakan berulang pada wajah dapat menimbulkan garis-garis halus. Untuk mengembalikan garis yang bersifat permanen akibat berkurangnya kelenturan kulit agak sulit, sehingga dapat menimbulkan kerutan. Senam wajah banyak dilakukan orang, untuk mengatasi hal ini.
Faktor Eksternal
1. Merokok
Nikotin pada rokok adalah "vasokonstriktor" yaitu suatu zat yang dapat menghambat aliran darah ke organ tubuh, salah satunya kulit. Proses regenerasi kulit menjadi tidak berjalan baik.
2. Sinar Matahari
Sinar UV dapat merusak elastisitas kulit, bahkan mampu menyebabkan penurunan fungsi kekebalan kulit sehingga membuat pertumbuhan sel kulit menjadi tidak normal dan menyebabkan kanker. Sebaiknya jika bepergian menggunakan sunblock untuk menghindari paparan sinar UV secara langsung.
3. Polusi
Polutan atau senyawa kimia penyebab polusi merupakan radikal bebas yang berperan dalam proses kerusakan kulit dan memyebabkan kulit kusam, kering dan keriput.
4. Obat-Obatan dan Pestisida Kimia
Obat- obatan tertentu dapat meningkatkan produksi radikal bebas, seperti antibiotika kelompok quinoid (nitrofurantoin), obat kanker seperti bleomycin, anthracyclines (adriamycin) dan methotrexate, yang memiliki aktivitas prooksidan, molekul yang bersifat radikal bebas.
Pestisida menyebabkan kerusakan organ tubuh seperti mutasi gen dan gangguan syaraf pusat, selain itu residu kimia yang tertinggal dalam produk pertanian memicu proses penuaan dini. Pencucian dengan air bersih yang mengalir dapat meminimalisir terpaparnya kandungan pestisida pada sayur dan buah yang akan dikonsumsi.
Sumber: kesehatan-kulit.com
Selasa, 13 Maret 2018
Seputar Kesehatan
ANTIOKSIDAN
Antioksidan merupakan molekul yang mampu memperlambat dan mencegah proses oksidasi molekul lain. Oksidasi adalah reaksi kimia yang dapat menghasilkan radikal bebas, sehingga memicu reaksi berantai yang dapat merusak sel (wikipedia).
Komponen kimia yang berperan sebagai antioksidan adalah senyawa golongan fenolik dan polifenolik yang banyak terdapat pada tumbuh-tumbuhan. Dalam bahan pangan antara lain dalam bentuk vitamin E, vitamin C dan karotenoid.
Antioksidan berdasarkan sumber
1. Antioksidan Alami
Ditemukan pada sayuran, buah-buahan, tumbuhan berkayu, metabolit sekunder dari golongan alkaloid, flavonoid, saponin, kuinon, tanin steroid/triterpenoid. Sumber antioksidan alami berasal dari tumbuhan dan hewan dan umumnya mempunyai gugus hidroksi dalam struktur molekulnya. Antioksidan alami yang berasal dari tumbuhan adalah senyawa fenolik berupa golongan flavonoid, turunan asam sinamat, kumarin, tokoferol dan asam organik polifungsional.
Senyawa fenolik tersebar di seluruh bagian tumbuhan baik pada kayu, biji, daun, buah, akar, bunga maupun serbuk sari. Kemampuan flavonoid dalam mereduksi radikal bebas saat ini banyak diteliti dalam perannya sebagai antioksidan dan antiradikal bebas.
Sumber : apotekeranda.com
2. Antioksidan Sintetik
Dibuat dari bahan-bahan kimia seperti Butylated hidroxy-anilose (BHA), Butylated Hydroxy-Toluene (BHT), Propylgallate (PG) yang ditambahkan pada makanan untuk mencegah ketengikan akibat kerusakan lemak.
3. Antioksidan Yang Dibuat Tubuh
Antioksidan ini berupa enzim, antara lain superoksidadismutase, glutationeperoxidase, peroxidase dan katalase.
RADIKAL BEBAS
Sering disebut juga oksidan, merupakan molekul-molekul reaktif di dalam tubuh dan dapat merusak biomolekul penting di dalam sel-sel, termasuk DNA sehingga dapat menyebabkan penyakit jantung, kanker dan penuaan dini.
Radikal bebas adalah molekul yang tidak stabil di dalam sel, memiliki satu atau lebih elektron yang tidak berpasangan sehingga bersifat reaktif dalam mencari pasangan elektronnya yang biasa "dicuri" dari sel tubuh lain sehingga menimbulkan perubahan kimiawi dan merusak sel, dan jika radikal bebas sudah terbentuk dalam tubuh maka akan terjadi reaksi berantai dan jumlahnya terus bertambah.
Penyebab radikal bebas :
1. Faktor Eksternal
Sinar UV matahari antara pukul 10.00-15.00, polusi asap rokok dan pabrik, alkohol, emisi kendaraan bermotor.
2 Faktor Internal
Proses metabolisme, akibat kelebihan nutrisi seperti lemak, protein dan vitamin. Olah raga yang berlebih juga bisa jadi pemicu terbentuknya radikal bebas.
Antioksidan merupakan molekul yang mampu memperlambat dan mencegah proses oksidasi molekul lain. Oksidasi adalah reaksi kimia yang dapat menghasilkan radikal bebas, sehingga memicu reaksi berantai yang dapat merusak sel (wikipedia).
Komponen kimia yang berperan sebagai antioksidan adalah senyawa golongan fenolik dan polifenolik yang banyak terdapat pada tumbuh-tumbuhan. Dalam bahan pangan antara lain dalam bentuk vitamin E, vitamin C dan karotenoid.
Antioksidan berdasarkan sumber
1. Antioksidan Alami
Ditemukan pada sayuran, buah-buahan, tumbuhan berkayu, metabolit sekunder dari golongan alkaloid, flavonoid, saponin, kuinon, tanin steroid/triterpenoid. Sumber antioksidan alami berasal dari tumbuhan dan hewan dan umumnya mempunyai gugus hidroksi dalam struktur molekulnya. Antioksidan alami yang berasal dari tumbuhan adalah senyawa fenolik berupa golongan flavonoid, turunan asam sinamat, kumarin, tokoferol dan asam organik polifungsional.
Senyawa fenolik tersebar di seluruh bagian tumbuhan baik pada kayu, biji, daun, buah, akar, bunga maupun serbuk sari. Kemampuan flavonoid dalam mereduksi radikal bebas saat ini banyak diteliti dalam perannya sebagai antioksidan dan antiradikal bebas.
Sumber : apotekeranda.com
2. Antioksidan Sintetik
Dibuat dari bahan-bahan kimia seperti Butylated hidroxy-anilose (BHA), Butylated Hydroxy-Toluene (BHT), Propylgallate (PG) yang ditambahkan pada makanan untuk mencegah ketengikan akibat kerusakan lemak.
3. Antioksidan Yang Dibuat Tubuh
Antioksidan ini berupa enzim, antara lain superoksidadismutase, glutationeperoxidase, peroxidase dan katalase.
RADIKAL BEBAS
Sering disebut juga oksidan, merupakan molekul-molekul reaktif di dalam tubuh dan dapat merusak biomolekul penting di dalam sel-sel, termasuk DNA sehingga dapat menyebabkan penyakit jantung, kanker dan penuaan dini.
Radikal bebas adalah molekul yang tidak stabil di dalam sel, memiliki satu atau lebih elektron yang tidak berpasangan sehingga bersifat reaktif dalam mencari pasangan elektronnya yang biasa "dicuri" dari sel tubuh lain sehingga menimbulkan perubahan kimiawi dan merusak sel, dan jika radikal bebas sudah terbentuk dalam tubuh maka akan terjadi reaksi berantai dan jumlahnya terus bertambah.
Penyebab radikal bebas :
1. Faktor Eksternal
Sinar UV matahari antara pukul 10.00-15.00, polusi asap rokok dan pabrik, alkohol, emisi kendaraan bermotor.
2 Faktor Internal
Proses metabolisme, akibat kelebihan nutrisi seperti lemak, protein dan vitamin. Olah raga yang berlebih juga bisa jadi pemicu terbentuknya radikal bebas.
PANGAN FUNGSIONAL DAN HERBAL
Bukan hanya kebutuhan dasar manusia yang kita kenal sebagai kebutuhan primer, sekunder dan tersier, makanan pun memiliki ketiga fungsi tersebut, yang berperan sebagai fungsi primer, sekunder dan tersier.
1. Primer (Primary Function)
Sebagai kebutuhan primer, makanan berfungsi untuk memenuhi kebutuhan gizi dasar bagi tubuh, jika kita tidak memenuhi kebutuhan dasar ini, dikatakan sebagai kekurangan gizi, padahal gizi yang cukup sangat dibutuhkan tubuh sebagai sumber energi untuk dapat melakukan aktivitas sehari-hari. Kekurangan gizi tidak selalu dialami oleh orang-orang pada kelompok tingkat ekonomi menengah ke bawah. Pola makan tidak sehat atau diet yang terlalu ketat juga dapat menyebabkan kekurangan gizi. Perlu adanya kesadaran bagi setiap individu untuk memenuhi kebutuhan dasar terhadap pangan agar dapat menjalankan aktivitas hariannya dengan lebih baik.
2. Sekunder ( Secondary Function)
Penampilan dan citarasa pangan memiliki fungsi yang tidak kalah pentingnya agar dapat diterima konsumen dengan baik. Fungsi ini merupakan fungsi sekunder bagi pangan dalam memikat daya tarik konsumen dengan memberikan nilai tambah pada pangan melalui proses pengolahan. Bahan tambahan makanan (additional food) biasanya ditambahkan untuk tujuan ini dalam pengolahan atau pengemasan.
Pangan olahan membutuhkan bahan tambahan juga untuk kepentingan distribusi dan meningkatkan daya simpan.
3. Tersier ( Tertiery Function )
Pemenuhan gizi yang baik, tampilan dan cita rasa tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan manusia terhadap pangan. Kesehatan pun menjadi faktor penting apakah makanan tersebut "acceptable", diterima atau tidak oleh konsumen. Masyarakat saat ini mulai kritis terhadap kualitas makanan yang dikonsumsinya dalam peran nya sebagai pendukung faktor kesehatan.
Saat ini makanan yang dipopulerkan untuk pemenuhan kebutuhan kesehatan dikenal sebagai "pangan fungsional" yang memiliki manfaat terhadap kesehatan dan kebugaran tubuh.
Pangan Fungsional
Pangan fungsional adalah makanan yang dapat memberikan tambahan fungsi yang sering dikaitkan dengan kesehatan dan pencegahan terhadap penyakit terutama penyakit degeneratif seperti jantung, hipertensi, diabetes, osteoporosis dan kanker.
Pangan fungsional ( Functional Food ) pertama kali digunakan di Jepang pada Tahun 1984 dan dengan seiring kesadaran masyarakat akan pentingnya kualitas hidup maka konsep pangan fungsional mulai diterima oleh masyarakat Indonesia secara luas pada tahun 2005.
Definisi Pangan Fungsional menurut Badan POM adalah "pangan secara alami atau melalui proses mempunyai fungsi fisiologis yang bermanfaat bagi kesehatan ( berdasarkan kajian ilmiah) dikonsumsi sebagai layaknya makanan/ minuman. Karakteristik sensori dapat diterima konsumen dan tidak memberikan efek samping pada jumlah tertentu".
Di Indonesia pada tahun 2005 ditetapkan peraturan Kepala Badan POM Nomor HK.00.05.52.0685 tentang Ketentuan Pokok Pengawasan Pangan Fungsional.
Syarat-Syarat makanan Fungsional :
- Harus berupa produk pangan bukan kapsul, tablet atau bubuk, mengandung senyawa bioaktif tertentu yang berasal dari bahan alami
- Harus merupakan bahan yang dikonsumsi dari bagian diet sehari-hari
- Dapat meningkatkan mekanisme pertahanan biologis, mencegah dan memulihkan penyakit tertentu serta memperlambat proses penuaan dini.
Fenomena pangan fungsional mendorong para industriawan untuk membuat makanan dan minuman yang memenuhi kriteria sebagai pangan fungsional.
Ada 2 macam sumber pangan yang dapat dijadikan pangan fungsional yaitu tradisional dan modern baik yang berasal dari tumbuhan atau hewan.
1. Pangan Fungsional Tradisional
Indonesia : beras kencur, temulawak, kunyit-asam, dadih, sekoteng, bandrek, tape, tempe,dll.
Mancanegara : yoghurt, kefir, koumiss, dll.
2. Pangan Fungsional Modern
- Pangan tanpa lemak, rendah kolesterol dan trigliserida.
- Permen yang mengandung vitamin dan mineral.
- Minuman sumber energi
- Susu untuk diet
- Cereal yang diperkaya serat, dll
Herbal
Menurut wikipedia Herbal adalah tanaman atau tumbuhan yang mempunyai kegunaan atau nilai dalam pengobatan. Semua jenis tanaman yang mengandung bahan atau zat aktif yang berguna untuk pengobatan bisa digolongkan sebagai herbal. Herbal kadang disebut juga sebagai tanaman obat sehingga dalam perkembangannya dimasukkan sebagai salah satu bentuk pengobatan alternatif.
Berbeda dengan pangan fungsional yang berupa makanan atau minuman hasil olahan yang telah difortifikasi. Meskipun dikonsumsi dengan tujuan yang sama yaitu untuk kesehatan, herbal merupakan bagian tanaman yang secara alami mengandung zat aktif sebagai obat tanpa proses fortifikasi atau pengayaan.
Sumber Gambar : obatnaturals.blogspot.com
Bagian tanaman yang dapat dimanfaatkan sebagai obat:
- akar (radix) : pacar air dan cempaka
- rimpang (rhizoma): kunyit, jahe, temulawak
- umbi (tuber) :bawang merah, bawang putih, teki
- bunga (flos) : jagung, cengkih
- buah ( fruktus) : delima, kapulaga mahkota dewa, kumis kucing
- biji (semen) : mahoni, saga, pinang, jamblang, pala
- kayu (ligamen) : bidara laut, cendana
- kulit kayu (cortex) :pule, kayumanis, pulosari
- batang (cauli) : kayu putih, turi, brotowali
- daun (folia) : saga, landep, miana, ketepeng
- seluruh tanaman (herba) : sambiloto, patikan, kebo, meniran
Sumber : pusatherbal/24 jam.com
1. Primer (Primary Function)
Sebagai kebutuhan primer, makanan berfungsi untuk memenuhi kebutuhan gizi dasar bagi tubuh, jika kita tidak memenuhi kebutuhan dasar ini, dikatakan sebagai kekurangan gizi, padahal gizi yang cukup sangat dibutuhkan tubuh sebagai sumber energi untuk dapat melakukan aktivitas sehari-hari. Kekurangan gizi tidak selalu dialami oleh orang-orang pada kelompok tingkat ekonomi menengah ke bawah. Pola makan tidak sehat atau diet yang terlalu ketat juga dapat menyebabkan kekurangan gizi. Perlu adanya kesadaran bagi setiap individu untuk memenuhi kebutuhan dasar terhadap pangan agar dapat menjalankan aktivitas hariannya dengan lebih baik.
2. Sekunder ( Secondary Function)
Penampilan dan citarasa pangan memiliki fungsi yang tidak kalah pentingnya agar dapat diterima konsumen dengan baik. Fungsi ini merupakan fungsi sekunder bagi pangan dalam memikat daya tarik konsumen dengan memberikan nilai tambah pada pangan melalui proses pengolahan. Bahan tambahan makanan (additional food) biasanya ditambahkan untuk tujuan ini dalam pengolahan atau pengemasan.
Pangan olahan membutuhkan bahan tambahan juga untuk kepentingan distribusi dan meningkatkan daya simpan.
3. Tersier ( Tertiery Function )
Pemenuhan gizi yang baik, tampilan dan cita rasa tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan manusia terhadap pangan. Kesehatan pun menjadi faktor penting apakah makanan tersebut "acceptable", diterima atau tidak oleh konsumen. Masyarakat saat ini mulai kritis terhadap kualitas makanan yang dikonsumsinya dalam peran nya sebagai pendukung faktor kesehatan.
Saat ini makanan yang dipopulerkan untuk pemenuhan kebutuhan kesehatan dikenal sebagai "pangan fungsional" yang memiliki manfaat terhadap kesehatan dan kebugaran tubuh.
Pangan Fungsional
Pangan fungsional adalah makanan yang dapat memberikan tambahan fungsi yang sering dikaitkan dengan kesehatan dan pencegahan terhadap penyakit terutama penyakit degeneratif seperti jantung, hipertensi, diabetes, osteoporosis dan kanker.
Pangan fungsional ( Functional Food ) pertama kali digunakan di Jepang pada Tahun 1984 dan dengan seiring kesadaran masyarakat akan pentingnya kualitas hidup maka konsep pangan fungsional mulai diterima oleh masyarakat Indonesia secara luas pada tahun 2005.
Definisi Pangan Fungsional menurut Badan POM adalah "pangan secara alami atau melalui proses mempunyai fungsi fisiologis yang bermanfaat bagi kesehatan ( berdasarkan kajian ilmiah) dikonsumsi sebagai layaknya makanan/ minuman. Karakteristik sensori dapat diterima konsumen dan tidak memberikan efek samping pada jumlah tertentu".
Di Indonesia pada tahun 2005 ditetapkan peraturan Kepala Badan POM Nomor HK.00.05.52.0685 tentang Ketentuan Pokok Pengawasan Pangan Fungsional.
Syarat-Syarat makanan Fungsional :
- Harus berupa produk pangan bukan kapsul, tablet atau bubuk, mengandung senyawa bioaktif tertentu yang berasal dari bahan alami
- Harus merupakan bahan yang dikonsumsi dari bagian diet sehari-hari
- Dapat meningkatkan mekanisme pertahanan biologis, mencegah dan memulihkan penyakit tertentu serta memperlambat proses penuaan dini.
Fenomena pangan fungsional mendorong para industriawan untuk membuat makanan dan minuman yang memenuhi kriteria sebagai pangan fungsional.
Ada 2 macam sumber pangan yang dapat dijadikan pangan fungsional yaitu tradisional dan modern baik yang berasal dari tumbuhan atau hewan.
1. Pangan Fungsional Tradisional
Indonesia : beras kencur, temulawak, kunyit-asam, dadih, sekoteng, bandrek, tape, tempe,dll.
Mancanegara : yoghurt, kefir, koumiss, dll.
2. Pangan Fungsional Modern
- Pangan tanpa lemak, rendah kolesterol dan trigliserida.
- Permen yang mengandung vitamin dan mineral.
- Minuman sumber energi
- Susu untuk diet
- Cereal yang diperkaya serat, dll
Herbal
Menurut wikipedia Herbal adalah tanaman atau tumbuhan yang mempunyai kegunaan atau nilai dalam pengobatan. Semua jenis tanaman yang mengandung bahan atau zat aktif yang berguna untuk pengobatan bisa digolongkan sebagai herbal. Herbal kadang disebut juga sebagai tanaman obat sehingga dalam perkembangannya dimasukkan sebagai salah satu bentuk pengobatan alternatif.
Berbeda dengan pangan fungsional yang berupa makanan atau minuman hasil olahan yang telah difortifikasi. Meskipun dikonsumsi dengan tujuan yang sama yaitu untuk kesehatan, herbal merupakan bagian tanaman yang secara alami mengandung zat aktif sebagai obat tanpa proses fortifikasi atau pengayaan.
Sumber Gambar : obatnaturals.blogspot.com
Bagian tanaman yang dapat dimanfaatkan sebagai obat:
- akar (radix) : pacar air dan cempaka
- rimpang (rhizoma): kunyit, jahe, temulawak
- umbi (tuber) :bawang merah, bawang putih, teki
- bunga (flos) : jagung, cengkih
- buah ( fruktus) : delima, kapulaga mahkota dewa, kumis kucing
- biji (semen) : mahoni, saga, pinang, jamblang, pala
- kayu (ligamen) : bidara laut, cendana
- kulit kayu (cortex) :pule, kayumanis, pulosari
- batang (cauli) : kayu putih, turi, brotowali
- daun (folia) : saga, landep, miana, ketepeng
- seluruh tanaman (herba) : sambiloto, patikan, kebo, meniran
Sumber : pusatherbal/24 jam.com
Langganan:
Postingan (Atom)